Overstimulasi adalah hal yang umumnya terjadi pada anak-anak. Menyadur dari jurnal yang ditulis oleh Kong M., Sensory Processing in Children, overstimulasi adalah respon tubuh terhadap aktivitas atau rangsangan sensorik yang berlebihan terhadap lingkungan.
Setiap anak memiliki kapasitasnya masing-masing dalam menerima rangsangan sensorik. Meskipun memiliki batasan, namun bisa saja kapasitas ini berubah atau meningkat secara teratur ketika seorang anak memiliki waktu istirahat yang cukup atau terpenuhi gizi hariannya.
Adapun anak yang kurang gizi atau kurang istirahat dalam waktu yang lama, kapasitas tubuhnya dalam menerima rangsangan boleh jadi akan berkurang. Apalagi ketika anak melakukan aktivitas yang banyak melibatkan inderanya. Misalnya screen-time berlebihan, berada di tempat keramaian, atau mendengarkan musik dengan volume terlalu keras.
Nah apa saja tanda-tanda dari anak yang mengalami overstimulasi? Melansir dari parents, berikut ini tanda overstimulasi pada anak di berbagai tahapan usia.
1. Overstimulasi pada bayi
Pada bayi yang mengalami overstimulasi, ciri-ciri umum yang biasa diperlihatkan adalah lebih sering menangis, menyentakkan anggota badan atau mengepalkan tangannya, serta memalingkan kepalanya dari sumber rangsangan. Misalnya ketika bayi diajak berjalan-jalan sambil melihat pemandangan di luar, paparan stimulasi pemandangan yang ia saksikan terus menerus akan membuat bayi kelelahan. Hal ini bisa dilihat dari tanda-tanda di atas. Bayi akan sering menangis dan terlihat memalingkan pandangannya dari suasana yang berada di sekitarnya.
2. Overstimulasi pada anak batita
Untuk anak usia 1 sampai 3 tahun, atau dikenal dengan istilah batita, overstimulasi dapat diidentifikasi ketika anak tampak rewel atau mudah tersinggung, terkadang menjatuhkan tubuhnya ke lantai, serta lebih sering menangis. Jika anak menunjukkan ciri-ciri di atas hanya karena masalah sepele, bisa jadi ia mengalami overstimulasi setelah ia bermain dan terpapar rangsangan sensorik terlalu lama.
3. Anak usia pra-sekolah
Pada anak usia pra-sekolah (3-5 tahun), overstimulasi bisa dikenali ketika anak menunjukkan ciri-ciri seperti bertindak lebih rewel, terlalu lelah, atau mudah tersinggung. Anak juga kadang bertingkah liar atau agresif, serta mengalami tantrum.
Nah itulah tadi tanda overstimulasi pada 3 tahapan usia anak. Ketika orang tua melihat adanya ciri-ciri tersebut, maka sebaiknya orang harus menyingkirkan segala bentuk stimulasi pada anak atau pindahkan anak dari lingkungan yang membuatnya overstimulasi agar anak bisa beristirahat dan menenangkan dirinya.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu dalam Novel 'Ten Years Challenge'
Artikel Terkait
-
Gegara Anies Baswedan, Rocky Gerung Terang-terangan Dukung Pramono-Rano: Anak Abah Jangan Jadi Malas!
-
Bela Baim Wong, Pengasuh Kuliti Pencitraan Paula Verhoeven: Baru Rajin Jemput Anak Usai Digugat Cerai?
-
Pengasuh Anak Baim Wong Tuding Paula Verhoeven Pencitraan: Sedih Lihat Bapak Dihujat
-
Pengasuh Putra Baim Wong Sebut Paula Verhoeven Bohong Besar: Ibu Kan Bebas Ketemu Anak-Anak
-
Kasus Miopia pada Anak Indonesia Kian Meningkat, Dokter Mata Bagikan Tips Penanganan yang Tepat
Lifestyle
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
-
Kulit Anti Belang! Ini 3 Jaket Anti UV Terbaik untuk Olahraga dan Motoran
Terkini
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu