Semua orang di dunia ini tentunya mendambakan kehidupan yang sukses. Meski standar sukses itu berbeda di tiap orangnya, tetapi semua yang berkaitan dengan hal itu tentu memerlukan usaha untuk mencapainya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti memiliki sikap dan perilaku yang mengarahkan kita pada kegagalan ataupun keberhasilan.
Salah satu hal yang penting perlu dilakukan untuk bisa meraih kesuksesan adalah menghindari sikap dan perilaku yang membawa kita pada ketidaksuksesan. Lalu apa saja sikap yang membawa ke arah ketidaksuksesan tersebut? Simak lima poin berikut.
1. Konsumsi Informasi yang Salah
Umumnya orang yang sukses adalah orang yang tidak berhenti belajar dan memperluas wawasan. Namun bukan sembarang wawasan dan pengetahuan yang perlu kita pelajari. Semua informasi yang perlu kita gali haruslah informasi yang sesuai serta berguna untuk kelangsungan hidup kita entah di masa kini maupun di masa depan.
Di era yang sudah canggih ini, bukan suatu hal yang sulit untuk kita menggali informasi apapun. Karena kemudahan tersebut tak jarang kita malah jadi salah mengonsumsi informasi. Kita yang suka main terima saja pada apa yang dipaparkan media sering kali malah termakan hoax. Hal itu sangat perlu diwaspadai.
2. Tidak Beradaptasi
Kesuksesan seringnya tidak berdiam di tempat asal kita. Eksplorasi sangat diperlukan untuk bisa mencapai kesuksesan. Ketika mengeksplor, kita perlu kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dieksplor. Adaptasi biasanya dilakukan dengan perubahan-perubahan yang kita lakukan pada diri kita. Ketika kita mampu merubah dan menyesuaikan beberapa aspek dalam diri kita, proses adaptasi biasanya akan berhasil dilakukan.
3. Takut Akan Penolakan
Kalau kita tidak mencoba, bagaimana cara kita tahu hasil akhirnya?
Anggaplah semua hal yang kita lakukan itu bertujuan untuk menambah jumlah pengalaman dalam hidup. Jangan terpaku pada suatu penolakan yang belum tentu terjadi. Orang yang sukses bukanlah orang yang takut mencoba sesuatu.
4. Prokrastinasi
Sesekali memanjakan diri dengan membiarkan tubuh kita terserang prokrastinasi bukanlah masalah besar. Tapi kalau terlalu sering, tentu tidak bisa dibiarkan. Kalau kita terlalu sering menunda-nunda pekerjaan, sukses kita pun akan sama tertundanya. Kemungkinan akan kegagalan kita pun akan lebih besar. Jadi, yuk dilawan prokrastinasinya.
5. Tidak Sabaran
Sesuatu yang hebat memerlukan waktu untuk bisa terwujud. Misalnya kamu ingin membangun usahamu sendiri agar bisa jadi pebisnis sukses, namun kamu tidak sabar dengan prosesnya yang terlalu lambat berprogres. Kamu pun akhirnya memilih untuk bekerja pada orang lain dan hanya menjadi karyawan untuk membangun impian atasanmu dan bukan impianmu sendiri. Ingat, lakukan langkah kecil setiap hari, perlahan tapi pasti.
Itu dia lima sikap yang sering menjadi alasan seseorang gagal untuk menjadi sukses. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tiket Terjual Habis, ENHYPEN Tutup Tur Amerika Utara di Stadion BMO
-
Estetik! aespa Kejutkan Fans dengan Teaser Light Stick Resmi Versi Baru
-
Comeback Solo, Joy Red Velvet Kembali Bersinar dengan Lagu Love Splash!
-
Song Joong Ki dan Chun Woo Hee Hidupkan Kembali Cinta Pertama di Drama My Youth
-
Amankan Tiket! V BTS Siap Lempar Bola Pertama di Pertandingan LA Dodgers
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?
-
Playlist Jadi Vitamin Mental: Musik Sebagai Mood Booster Anak Muda
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
4 Sheet Mask Kandungan Pearl yang Ampuh Berikan Efek Cerah dan Lembap
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia