Mengirimkan lamaran pekerjaan melalui email adalah cara yang umum dan efisien, terutama bagi para fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan lamaranmu mencerminkan profesionalisme dan membuatmu menonjol di antara pelamar lainnya.
Menyadur dari indeed.com, berikut adalah 6 hal yang harus kamu perhatikan sebelum mengirimkan lamaran via email:
BACA JUGA: Punya Intuisi Kuat, 6 Zodiak Ini Mampu Merasakan Firasat Buruk
1. Subjek Email yang Jelas
Subjek email adalah hal pertama yang akan dilihat oleh penerima. Pastikan subjek emailmu jelas dan mencerminkan tujuanmu. Misalnya, "Lamaran Pekerjaan - [Posisi yang Dilamar] - [Nama Kamu]". Subjek yang jelas akan membantu penerima mengenali tujuan emailmu sebelum membuka pesan.
2. Format dan Struktur Lamaran yang Rapi
Pastikan format lamaranmu rapi dan mudah dibaca. Gunakan font dan ukuran yang profesional, seperti Times New Roman atau Arial dengan ukuran 12. Gunakan paragraf pendek dan mudah dibaca. Bagi lamaranmu menjadi bagian yang jelas, seperti pengenalan diri, alas an tertarik dengan perusahaan, pengalaman pendidikan, dan keterampilan yang relevan.
3. Perhatikan Bahasa dan Tata bahasa
Pastikan bahasa dan tata bahasa lamaranmu benar dan baku. Gunakan bahasa yang formal dan hindari penggunaan slang atau singkatan yang tidak lazim. Periksa ejaan, tanda baca, dan susunan kalimat untuk memastikan tidak ada kesalahan.
4. Sertakan Lampiran dengan Benar
Jika ada lampiran, seperti CV dan surat pengantar, pastikan nama file dan formatnya sesuai. Biasanya, CV dan surat pengantar disimpan dalam format PDF untuk memastikan tampilan tetap konsisten dan mudah dibuka di berbagai perangkat.
BACA JUGA: 6 Fakta Gaya Hidup Slow Living yang Diterapkan Suami Lulu Tobing
5. Sertakan Informasi Kontak yang Jelas
Pastikan informasi kontakmu, seperti alamat email dan nomor telepon, tercantum dengan benar di dalam lamaran. Ini akan memudahkan pihak perusahaan menghubungimu jika mereka tertarik untuk melakukan wawancara.
6. Periksa Revisi Terakhir
Sebelum mengirimkan email, lakukan revisi terakhir untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa, informasi yang kurang lengkap, atau detail yang salah. Mintalah teman atau keluarga untuk membaca lamaranmu sebagai pemeriksaan akhir.
Mengirimkan lamaran via email adalah langkah pertama menuju kesempatan pekerjaan. Dengan memperhatikan detail-detail di atas, kamu dapat memastikan bahwa lamaranmu mencerminkan kesungguhan dan profesionalismemu sebagai seorang fresh graduate yang siap memasuki dunia kerja.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet Syarat Prestasi? Cek 6 Beasiswa Ini!
-
Jangan Sembarangan! Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pasang Veneer Gigi
-
6 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi, Studi di Luar Negeri Makin Mudah
-
Belajar dari Banyaknya Perceraian, Ini 6 Fase yang Terjadi pada Pernikahan
-
Tertarik Kuliah di Luar Negeri Tanpa TOEFL/IELTS? Simak 5 Beasiswa Ini!
Artikel Terkait
-
8 Solusi Mengatasi Email Tidak Masuk ke Inbox Gmail, Sudah Coba?
-
Ingin Menitipkan Anjing Peliharaan ke Pet Hotel? Siapkan 6 Hal Ini
-
Kasih Tahu Temanmu, Ini 5 Hal yang Bisa Bantu Berhenti Main Judi Online
-
Begini Cara Amankan Akun dari Kebijakan Hapus Akun Google pada Desember Nanti!
-
Inilah 4 Hal yang Diminta Setelah Sholat Tahajud, Panjatkan Doa Ini
Lifestyle
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Low Effort Look: 4 Daily Style Modis ala Isa STAYC yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
4 Serum Korea Alpha Arbutin yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Noda Hitam!
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial