Menunda merupakan sebuah tindakan untuk mengalihkan atau menunda suatu pekerjaan, tugas, atau aktivitas yang seharusnya dilakukan pada waktu tertentu untuk dilakukan pada waktu berbeda di masa depan. Istilah menunda ini juga dikenal sebagai prokrastinasi yang menurut Rumiani menyebutkan bahwa kecenderungan untuk menunda dalam memulai, melaksanakan, dan mengakhiri suatu aktivitas.
Tindakan menunda biasanya dilakukan ketika seseorang tidak memiliki waktu, sumber daya, atau kemampuan dalam menyelesaikan tugas tersebut pada saat yang ditentukan atau ketika individu memilih untuk memprioritaskan tugas lain yang lebih penting dan mendesak. Namun demikian, menunda tugas terlalu sering atau terlalu lama dapat menyebabkan dampak negatif pada individu serta menjadi kebiasaan merugikan karena seringkali menunda tindakan atau pekerjaan yang penting.
BACA JUGA: Sudah Paham Apresiatif Inquiry? Simak 5 Alasan Kenapa Wajib Diaplikasikan
Seseorang yang mengalami prokrastinasi seringkali merasa sulit untuk memulai atau menyelesaikan tugas, karena individu cenderung mengalami kecemasan, rasa takut, atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan fokus. Perlu untuk dipahami juga bahwa, prokrastinasi dapat mengacaukan jadwal dan produktivitas seseorang.
Individu yang mengalami prokrastinasi seringkali membutuhkan motivasi tambahan atau bantuan eksternal untuk mengatasi kebiasaan ini dan mulai melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan secara tepat waktu.
Berikut 6 dampak negatif secara signifikan bagi individu yang selalu menunda pekerjaan untuk diselesaikan.
1. Stres dan kecemasan
Individu yang terbiasa menunda aktivitasnya memiliki kecenderungan meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Hal ini disebabkan karena tugas tersebut tidak diselesaikan dan dapat terus mengganggu pikiran seseorang dalam setiap waktunya.
2. Penurunan kualitas pekerjaan
Ketika seseorang menunda pekerjaan, individu cenderung terburu-buru dalam menyelesaikannya saat deadline semakin dekat, dan hasilnya mungkin tidak memenuhi standar yang diharapkan. Oleh karenanya, individu tersebut dapat secara drastis mengalami penurunan terhadap kualitas pekerjaan karena kurang maksimal serta tidak menghasilkan kualitas terbaik dari setiap tugas yang dilakukannya.
BACA JUGA: 5 Tips Mengatasi Wanita yang sedang Badmood, Cari Tahu Penyebabnya!
3. Penurunan produktivitas
Individu yang menunda tugas dapat mengganggu produktivitas dan menghambat kemajuan seseorang dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa terjadi karena untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi lagi, terdapat tahap awal yang harus dilewati oleh individu tersebut.
4. Persepsi negatif dari orang lain
Jika seseorang terlalu sering menunda, orang lain dapat mempersepsikan individu tersebut sebagai orang yang tidak dapat diandalkan atau tidak serius dalam melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, orang akan beranggapan negatif terhadap performa kerja individu yang sering menunda pekerjaan.
BACA JUGA: Belajar dari Tragedi Bus Guci, Ingat 5 Hal Ini sebelum Tinggalkan Kendaraan
5. Kesulitan mengelola waktu
Menunda dapat menyebabkan seseorang kehilangan kendali atas jadwal mereka dan mengalami kesulitan dalam mengelola waktu mereka dengan efektif. Setiap individu memiliki waktu yang sama setiap harinya, namun hanya beberapa orang yang dapat produktif dan benar-benar memanfaatkan waktu tersebut dengan baik.
6. Kerugian finansial
Individu yang sering menunda dapat berdampak terhadap kerugian finansialnya terutama tugas yang berkaitan dengan keuangan, seperti membayar tagihan atau mengajukan pajak, dapat menyebabkan denda atau biaya keterlambatan yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaannya.
Enam hal diatas perlu diwaspadai dan disadari oleh individu yang seringkali menunda pekerjaannya. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kebiasaan menunda dan memprioritaskan tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan tepat waktu untuk menghindari dampak negatif tersebut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional
-
Warung Tengkleng Comel: Menikmati Kuliner Khas Solo di Tengah Kota Jambi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Tingkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa, Psikologi UNJA adakan Seminar
Artikel Terkait
-
Waspada Henti Jantung Saat Olahraga Lari di Cuaca Ekstrem, Ini Tips Dokter
-
Waspada! Game Online Ancam Kesehatan Mental Remaja
-
Eksistensi Film Porno dan Dampak Negatifnya
-
Ulasan Buku 'Cara Cepat Memperbaiki Mood,' Solusi Ampuh Biar Nggak Moody
-
Angka Pernikahan Dini di Indonesia Tinggi, Ini Dampak Negatif Bagi Anak
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Serum Lokal yang Mengandung Mugwort, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
Terkini
-
Ulasan Novel Alster Lake: Kisah Cinta Seorang Penulis di Danau Alster
-
Ulasan Buku 101 Langkah Mengatasi Insecure: Belajar Menjadi Percaya Diri
-
Ulasan Buku Ulama, Pewaris Para Nabi: Mengenalkan Tugas-Tugas Ahli Agama
-
Panggil 26 Pemain untuk Piala AFF Wanita, Garuda Pertiwi Bawa Bekal Positif
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir