Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Latifah ..
Ilustrasi fake friend (freepik.com/our-team)

Sama halnya seperti hubungan toksik antara pasangan, pertemanan pun bisa terjadi dalam lingkup yang tidak sehat. Itulah kenapa kamu mesti lebih berhati-hati dan mengecek kembali apakah pertemananmu selama ini sudah berkualitas atau malah ternyata persahabatan yang terjadi hanya palsu semata.

Dilansir mindbodygreen.com, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Tiana Leeds, M.A., LMFT menjelaskan apa yang dimaksud dengan persahabatan berkualitas. "Persahabatan yang berkualitas melibatkan dukungan, kesetiaan, dan kedekatan—tiga hal yang tidak dapat kamu temukan dalam diri teman palsu", ujarnya.

Pakar yang lain, yakni psikoterapis Annette Nuñez, M.S., Ph.D. mengemukakan yang dimaksud dengan pertemanan palsu. "Kamulah yang membawa persahabatan, dan temanmu tidak", jelasnya. Dengan kata lain, teman palsu biasanya menginginkan sesuatu darimu, tapi tidak diiringi dengan timbal balik.

Lalu, bagaimana cara mengecek apakah persahabatanmu palsu atau enggak? Berikut akan dijelaskan beberapa ciri pertemanan palsu yang patut kamu simak.

1. Sangat kompetitif

Leeds dan Nuñez sama-sama mencatat bahwa teman palsu biasanya sangat kompetitif. Sifat kompetitif ini bersumber dari perasaan cemburu. Hal ini bisa terlihat dari jalannya percakapan. Kalau ia selalu berusaha terlihat lebih darimu di hadapan banyak orang, bisa mengindikasikan bahwa ia gak senang dengan persahabatan selama ini, dan ingin merasa dirinya lebih unggul.

2. Sering membuatmu merasa buruk terhadap diri sendiri

Beda halnya dengan teman sejati yang selalu berusaha membuat dirimu merasa lebih baik, justru teman palsu akan selalu berupaya untuk menjatuhkan dan membuatmu merasa buruk terhadap diri sendiri. Leeds menjelaskan bahwa kamu akan sering merasa tidak aman, dimanfaatkan, atau dihakimi saat sedang berada di dekat orang yang relasinya gak tulus.

Meski di hadapanmu bersikap manis, kadang instingmu mengatakan lain. Cobalah untuk memercayai instingmu karena biasanya bisa terdeteksi mana yang emosinya jujur dan mana yang dibuat-buat.

3. Bersamanya sering membuatmu capek

Coba perhatikan bagaimana perasaanmu saat sebelum dan sesudah berinteraksi dengan teman-temanmu. Apakah setelah bersama mereka kamu jadi merasa lelah seolah-olah energimu terkuras? Kalau iya, bisa jadi persahabatanmu gak tulus dan kamu berhadapan dengan tipe fake friends.

4. Kalau ngomong gak pernah mengenakkan

Seorang teman sejati gak akan pernah sengaja bertutur kata yang tajam dan menyakitkan hati. Maka itu, kamu patut evaluasi kembali jika circle pertemananmu sering banget nyeletuk kalimat yang bikin tersinggung atau sedih.

Nuñez menjelaskan saat seseorang selalu berkata yang tidak baik mengenaimu bisa jadi disebabkan pandangannya terhadapmu negatif. Jadi, gak heran yang keluar dari mulutnya pun selalu gak mengenakkan.

Bila ciri-ciri tadi ada pada pertemananmu saat ini, ada baiknya jaga jarak dengan mereka. Kamu bisa, kok, mendapatkan lingkaran pertemanan yang lebih baik. Terus berteman dengan orang toksik hanya akan merugikan diri sendiri, lho.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Latifah ..