Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi melepaskan kekasih (Freepik.com/freepik)

Melepaskan mantan untuk menikah dengan pasangan pilihannya adalah perkara yang mudah saja. Namun banyak orang merasa berat karena mereka gagal move on, atau bahkan merasa gengsi karena merasa tertandingi. 

Pernikahan adalah sebuah keputusan panjang dan sebuah tanggung jawab yang berat. Siapa pun yang berhasil melewati badai hingga sampai kepada pernikahan, itu merupakan hari bahagianya. Oleh karena itu, sebagai manusia yang umum-umum saja, kamu juga harus turut berbahagia atas kebahagiaan mantan kekasihmu itu. 

Tapi, kalau kamu masih merasa berat dengan semua itu, tidak ada salahnya untuk menyimak beberapa tutorial di bawah ini.

1. Pikirkan kebaikan bersama 

Ingat, kamu tidak bisa memikirkan dirimu sendiri. Kamu tidak bisa terus berkeras hati untuk meminta dia yang jelas-jelas sudah menetapkan pilihan hatinya. Bahkan sudah membuat rencana yang matang untuk melangsungkan pernikahan. 

Terkadang, apa yang menurut kita baik belum tentu begitu juga menurut Tuhan. Dari sakitmu ini, bisa jadi adalah jalan menuju kehidupan yang jauh lebih membuat kamu merasa bahagia. 

Kamu harus memahami bahwa baik kamu maupun dia sama-sama melanjutkan hidup ketika hubungan asmara kalian berakhir. Dia dengan kisahnya itu, dan kamu dengan kisahmu sendiri. 

2. Pahami bahwa setiap orang punya waktunya sendiri 

Kalau kabar mantan menikah membuat kamu merasa tersaingi, maka kamu harus mengingat dengan baik bahwa setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri. Pun, pernikahan juga bukan merupakan sebuah perlombaan.

Jadi, kamu tidak perlu merasa gengsi apabila dia menikah terlebih dahulu. Siapa yang menikah terlebih dahulu hanya perkara waktu. Namun yang paling penting adalah baik kamu maupun dia, sama-sama dalam keadaan yang bahagia dan lega.

Kalau dia mungkin waktunya untuk menikah sekarang. Sedangkan kamu, mungkin masih diberikan waktu oleh Tuhan untuk mengoptimalkan banyak hal.

Mungkin saja dalam segi karier, membahagiakan keluarga, menyenangkan diri sendiri, atau bahkan memilah pasangan terbaik untuk menemani kamu semasa hidup di dunia ini. 

3. Kamu tidak punya urusan dengan pilihannya

Hubungan asmara yang sudah putus menandakan berakhirnya keterlibatan di antara kamu dan si dia. Kalau memang di dalam hatimu masih tersimpan sedikit perhatian, itu sama sekali tidak membuatmu berhak untuk tetap memaksa dia untuk memihak. 

Baik ataupun buruk pasangannya kini, bukan lagi menjadi urusanmu. Sekalipun kamu mengurusinya, itu tidak akan mengembalikan dia kepadamu.

Untuk sampai kepada tahap pernikahan, tentu dia sudah memikirkan banyak hal dalam jangka panjang. Lagian, tidak ada manusia yang sempurna juga, kan? Akan lebih baik jika kamu tidak sok tahu jadi orang. Mengingatkan boleh-boleh saja, tapi jangan sok tau. Ingat, dia cuma mantan! 

Jadi, itu dia beberapa tutorial yang bisa diterapkan saat kamu berusaha mengikhlaskan mantan yang menikah dengan orang lain. Semoga membantu, ya!

Mutami Matul Istiqomah