Momen bulan suci Ramadan menjadi saat yang tepat bagi umat islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT karena di bulan yang penuh berkah inilah amalan akan dilipatgandakan dan dosa diampuni. Bulan Ramadan memiliki banyak keutamaan apabila kita dapat memaknai dengan berperilaku yang terpuji dan melakukan kebaikan-kebaikan.
Menjelang masuknya bulan Syawal, banyak sekali umat muslim yang sudah mulai mengendorkan ibadahnya pada akhir bulan Ramadan. Umat muslim banyak disibukkan dengan persiapan penyambutan hari lebaran, membeli baju baru, membuat kue-kue yang enak, serta terkadang mulai disibukkan dengan keinginan berlibur yang menyita waktu hanya sekedar melamunkan indahnya liburan ke tempat-tempat yang menarik dan indah.
BACA JUGA: Ingin Mudik Bersama Anak? Persiapkan 4 Hal Ini agar Nyaman saat Perjalanan
Hal ini tentu menghilangkan makna bulan Ramadan dan harapan ketika puasa telah berakhir maka kita dapat meraih fitrah dan kesucian. Tidak ada larangan sebenarnya untuk melakukan hal-hal tersebut, namun alangkah baiknya memanfaatkan waktu di bulan Ramadan yang tersisa untuk meniatkan kembali dan meningkatkan perbuatan ibadah mengingat bahwa Rasullah SAW telah mencontohkan kesungguhannya dalam beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Dalam laman kementerian Agama disebutkan hadis dari Aisyah RA, “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (H.R. Muslim). Hadis tersebut menunjukkan keutamaan beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Rasullah SAW sangat giat meraih rida dari Allah SWT dengan memanfaatkan waktu sepuluh hari terakhir untuk meningkatkan kualitas ketaatan, i’tikaf, dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah bersama.
Sungguh sangat mulia sepuluh malam terakhir bulan Ramadan karena menjadi penutup bulan yang penuh berkah ini, menjadi waktu yang sangat dicintai Rasulullah SAW dan adanya kerinduan untuk meraih lailatul Qadar yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan.
Rasulullah SAW mencontohkan beberapa amalan utama di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, antara lain:
BACA JUGA: Malam Lailatul Qadar, Ini 2 Bukti Kedahsyatannya Kata Ustadz Adi Hidayat
1. Memperpanjang salat malam
Rasulullah SAW menghidupkan malam dengan salat dan zikir hingga waktu fajar. Mengajak keluarga untuk merasakan nikmatnya ibadah sepanjang malam sebagaimana penuturan dari Aisyah RA, “Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 hari Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
2. Memperbanyak sedekah
Sedekah menjadi rasa syukur atas rezeki yang kita miliki sebagaimana dalam Alquran disebutkan “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajdah: 16).
3. Rajin melaksanakan I’tikaf
I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT dengan melakukan ibadah seperti berzikir, berdoa, membaca Alquran, salat sunah, dan lainnya.
4. Perbanyak membaca Alquran
Dengan banyaknya aktivitas sehari-hari, terkadang kita luput melantunkan ayat-ayat Alquran. Dengan rasa kebanggaan bisa menyelesaikan Alquran, maka jadikan sepuluh hari terakhir sebagai motivasi untuk terus meningkatkan lantunan ayat Alquran sebanyak-banyaknya.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Ini 4 Inspirasi Outfit Lebaranmu ala Shirin Al-athrus Yuk!
5. Mencari Lailatul Qadar
Rasullah SAW menyebutkan dalam hadis yaitu “Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Jadi marilah perbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir agar bertemu dengan malam Lailatul Qadar sehingga mendapat keutamaan beribadahnya yang melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan.
Semoga kita dapat memanfaatkan momentum sepuluh hari terakhir bulan Ramadan untuk meningkatkan derajat keimanan dan memperbanyak amalan sehingga dihari akhir kita dapat terbebas dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (HR Abu Hurairah).
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Waktu Malam Lailatul Qadar 2023 Kapan? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini
-
Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2023 Kapan? Ini Tanggal dan Ciri-cirinya
-
Jadwal Buka Puasa di Kota Prabumulih 11 April 2023
-
Jadwal Buka Puasa di Kota Palembang 11 April 2023
-
Hadirkan Menu Khas Jepang di Jogja, Yoshinoya Luncurkan Menu Berbuka Puasa Anti Kantong Kering
Lifestyle
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir
-
5 Inspirasi OOTD Traveling ala Sashfir yang Mudah Ditiru, Simpel dan Elegan
-
5 HP Android yang Layak Dipertimbangkan sebelum Membeli Galaxy Z Fold 7
-
4 Micellar Water Low pH Terbaik, Bersih Maksimal tanpa Merusak Skin Barrier
-
4 OOTD Kim Seon Ho yang Tunjukkan Sisi Gentle dan Calm, Cocok Buat Daily!
Terkini
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United