Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Safitri Dina Prameswari
Ilustrasi anak tantrum (Freepik.com/freepik)

Balita adalah fase pertumbuhan penting dalam kehidupan anak-anak. Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Namun, sering kali orangtua dihadapkan dengan tantangan ketika balita mereka cenderung menjerit tanpa alasan yang jelas.

Jeritan tanpa alasan dapat menyebabkan stres bagi kamu sebagai orangtua dan bahkan frustrasi bagi si balita. Untuk mengatasi masalah ini dengan bijak, perlu adanya pemahaman tentang penyebab perilaku ini dan penerapan metode yang tepat dalam menghadapinya.

Sebelum mencari solusi, penting untuk kamu pahami beberapa alasan mendasar mengapa balita cenderung menjerit tanpa alasan tertentu, yang disadur dari Journal of Child and Family Studies.

1. Ekspresi Emosi

Balita seringkali belum memiliki keterampilan bahasa yang cukup untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Jeritan bisa menjadi cara mereka mengekspresikan frustrasi, kebosanan, kesedihan, atau kegembiraan.

2. Menarik Perhatian

Balita mungkin menjerit sebagai cara untuk menarik perhatian kamu sebagai orang dewasa di sekitar mereka. Mereka mulai menyadari bahwa jeritan bisa membuat kamu datang dan merespons mereka.

3. Mengatasi Kebutuhan

Balita yang belum bisa berbicara dengan jelas mungkin menggunakan jeritan sebagai cara untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka, misalnya lapar, haus, atau ingin bermain.

4. Mengatasi Rasa Tidak Nyaman

Balita yang mengalami rasa sakit, ketidaknyamanan fisik, atau ketidaknyamanan lainnya mungkin menjerit sebagai respons terhadap situasi tersebut.

Melansir dari Journal of Sleep Research, berikut ini tips untuk mengatasi jeritan balita:

1. Tunjukkan Empati

Cobalah untuk kamu pahami dan merespons perasaan balita kamu. Saat mereka menunjukkan emosi melalui jeritan, berbicara dengan lembut dan pastikan mereka merasa didengar dan dipahami.

2. Perhatikan Bahasa Tubuh

Observasi bahasa tubuh balita kamu dapat membantu kamu memahami apa yang ingin mereka sampaikan. Jika mereka menunjuk pada sesuatu atau menarik tangan kamu ke arah tertentu, cobalah untuk mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan.

3. Ajarkan Keterampilan Komunikasi

Bantu balita kamu untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Ajarkan mereka kata-kata sederhana yang dapat mereka gunakan untuk menggantikan jeritan saat mereka ingin sesuatu atau mengungkapkan perasaan.

4. Jaga Ketenangan

Dalam situasi balita menjerit, usahakan untuk tetap tenang. Jika kamu merespons dengan kesal atau marah, ini mungkin akan memperburuk situasi. Tetap tenang dan santai untuk memberikan contoh yang baik bagi balita.

5. Cari Solusi

Jika jeritan balita disebabkan oleh kebutuhan yang mendasari seperti lapar atau kenyamanan fisik, carilah solusi sesegera mungkin. Memberikan makanan, minuman, atau mengubah posisi tidur mereka bisa membantu meredakan ketidaknyamanan.

6. Beri Perhatian Positif

Berikan perhatian positif dan pujian saat balita berperilaku baik dan mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang lebih baik, seperti menggunakan kata-kata atau isyarat.

7. Hindari Situasi Menegangkan

Hindari situasi yang mungkin memicu jeritan pada balita kamu. Beberapa anak lebih sensitif terhadap kebisingan atau keramaian, jadi usahakan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.

Menangani balita yang sering menjerit tanpa alasan memerlukan kesabaran dan pemahaman. Dengan memberikan perhatian ekstra, mengajarkan keterampilan komunikasi, dan mencari solusi untuk kebutuhan mereka, kamu dapat membantu balita mengatasi jeritan dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat.

Safitri Dina Prameswari