Teknologi sudah berhasil membuat anak muda mengalami kecanduan. Kamu bisa menyadari itu ketika kamu mencoba untuk dopamine detox. Seseorang yang terjebak ke dalam dopamin yang terus kompulsif akan sulit menyadari betapa bahayanya teknologi digital ketika tidak dikendalikan. Ini juga berlaku untuk kebiasaan buruk seperti minum alkohol, makan makanan yang tidak sehat serta menonton pornografi.
Semua itu bisa menghasilkan hormon dopamin yang mana jika terlalu berlebihan bisa merusak otak. Artinya, otak tidak akan bisa bekerja dengan memberikan performa yang maksimal. Salah satunya adalah makin sulit untuk berpikir analitis, kritis dan kreatif. Untuk itu, perlu adanya upaya yang dikenal dopamine detox untuk mengurangi kadar dopamin melalui pembiasaan yang diubah secara siginifikan.
Untuk mengurangi kadar dopamin yang berlebih itu tidak mudah, perlu usaha keras dan konsisten agar bisa lepas dari rasa candu. Saya akan membagikan tips mengenai langkah-langkah yang bisa dilakukan secara berurut mulai dari hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya hingga diulang lagi selama sebulan kurang lebihnya. Mari simak langkah-langkahnya, seperti yang telah dirangkum dari kanal YouTube Agusleo Halim dan Niklas Christl berikut ini.
1. Menyingkirkan aktivitas yang serba digital
Semua aktivitas yang berbau digital seperti media sosial, bermain game, smarthphone, PC, laptop, tab, musik dan lain sebagainya harus dihentikan sementara. Semua itu disingkirkan di hari pertama yang artinya kamu harus memaksa tubuhmu untuk menghabiskan waktu seharian tanpa alat digital. Langkah pertama ini adalah kunci untuk membuka langkah dopamine detox.
Jadi, kamu harus bisa mencari cara untuk menyingkirkan semua aktivitas itu dari sisimu untuk memulai langkah sehat ini. Entah alatnya disembunyikan, dijual, dibuang dan lain sebagainya selama itu bisa membuatmu tidak berpikir ke arah sana.
BACA JUGA: 4 Cara Menghindari Crab Mentality, Rasa Iri dengan Kesuksesan Orang Lain
2. Cari aktivitas di luar rumah
Hari ke dua fokus mencari aktivitas di luar rumah. Misalnya olahraga yang dilakukan di luar rumah seperti jogging, sepak bola, basket dan lain-lainnya. Jika belum bisa berolahraga, cobalah berkeliling lingkungan sekitar rumahmu hingga kamu bisa merasa aware dengan kondisi sosial di sekitar.
Sebab, biasanya orang yang kecanduan media sosial, mereka tidak peka dengan kondisi sosial sebenarnya. Jadi, cobalah untuk melihat ke luar rumahmu. Mungkin, kamu bisa kenal banyak orang hingga kamu bisa menemukan hobi baru.
3. Prioritaskan hobi yang bisa meningkatkan skill
Kamu harus tahu hobimu yang bisa meningkatkan skill dari dirimu sendiri. Jika belum punya, sebaiknya kamu meminta bantuan teman atau keluarga untuk minta referensi mereka mengenai hobi yang sesuai dengan karaktermu. Jika sudah menemukan hobi yang bisa upgrade potensi dirimu, itu bisa dijadikan prioritas dalam keseharian.
BACA JUGA: 5 Cara Menolak Permintaan Utang dari Orang Terdekat, Berani Terapkan?
Jadi, hari ketiga fokus melakukan hobimu sendiri. Jika hobi itu masih ada kaitannya dengan digital, maka setidaknya kamu bisa menghasilkan suatu karya seperti misalnya seorang youtuber. Hari ketiga bisa dihabiskan untuk mengedit video untuk diupload.
4. Buat peraturan untuk penggunaan teknologi digital
Ketika sudah masuk hari keempat, ini adalah final untuk menentukan hasil dopamine detox. Kamu harus bisa membuat aturan bagi dirimu sendiri dalam penggunaan alat-alat digital. Jika kamu adalah content creator yang masih harus berkaitan dengan media sosial, maka buatlah peraturan yang mana kamu harus bisa membuat 1 konten dalam sehari sebelum kamu bersenang-senang scrolling isi berandamu.
Kamu bisa juga menggunakan hobimu sebagai persyaratan untuk aturanmu. Misalnya kamu memiliki hobi marathon di pagi hari, maka sugesti dirimu sendiri untuk lari marathon pagi sejauh 5 Km sebelum kamu boleh menonton film. Setidaknya, kamu bisa menekan nafsu akan aktivitas yang bisa menambah dopamin.
Saya juga menerapkan aturan bagi diri saya untuk bermain game, yaitu saya harus menulis 2 naskah artikel sebagai syarat untuk bermain game dalam sehari. Jadi, saya juga sudah mencobanya sendiri dan terbukti efektif.
Yuk, coba langkah-langkah ini untuk menyelematkan dirimu dari kelebihan dopamin. Kuncinya adalah konsisten untuk bisa sukses melakukan dopamine detox. Semoga ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dwayne Johnson, Ada Black Adam
-
Aksi Bertahan Hidup yang Gila, 3 Alasan Kamu Harus Nonton Film Bird Box
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Ryan Gosling, Terbaru Ada The Fall Guy!
-
Nelangsa di Balik Lagu 'Wish You Were Here' dari Neck Deep, Belajar Kehilangan Teman
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Lutesha, Terbaru Ada Ali Topan
Artikel Terkait
-
Konsul di Aplikasi Kesehatan Malah Diminta Follback IG, Nadin Amizah Semprot Dokter
-
Perspektif Penyakit dan Perawatan dalam Buku "How to Tell When We Will Die"
-
Komitmen Berkelanjutan, Pemkot Surabaya Wujudkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan
-
Peran Telemedicine dalam Akses Layanan Kesehatan di Era Digital
-
Diagnosis Penyakit Menggunakan Citra Medis dengan Teknologi AI
Lifestyle
-
Bikin Makeup Flawless dan Terlindungi! 3 Produk Primer yang Mengandung SPF
-
4 Gaya Feminin untuk Hangout ala Marsha Aruan dengan Padu Padan Rok
-
3 Konsep Unik Jepang yang Bisa Mengubah Hidupmu Jadi Lebih Positif
-
Fashionable Setiap Hari dengan 4 Padu Padan Daily OOTD ala Lee Yoo-mi
-
3 Rekomendasi Cleanser Mengandung Amino Acid untuk Menjaga Kelembapan Kulit
Terkini
-
3 Film Korea Bertema Sejarah yang Hadirkan Beragam Kisah Menggugah
-
Ada Pop Ballad, Irene Red Velvet Usung Beragam Genre di Album Like A Flower
-
Kenang Mendiang Aktor Song Jae Rim, Aktris Kim So Eun Tulis Pesan Menyentuh
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
ILLIT Rasakan Debaran Jantung yang Kencang di MV Lagu Terbaru 'Tick-Tack'