Seorang mahasiswa sudah seperti kewajiban dapat mengelola finansial yang dipegang dengan cerdas. Terutama mahasiswa rantauan yang berasal dari luar kota dari lokasi kampus. Mereka harus bisa mengelola keuangan yang dititipkan oleh orang tua yang jumlahnya pasti terbatas menyesuaikan kondisi finansial orangtuanya juga.
Namun, lingkungan sosial dan lingkungan alam di tempat daerah kampus sering menjadi tantangan untuk mahasiswa dalam mengelola keuangan. Saya bisa mengatakan itu karena setiap anak muda pasti punya nafsu konsumtifnya sendiri ketika sudah memegang uang sendiri.
Dengan kata lain, banyak godaan yang akan melanda dan itu bisa membuat mereka menghabiskan uang pada waktu yang tidak tepat karena tidak dapat mengendalikan nafsunya dalam membeli.
Pada kali ini, saya akan membagikan pengalaman saya mengenai godaan yang sudah saya alami sendiri selama menjalani kuliah. Mari simak pembahasannya.
1. Ketika harus diskusi tugas kelompok di cafe
Namanya mahasiswa pasti ada dapat tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok. Godaan datang ketika teman kelompokmu pada sepakat untuk menentukan tempatnya di cafe.
Seperti yang kita sudah tahu, harga minuman dan makanan di cafe rata-rata berkisar di atas Rp.15.000-Rp.30.000. Tentunya jika hanya sesekali mungkin tidak terlalu berpengaruh.
Tetapi jika sudah keseringan, kamu pasti merasa tidak enak dengan teman kamu yang lain melihat mereka pada pesan, sedangkan kamu tidak.
Seolah-olah dilihat serasa si paling tidak mau mengeluarkan uang hanya ingin berhemat. Godaan ini bisa terjadi jika tidak memiliki kendali yang kuat.
2. Ketika diajak nongkrong di cafe
Begitu juga hanya sekedar nongkrong di cafe yang obrolan yang beragam. Mulai obrolan yang santai hingga yang sangat serius pasti tetap ada godaan untuk membeli makanan atau minuman sebagai camilan obrolan.
Godaan datang ketika kamu melihat teman kamu memesan cemilan yang kamu suka dan kamu malu untuk meminta. Ujung-ujungnya juga kamu akan ingin membelinya juga. Jika kamu memiliki circle yang suka nongkrong di cafe, itu akan sering terjadi.
3. Ketika pengin refreshing dan kebetulan ada teman yang mengajak
Setiap mahasiswa pasti punya momen jenuhnya sendiri karena penatnya aktivitas dan kegiatan di kampus. Maka, pasti ada rasa keinginan untuk refreshing mengadakan semacam aktivitas penghibur untuk menenangkan pikiran.
Tapi, kamu sendiri juga menyadari finansialmu terbatas dan harus dikelola dengan baik. Jadi, sesaat kamu bisa mengendalikan keinginan itu.
Namun, godaan akan datang ketika ada teman yang mengajak refreshing dan bahkan kebetulan juga ke tempat wisata yang kamu inginkan. Saya sendiri pernah goyah karena memang saya ingin pergi ke tempat itu untuk menghilangkan penasaran.
4. Ketika lapar tengah malam saat bergadang mengerjakan tugas
Jika kamu adalah tipe mahasiswa yang sanggup bergadang tengah malam mengerjar deadline tugas, tentunya kamu pasti merasakan rasa lapar yang menggoda kamu untuk makan sesuatu yang bisa menemanimu nugas.
Terutama ketika kos atau kontrakan kamu berada di lokasi yang banyak UMKM makanan dan minuman yang buka sampai tengah malam atau bahkan ada yang 24 jam bukanya.
Itu lebih menggoda lagi saat kamu sedang mengerjakan tugas sampai tengah malam karena memang perut akan meminta diisi untuk mencegah angin malam.
5. Film yang ditunggu-tunggu rilis di bioskop
Setiap anak muda zaman sekarang pasti memiliki selera menonton film pada genre yang berbeda-beda. Selain itu, ada juga yang lebih nyaman untuk menonton di bioskop karena masih hangat-hangatnya serta merasakan pengalaman nonton film yang lebih keren.
Pada saat itu saya pernah memakai uang porsi makan saya yang biasa untuk 2 hari, saya pakai untuk membeli tiket menonton bioskop karena ada film yang sudah rilis dan saya sudah menunggu itu.
Itu bisa saja terjadi karena rasa penasaran yang tinggi dan tidak ingin ketinggalan lebih duluan dari teman. Biasanya biar ada obrolan dengan teman yang punya selera genre film yang sama. itulah godaan ketika menonton film yang sulit untuk ditolak.
5 godaan ini sudah sering saya alami dan itu juga terjadi pada teman saya. Ada yang masih bisa bertahan dan ada juga yang tidak cukup sehingga harus meminjam uang ke teman lain atau meminta lebih ke orang tuanya.
Tapi, ada juga yang malu minta ke orangtua dan memilih untuk mencari kerja sampingan untuk menutup kekurangan di tanggal tua.
Maka dari itu, saya sangat menganjurkan kepada kamu ketika bertemu dengan situasi seperti itu, tetap selalu kendalikan nafsumu sendiri dan jika bisa, minta tolong kepada teman terdekat untuk mengingatkanmu. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
-
FOMO Literasi: Ketika Membaca Berubah Jadi Ajang Pamer dan Tekanan Sosial
-
Pangkas Lahan Basah: Ketika Rawa Dihancurkan Demi Pembangunan
-
Masalah Emisi Rendah dan Kenyamanan Penumpang: Apa Kabar Janji Pemerintah?
Artikel Terkait
-
Berikut Daftar SP3 Kejari Badung, Paling Heboh Kasus Seragam Sekolah
-
Menelisik Rumah Tangga Inge Anugrah dan Ari Wibowo yang Retak, Tebak Siapa yang Atur Keuangan?
-
Pertukaran Budaya, Mahasiswa Indonesia di Jerman Pamerkan Tarian Maumere dan Jajanan di Gedung Parlemen
-
Parkir Berbayar di Kampus Unpri Medan Bikin Resah Mahasiswa, Protes Malah Terancam Dipecat
-
Dugaan Korupsi Tukin Kementerian ESDM, Negara Rugi Puluhan Miliar
Lifestyle
-
4 Clay Mask Stick Solusi Praktis Bikin Wajah Cerah, Harga Mulai Rp36 Ribu!
-
Kamera Laptop Nggak Nyala? Ini Cara Gampang Biar Muka Muncul Lagi di Layar!
-
4 Mix and Match Stylish ala J STAYC, Buat yang Mau Tampil Effortless
-
4 Daily Look ala Hyeri yang Modis dan Nyaman, Pas untuk Segala Aktivitas
-
4 Exfoliating Toner Glycolic Acid Atasi Bruntusan dan Tekstur Kulit Kasar
Terkini
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
-
Sampah Mikro di Laut Jawa Mengancam Nelayan dan Ekosistem Pesisir
-
Aturan Cuma Buat Rakyat? Menggugat Hak Istimewa Rombongan Pejabat di Jalan Raya
-
Ulasan Film Superman 2025: Keren, Emosional, dan Bikin Nostalgia!
-
Erick Thohir Sebut Sinergi PSSI dan PT LIB Bukan Hanya Formalitas, Mengapa?