Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | šŸ€e. kusuma. nšŸ€
Ilustrasi berdebat (Pexels.com/Liza Summer)

Sikap toksik yang diterima bisa berwujud tindakan atau ucapan yang cenderung merendahkan hingga mampu mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Meski terkadang dampaknya sangat menyakitkan hati, tapi hal semacam itu tidak boleh dibiarkan terus menekan mental atau malah dibalas dengan sikap yang sama. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggapi sikap toksik orang lain yang cenderung merendahkan. Berikut lima cara berkelas yang bisa kamu coba terapkan. 

1. Tetap Tenang dan Jangan Membalas dengan Sikap yang Sama

Merendahkan balik atau membalas sikap toksik serupa tidak akan memecahkan masalah. Pembalasan justru bisa memperburuk situasi. Alih-alih membiarkan emosi menguasai diri, lebih baik berusaha untuk tetap tenang. 

Bukankah kita memang tidak bisa mengendalikan tindakan dan ucapan orang lain? Meski begitu, kita tetap punya kuasa untuk menanggapi sikap toksik orang lain dengan cara yang lebih baik tanpa tersulut emosi. 

2. Jangan Terlalu Memikirkannya

Terkadang, orang yang toksik bisa saja merendahkan kita tanpa sebab yang jelas. Jadi, jangan biarkan hal ini membuatmu merasa terluka atau terus-menerus memikirkannya. Dibanding merespons setiap komentar atau perlakuan toksik dari orang lain, lebih baik fokus pada kualitas diri sendiri.

Tingkatkan kepercayaan diri, kenali kelebihan, dan fokus pada hal-hal positif dalam hidup. Dengan cara ini, kamu tidak akan terlalu terpengaruh oleh sikap merendahkan dari orang lain. Ingatlah bahwa pendapat mereka tidak menentukan nilai dirimu sebagai individu. 

3. Tetapkan Batasan yang Jelas

Saat berurusan dengan orang-orang toksik yang sikapnya cenderung merendahkan, penting untuk menetapkan batasan yang jelas. Jangan biarkan orang lain menginjak-injak martabatmu dan nyatakan dengan tegas bahwa kamu tidak akan mentolerir sikap toksik mereka. 

Namun, jangan mempertahankan diri dengan membalas lewat perilaku atau kata-kata yang sama. Justru kamu harus tetap berbicara dengan tenang, terbuka, dan jaga kesopanan untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik. 

4. Cari Dukungan Emosional

Dalam menghadapi sikap toksik orang lain, penting untuk mencari dukungan emosional dari orang-orang terdekat. Temui orang-orang terpercaya dalam hidup seperti keluarga, sahabat, pasangan, dan profesional seperti psikolog atau konselor jika perlu. Bicarakan pengalamanmu dan mintalah nasihat atau dukungan mereka. 

Berbagi perasaan dan mendengar perspektif dari orang lain dapat membantu dirimu merasa lebih baik. Bahkan kamu juga bisa menemukan cara-cara baru dalam menanggapi situasi yang sulit dan mendapat solusi terbaik. 

5. Jaga Jarak Jika Perlu

Jika kamu menghadapi orang yang terus-menerus menunjukkan sikap toksik dan merendahkan hingga upaya untuk menanggapi dengan cara yang sehat tidak berhasil, maka tidak masalah untuk pertimbangkan menjaga jarak dengan orang tersebut.

Sebab, tetap berhubungan dengan orang toksik bisa berpotensi merusak mental. Prioritaskan diri sendiri dan pertimbangkan untuk menghindari interaksi adalah pilihan terakhir yang bisa diambil. 

Menanggapi sikap toksik orang lain yang cenderung merendahkan bisa cukup sulit meski bukan hal yang mustahil. Lewat kelima cara tadi, kamu bisa menjaga kepercayaan diri dan memperoleh kebahagiaan yang lebih baik dalam hidup.

šŸ€e. kusuma. nšŸ€