Meskipun orang tua selalu mmbersamai anak, namun ada kalanya orang tua tidak benar-benar memahami maksud anak. Ini bukan terjadi karena kesalahan orang tua.
Anak yang masih dalam tahap belajar terkadang masih bingung cara mengungkapkan emosinya, sehingga justru muncul hal yang tidak semestinya, seperti tantrum dan hal-hal mengganggu orang tua. Hal ini bisa memicu emosi orang tua.
Namun sebenarnya anak memiliki maksud lain dari apa yang ia lakukan. Ini tergantung dari cara pandang orang tua.
Dilansir dari The Montessori Toddler dalam Montessori Haus Asia, Rabu (9/8/2023) bahwa terdapat 7 prasangka salah pada sikap balita. Daripada orang tua terus salah mengartikan dan berujung emosi, yuk simak penjelasan lengkapnya.
1. Anak Keras Kepala dengan Keinginannya
Pada tahap ini sebenarnya anak sedang belajar bahwa tidak semua hal selalu berjalan sesuai dengan keinginan anak. Ingatlah untuk selalu menghargai dan tidak meremehkan keinginan anak. Validasi emosinya, lalu beri pengertian.
2. Anak Mudah Tantrum
Sama seperti orang dewasa, anak akan memilih tempat ternyaman untuk meluapkan emosinya. Pada titik ia tantrum berarti anak merasa nyaman meluapkannya pada orang tua yang paling memahami ia.
3. Anak Mengatakan Hal yang Memalukan di Tempat Umum
Pada dasarnya anak tidak memiliki kemampuan untuk berbohong. Mereka hanya mengatakan hal yang jujur serta mereka pahami. Mereka tidak memahami konsep basa basi. Jadi bukankah sebaiknya kita apresiasi?
4. Anak Tidak Fleksibel
Pernahkah anak marah karena tidak melakukan kebiasaannya? Misal setelah makan ia harus mandi, tapi karena suatu hal ia harus mandi dulu baru makan. Sebenarnya anak sedang mengekspresikan kebutuhannya pada keteraturan yang besar.
5. Anak Mengulangi Permainan yang Kurang Berguna
Meskipun terlihat remeh, tapi ternyata anak sedang berproses untuk berlatih hingga menjadi mahir. Mungkin saja ini akan menjadi dasar anak untuk memiliki kemampuan tertentu secara spesifik.
6. Sengaja Pelan-Pelan dan Membuat Orang Tua Kesal
Inginnya cepat-cepat, tapi anak tidak kooperatif dan justru dibuat-buat lama? Sebenarnya anak-anak sedang mengamati sekitarnya, termasuk respons orang tua.
Sikapnya ke depannya akan tergantung dari respons orang tua. Jika meresponsnya dengan marah, sikap ini akan semakin menjadi-jadi dilakukannya.
7. Anak Sering Mengganggu saat Tidur
Sebenarnya anak sedang mengeskpresikan cintanya pada saat ini. Anak merasa orang tua adalah teman yang menyenangkan, jadi mereka ingin ditemani setiap kegiatannya.
Tanpa ilmu, orang dewasa akan merasa semua yang dilakukan anak sangat mengganggu. Yuk sama-sama belajar untuk memahami kebutuhan dan perasaan anak. Belajar memahami pengetahuan tentang anak agar pengasuhan berjalan dengan penuh sukacita.
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
-
Depan Raffi Ahmad, Pakar Sebut Jeje Govinda Tahan Emosi saat Bahas Perselingkuhan Syahnaz
-
Ulasan Buku 'Mendaki Tangga yang Salah', Buku Self-Help karya Eric Barker
-
Liverpool Akhiri Pramusim dengan Kemenangan Meyakinkan atas Darmstadt, Jota-Salah Cetak Gol
-
Ditawar Al Ittihad Rp3 Triliun, Mohamed Salah Buktikan Kesetiaan Bareng Liverpool
-
Melihat Penampakan Rel Lengkung LRT yang Kabarnya Salah Desain
Lifestyle
-
4 Cleanser Kandungan Tranexamic Acid, Ampuh Bikin Kulit Cerah Tanpa Ketarik
-
4 Facial Wash Berbahan Aloe Vera, Jaga Kelembapan Kulit untuk Cegah Iritasi
-
Honor 400 vs Honor 400 Lite: Dilema Kaum Mendang-mending, Pilih Mana Nih?
-
Gaya Makin Standout! Intip 5 Ide Layering Outfit ala Milk Pansa Vosbein
-
6 Ide Outfit Simpel ala Xaviera Putri untuk Tampil Catchy saat Traveling
Terkini
-
Taeil Eks NCT Divonis 3,5 Tahun Penjara atas Kasus Pemerkosaan Berat
-
Lawan Allday Project, aespa Raih Trofi Ke-2 Lagu Dirty Work di M Countdown
-
Dari Era Kolonial ke AI: Mampukah Indonesia Benar-Benar Swasembada Gula?
-
Media Vietnam Kritik Kuota 11 Pemain Asing di Liga Indonesia karena Hal ini
-
Lama Dinanti, Ragebound Hidupkan Kembali Ninja Gaiden dengan Gaya Klasik yang Brutal