Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Dwi Putra
Ilustrasi produksi video pendek (Pexels/MART PRODUCTION)

Pernahkah kamu secara tidak sadar terus menerus terjebak dengan kegiatan scrolling video di media sosial? Era media sosial saat ini memang cenderung mendorong penggunanya untuk mengonsumsi video-video pendek. Sebut saja aplikasi seperti TikTok dan Instagram yang juga memiliki fitur tersebut. Kita sering dengan mudahnya terjebak situasi ini. Dikutip dari Social Media Psychology, berikut dampak buruk terlalu sering menonton video berdurasi pendek:

1. Menurunkan Daya Ingat dan Konsentrasi

Video berdurasi pendek seperti yang ada di TikTok dapat secara drastis mengurangi daya ingat dan konsentrasi kita. Terlalu sering menonton video berdurasi pendek dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk memusatkan perhatian pada konten yang lebih panjang.

Banyak pengguna TikTok melaporkan kesulitan dalam fokus pada video yang lebih lama, bahkan menganggapnya sebagai situasi yang menimbulkan stres

2. Membuat Kecanduan

Media sosial didesain untuk membuat penggunanya kecanduan. Dengan fitur unlimited scrolling dan algoritma yang terus memperbarui rekomendasi video berdasarkan minat pengguna, platform ini menciptakan kebiasaan yang sulit untuk dilepaskan.

Kecanduan tersebut mirip dengan yang digunakan dalam perjudian, di mana otak kita mengharapkan hadiah yang muncul secara acak, seperti video lucu yang memicu pelepasan dopamin. Akibatnya, pengguna media sosial semakin lama semakin tergantung pada aplikasi.

BACA JUGA: 5 Cara Menolak Permintaan Utang dari Orang Terdekat, Berani Terapkan?

3. Meningkatkan Ketergantungan

Dengan algoritma yang selalu belajar dan berusaha menghibur pengguna, media sosial memberikan cara instan dalam menghilangkan kebosanan. Namun, ini juga berarti kita semakin sulit untuk menghibur diri sendiri tanpa menggunakan aplikasi tersebut. Ketergantungan pada media sosial dapat menyebabkan penurunan kemampuan kita untuk menemukan kepuasan dalam aktivitas lain di luar platform ini.

4. Pengaruh Negatif pada Kemampuan Membaca

Kemampuan membaca pada anak-anak dan remaja dapat terhambat oleh penggunaan media sosial. Kebannyakan platform mengutamakan konten visual dengan tidak menyertakan teks, sehingga anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di aplikasi media sosial daripada membaca dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan membaca mereka.

Hal tersebut semakin memperkuat alasan pentingnya memastikan bahwa kegiatan membaca tetap menjadi bagian yang penting dalam rutinitas harian anak-anak.

5. Perubahan pada Pola Media Sosial

Pengaruh TikTok telah merambah ke platform media sosial lainnya. YouTube meluncurkan fitur Shorts dan Instagram mengembangkan Reels mereka sebagai upaya untuk meniru pengalaman menonton video durasi yang ada di TikTok.

Hal tersebut menunjukkan bahwa video berdurasi pendek semakin populer di antara pengguna media sosial. Kita perlu waspada terhadap perubahan ini dan memahami dampaknya pada kesehatan otak dan kognisi kita.

Video berdurasi pendek di banyak media sosial saat ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada otak kita. Penting bagi kita sebagai pengguna untuk menyadari risiko ini dan memastikan bahwa kita menggunakan platform media sosial dengan bijak, serta menjaga keseimbangan dalam kehidupan digital kita.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Dwi Putra