Sebagai orang tua kadang kamu ingin memberikan segalanya agar ia bisa bahagia. Sayangnya, memberi terlalu banyak atau terlalu sering dapat menyebabkan anak menjadi manja, lho.
Bertentangan dengan anggapan bahwa memanjakan anak tanda sayang, justru berlebihan memanjakan anak bisa membawa dampak buruk bagi mereka. Gak hanya secara sosial, tapi juga bagi tumbuh kembangnya.
Lalu, apa saja efek jangka panjang terlalu memanjakan anak? Melansir hellomotherhood.com, ada beberapa dampak buruk memanjakan anak yang tidak bisa disepelekan.
1. Kebahagiaannya jadi bergantung pada orang lain
Memanjakan anak dapat menyebabkan anak jadi terlalu bergantung pada orang tuanya. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan dirinya kesulitan untuk dapat membahagiakan dirinya sendiri ketika dewasa nanti.
Peneliti Connie Dawson dan David J. Bredehoft mengutip sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa pemuda usia kuliah yang masa kanak-kanaknya dimanja cenderung meyakini bahwa seseorang tidak akan bisa bahagia jika sendirian. Mereka jadi menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain.
2. Kurang bertanggung jawab
Anak yang dimanja umumnya membuat mereka tidak perlu belajar mengenai tanggung jawab. Akibatnya ketika mereka dewasa jadi tidak memahami mengenai batasan. Ketidakpahaman inilah yang kemudian memunculkan berbagai perilaku berlebihan. Sebagai contoh, perilaku impulsif saat belanja, makan berlebihan, kecanduan judi, ketergantungan minuman keras, dan berbagai perilaku destruktif lainnya.
3. Kurang sopan
Ciri khas dari anak manja, yaitu mudah sekali merengek atau memanipulasi demi keinginannya dipenuhi. Perilaku ini kemudian bisa terbawa hingga dewasa, dan dapat menyebabkan minimnya respek terhadap orang lain. Itulah kenapa anak yang terlalu dimanja biasanya kurang sopan.
4. Mudah membangkang
Selain minim respek, anak yang dimanja juga cenderung tumbuh menjadi pribadi yang pemarah serta pembangkang. Terbiasa selalu mendapatkan apa yang diinginkan membuat mereka tidak mengerti penolakan atau sikap sabar.
5. Sulit bergaul
Bruce J. McIntosh, M.D., dalam tulisannya di jurnal Pediatrics mengungkapkan bahwa anak yang manja cenderung tidak peka terhadap kebutuhan orang lain, gampang marah, serta sulit untuk menunda kesenangan. Dengan karakter seperti itu tak heran jika anak yang manja akan kesulitan dalam bergaul, karena banyak yang tidak suka dengan kepribadiannya yang cenderung egois.
Setelah membaca pembahasan tadi dapat disimpulkan bahwa dengan terlalu memanjakan anak justru bikin mereka tidak bahagia nantinya. Ada banyak permasalahan yang bisa mereka alami ketika dewasa nanti.
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Nangis-Nangis, Wanita Emas Sebut Erick Thohir yang Jebloskan Dirinya ke Penjara Lewat Anak
-
Sembari Mangkal, Tukang Cireng di Tanjung Priok Cabuli 2 Anak Sekaligus
-
Perlakuan Manis Maia Estianty ke Anak Mulan Jameela Jadi Omongan: Lapang Sekali Bunda Hatimu
-
Biodata dan Profil Mahatma Arfala, Anak Erick Thohir Disebut Pacari Putri Wanita Emas
-
iPad Bak Tak Ada Harganya Buat Anak FK, Cuek Digeletakkan di Meja Tanpa Dijaga
Lifestyle
-
4 Cleanser Lokal Kandungan Glycerin, Rahasia Kulit Kenyal dan Terhidrasi!
-
Bye Kulit Kusam! Ini 4 Toner Kandungan Alpha Arbutin untuk Mencerahkan
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
-
Tecno Spark 40, Smartphone Entry Level Bawa Fitur Pengisian Super Cepat
-
6 Holder HP Motor Terbaik Buat Touring dan Harian, Anti-Goyang dan Anti-Jatuh
Terkini
-
Drama Diaspora Indonesia dalam Film Ali & Ratu Ratu Queens, Penuh Makna!
-
Mengenang Diogo Jota, Ternyata sang Pemain Pernah Bertarung dengan Penggawa Garuda
-
Ulasan Novel The Butcher's Daughter: Kisah Anak Pedagang Daging di London
-
Tips Menguasai Teknik Dasar Futsal: Kunci Bermain Efektif di Lapangan Kecil
-
Lebih Dekat Mengenal Futsal, Lapangan Kecil Penuh Strategi