Persaudaraan adalah hubungan yang sangat penting dalam hidup. Bukan sekadar hubungan darah, tapi juga kedekatan emosional yang terjalin antara dua orang atau lebih yang saling peduli dan mendukung satu sama lain dalam keluarga.
Namun, seperti hubungan lainnya, persaudaraan juga bisa rusak jika terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhinya. Berikut empat hal yang bisa merusak hubungan persaudaraan.
1. Ketidakjujuran
Pada dasarnya, ketidakjujuran memang dapat merusak semua jenis hubungan, tak terkecuali persaudaraan. Jika ada anggota keluarga yang berbohong atau menyembunyikan sesuatu, akan tercipta rasa tidak percaya dan ketidaknyamanan.
Saat seseorang terus-menerus berbohong pada saudaranya, potensi kerenggangan hubungan pum akan semakin melebar hingga kedekatan jadi sulit untuk dipertahankan.
2. Konflik yang tidak terselesaikan
Konflik yang tidak terselesaikan akan menambah masalah yang dapat merusak hubungan persaudaraan. Jika ada perselisihan atau perbedaan pendapat, sangat penting untuk segera diselesaikan hingga mencapai kesepakatan bersama.
Jika konflik tidak ditangani dengan baik dan dibiarkan berlarut-larut, hal ini akan menimbulkan ketegangan di antara anggota keluarga dan memperburuk hubungan persaudaraan.
3. Rasa iri dan dengki
Rasa iri dan dengki juga kerap jadi alasan yang bisa merusak hubungan persaudaraan dengan cepat. Biasanya rasa cemburu atau iri tercipta akibat kesuksesan atau prestasi yang dicapai oleh anggota keluarga lainnya.
Di saat seharusnya muncul dukungan, justru perasaan tidak nyaman dan konflik antar saudara yang tercipta. Walhasil, hubungan persaudaraan yang awalnya sehat berubah menjadi tegang.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Ida Dayak Meninggal Akibat Kelelahan Obati Pasien yang Membeludak, Benarkah?
4. Kurangnya komunikasi
Komunikasi yang tidak lancar akan memicu kesalahpahaman, termasuk di antara saudara. Intensitas pertemuan yang berkurang hingga jarang ada waktu berbicara bersama dapat membuat hubungan jadi kurang erat dan menimbulkan perasaan terasing.
Bahkan di saat tidak terjadi masalah sekalipun, terputusnya komunikasi antar saudara akan membuat renggang hubungan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga komunikasi yang baik dan berusaha untuk tetap terhubung dengan setiap anggota keluarga.
Menjaga hubungan persaudaraan yang sehat memang tidak mudah. Namun, dengan memperhatikan empat hal di atas, kamu dapat menghindari masalah yang dapat merusak hubungan persaudaraan. Ingat, di dunia ini tidak ada yang namanya mantan saudara.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Karel Mainaky Ungkap Evaluasi Pasangan Apri/Febi, Ada Progres Positif
-
Partnership Dejan/Fadia Resmi Berakhir, 'Cerai' Permanen?
-
Visual Lee Min Ho di Film Korea Terbaru "Omniscient Reader", Kece Maksimal!
-
Skuad Indonesia yang Sudah Resmi Terdaftar di Japan Open 2025, Ada Ginting!
-
Opor Ayam: Masakan Lebaran Pertamaku Sepeninggal Ibu
Artikel Terkait
-
Lihat Orangtua Hubungan Intim Bisa Bikin Anak Trauma, Zoya Amirin Sarankan Beri Penjelasan Ini Pada Si Kecil
-
4 Zodiak yang Mengalami Ketergantungan atau Kodependen dalam Hubungan Asmara
-
Jangan Sampai Mandi Junub Jadi Siksaan Diri Sendiri Kata Buya Yahya, Lakukan di Waktu Tepat dan Paham Ilmunya
-
AG Bersetubuh 5 kali di Usia 15 Tahun? Simak Dampak Melakukan Hubungan Seksual di Bawah Umur
-
Berani Pertemukan Ayu Ting Ting dengan Keluarga, Boy William Dapat Dukungan Penuh: Ayo Mualaf Dulu
Lifestyle
-
Cara Download dan Install IBM SPSS di Laptop, Plus Tips Biar Nggak Lemot
-
Cara Paling Gampang Buat Tau Siapa yang Numpang WiFi Tanpa Izin
-
Kenalan Sama Chromebook: Laptop yang Beda dari Biasanya
-
Kulit Auto Bersih dari Makeup! 4 Cleansing Oil Harga Pelajar Cuma Rp70 Ribu
-
Anti-Bosan! 4 Ide Outfit Monokrom ala Sheon BILLLIE yang Klasik dan Stylish
Terkini
-
Buku Seni Penjara: Kumpulan Mahakarya yang Tercipta dari Balik Jeruji Besi
-
Ada Our Movie, 5 Rekomendasi Melodrama Korea yang Bikin Banjir Air Mata
-
Netflix Resmi Bagikan Poster Karakter Wednesday Season 2, Intip Potretnya
-
Tijjani Reijnders Tak Mau Disebut Pengganti Kevin De Bruyne, Mengapa?
-
Pengangguran Terdidik di Indonesia: Potret Buram Pendidikan dan Lapangan Kerja