Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Wahyu Astungkara
Ilustrasi bullying (Freepik/gpointstudio)

Penghinaan terhadap penampilan fisik, atau body shaming, semakin sering terjadi dalam dunia digital. Tindakan ini tidak hanya menimpa selebriti atau orang terkenal, tetapi juga orang biasa. Body shaming tidak hanya menyakitkan secara emosional, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik korban.

Berikut adalah tujuh dampak negatif yang dirasakan oleh korban body shaming berdasarkan sumber dari The Impact of Body Shaming on Mental Health, PsychCentral.com.

BACA JUGA: 5 Tips Menjadi Karyawan Cemerlang di Tempat Kerja yang Baru

1. Rendah diri

Korban body shaming seringkali merasa minder dan kehilangan kepercayaan diri dengan penampilan fisiknya. Korban biasanya merasa tidak pantas atau kurang berharga, yang bisa membuat kehilangan keyakinan pada diri sendiri.

2. Gangguan konsumsi 

Body shaming bisa memicu gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. Korban bisa terobsesi dengan berat badan dan bentuk tubuh yang distandarkan oleh mitos-mitos, yang berujung pada pola makan yang tidak sehat dan berbahaya.

3. Kecemasan berlanjut 

Body shaming bisa menyebabkan korban mengalami kecemasan sosial yang berat. Mereka takut diejek atau dikritik oleh orang lain karena penampilan fisik mereka. Hal ini bisa menghambat interaksi sosial dan membatasi kehidupan sosial korban.

BACA JUGA: Ubah Persepsi Salah Tentang Laki-laki dengan Ajarkan 3 Hal Ini pada Anak

4. Depresi

Tindakan penghinaan terhadap penampilan fisik bisa menyebabkan depresi. Perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas yang dulu dinikmati adalah beberapa gejala depresi yang biasanya dialami oleh korban body shaming.

5. Gangguan citra tubuh yang berlebihan

Korban body shaming cenderung memiliki persepsi yang tidak realistis tentang tubuh mereka sendiri. Mereka mungkin merasa terlalu gemuk, terlalu kurus, atau tidak sempurna secara fisik. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

6. Berdampak pada fisik

Body shaming bisa mempengaruhi kesehatan fisik korban. Rasa malu dan stres yang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

BACA JUGA: 5 Tips Menyelesaikan Pekerjaan yang Menumpuk, Gunakan Teknik Podomoro!

7. Sikap negatif terhadap tubuh sendiri

Korban body shaming rentan terpapar  sikap negatif terhadap tubuh dirinya sendiri. Korban berisiko terobsesi dengan kondisi atau kekurangan fisik dan merasa tidak puas dengan penampilannya, yang bisa mengganggu kualitas kehidupannya.

Semua mengetahui bahwa dalam era digital ini, media sosial dan standar kecantikan yang tidak realistis sering kali memperkuat budaya body shaming. Setiap Orang memiliki peran untuk mencegahnya dan menjadi pribadi yang peduli dan saling mendukung.

Kita semua bertanggung jawab untuk mempromosikan mencintai diri sendiri, penerimaan tubuh yang positif, dan menghargai keberagaman penampilan fisik. Setiap orang memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda-beda, dan tidak ada ukuran atau standar baku.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Wahyu Astungkara