Melukai diri sendiri adalah tindakan yang serius dan mengkhawatirkan. Seseorang yang melakukan hal ini seringkali menghadapi masalah emosional dan psikologis yang mendalam.
Meskipun tidak ada alasan yang benar-benar dapat membenarkan tindakan merusak diri sendiri, kita dapat mencoba memahami beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.
Dilansir dari laman mayoclinic dan mentalhelp, berikut ini 5 alasan mengapa seseorang mungkin suka melukai diri sendiri.
Salah satu alasan utama seseorang melukai diri sendiri adalah adanya gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, borderline personality disorder, atau gangguan makan. Tindakan merusak diri bisa menjadi cara seseorang untuk mengatasi rasa sakit emosional yang mendalam atau mengurangi kecemasan.
2. Ekspresi Emosi
Beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang sehat. Melukai diri sendiri bisa menjadi cara alternatif untuk melepaskan tekanan emosional yang mereka rasakan, walaupun ini adalah cara yang sangat merusak.
3. Perasaan Tidak Berharga
Seseorang yang merasa tidak berharga atau tidak dicintai mungkin cenderung melukai diri sendiri sebagai bentuk hukuman terhadap diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa mereka pantas menerima rasa sakit.
4. Tidak Mampu Mengendalikan Hidup
Ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi atau merasa terjebak dalam keadaan yang sulit, bisa mendorong seseorang untuk melukai diri sendiri. Hal ini merupakan cara untuk merasa memiliki kendali atas diri mereka sendiri.
5. Mengatasi Rasa Hampa
Beberapa orang merasa hampa atau kosong dalam hidup mereka dan mencari cara untuk mengisi kekosongan tersebut. Melukai diri sendiri dapat memberikan perasaan fisik yang sementara dan meredakan rasa hampa, meskipun hanya untuk sementara waktu.
Tindakan tersebut dapat mengakibatkan cedera fisik yang serius dan malah akan memperburuk masalah emosional. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kecenderungan untuk melukai diri sendiri, sangat penting untuk mencari bantuan profesional sesegera mungkin. Terapis atau konselor dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari perilaku ini dan dapat memberikan dukungan yang diperlukan.
Kemudian, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang aman di sekitar orang-orang yang mungkin berisiko melukai diri sendiri. Hal ini termasuk juga untuk berbicara dengan mereka, mendengarkan, dan mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bukan Kualitas, Tapi Stereotip yang Kadang Halangi Perempuan Menjadi Pemimpin
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
Artikel Terkait
-
Hati-Hati Stalking Termasuk Tanda Gangguan Mental, Erotomania! Ini Infonya!
-
Anak Pinkan Mambo Curhat Sempat Lukai Diri Sendiri Beberapa Kali: Aku Ngerasa Pantas Dapat Sakit ini
-
Apa yang Dirasakan Pengidap Skizofrenia? Simak Faktanya Menurut Penelitian
-
5 Mindset Shopaholic, Perilaku Gila Belanja dan Termasuk Gangguan Mental?
-
Pengidap Gangguan Mental di Indonesia Terus Meningkat, Terbanyak Alami Depresi dan Ingin Bunuh Diri
Lifestyle
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Low Effort Look: 4 Daily Style Modis ala Isa STAYC yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
4 Serum Korea Alpha Arbutin yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Noda Hitam!
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial