Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Budi Prathama
Anak balita yang diduga dianiaya guru PAUD. (Instagram/@fakta.indo)

Aksi penganiayaan tak disangka akan terjadi kepada siapa dan di mana saja, bahkan kepada anak balita pun juga tak perlu diherankan bisa terjadi penganiayaan kepadanya. Dengan beredarnya sebuah video, seorang anak balita yang masih berusia 4 tahun diduga dianiaya guru PAUD di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga membuat patah tulang dan sendinya bergeser. 

Kejadian ini akan menjadi cerminan buruk kalau guru bisa menjadi sosok traumatis bagi anak. Ungkapan kalau guru patut ditiru ternyata tak bisa disematkan pada semua guru. 

Seperti dikutip dari suara.com, bocah yang berisial EL mengalami hal mengerikan di sekolahnya. EL kerap kali menangis lantaran harus menahan sakit yang luar biasa karena cedera bahu kanannya, serta persendiannya pun ikut bergeser. 

Lebih lanjut, cerita EL yang mengerikan ini diungkapkan oleh sang ibu, Rizka Ahmadi. Riska sendiri melaporkan tindakan aniaya terhadap putranya pada akhir Mei 2023 lalu. Tiga bulan lalu, Rizka menyebut bahwa putranya mengalami sakit di bagian bahu. 

BACA JUGA: Aniaya David, Mario Dandy Sebut 'Tak Sangka Lakukan Perbuatan Sehebat Itu'

Keluarga mulanya mengira kalau EL mengalami kecelakaan saat bermain di PAUD, namun setelah diperiksa EL rupanya mengalami patah tulang selangka dan sendi bahu yang bergeser. Rizka pun mencari tahu yang sebenarnya terjadi pada putranya. 

Berdasarkan dari keterangan saksi, ia menyampaikan kepada Rizka bahwa EL mengalami penganiayaan. Hal itu bermula saat EL menunggu jemputan orang tua. EL saat itu tengah menunggu jemputan sambil menyandarkan tubuhnya ke arah sang guru. Kemudian guru tersebut tak terima tubuhnya disandari oleh EL. Guru tersebut kemudian menarik tangan kiri EL dengan keras sampai jatuh ke lantai, seperti dikutip dari suara.com. 

Rizka pun melaporkan kejadian itu ke PPA Polda Banjarmasin, UPTD PPA Provinsi dan Dinas Pendidikan Banjarmasin terkait kekerasan anak yang terjadi pada EL. Unit PPA Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel menyebutkan tengah melakukan gelar perkara pada kasus tersebut. 

BACA JUGA: Anaknya Tersangka, Ketua DPRD Ambon Serahkan Semua Proses Hukum ke Polisi

Sontak video yang beredar di media sosial, terlihat anak itu menahan rasa sakit yang sangat mendalam. Melalui akun Instagram @fakta.indo, video tersebut menjadi viral dan menuai banyak komentar dari netizen dan menyangkan pelaku tak segera diadili sampai detika ini. 

“Biasa gak kerja sebelum viral, ya kan polisi gak perlu pake pak lagi di depannya, banyak oknumnya,” tulis akun @afi******. 

“2 bulan belum diproses. Kayaknya butuh salam tempel dulu dah,” ujar yang lain. 

“Gue yang jatuh aja ngerasain sakitnya sampe berbulan bahkan gak bisa tidur, nangis pagi siang sore malam. Setiap mau tidur posisi serba salah, gimana anak 4 tahun tulang patah dan sendi geser, ya Allah pasti nyeri dan sakit bangat. Ibu mana yang tahan melihat anaknya ngerintih kesakitan,” papar akun @sar*****. 

“Polisi di Indonesia kerjanya tunggu viral dulu baru diproses,” komentar netizen yang lain.  

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Budi Prathama