Jika membahas tentang khazanah kuliner Indonesia, tidak lengkap rasanya jika tidak menyertakan makanan sejuta umat, yaitu ayam geprek.
Sebagai orang yang merantau dan pernah merasakan hidup sebagai anak kos, ayam geprek adalah solusi dan penyelamat saat hati dilanda kegalauan mau makan apa. Ayam geprek sangat cocok di segala situasi dan kondisi, serta harganya relatif murah.
Di kota tempat tinggal saya, sangat mudah menemukan warung yang menjual ayam geprek dengan harga Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi, lengkap dengan nasi dan es teh. Benar-benar definisi kenyang dan ramah di kantong.
BACA JUGA: Selain Menyenangkan, Memasak Dapat Menenangkan Jiwa, Asal Setelah Itu Nggak Cuci Piring
Meskipun cara pembuatannya sudah terpampang jelas dari namanya, tetapi ada saja penjual yang tidak memaknai secara harfiah nama "ayam geprek".
Saya pernah dikecewakan oleh penjual ayam geprek. Suatu hari, saya kena prank saat memesan menu ayam geprek di sebuah warung melalui aplikasi pesan antar.
Saat membuka bungkusnya, yang disajikan adalah ayam goreng tepung utuh dengan olesan sambal di atasnya. Saya pun memeriksa lagi pesanan saya di aplikasi. Seingat saya, saya memesan ayam geprek dan bukannya ayam oles sambal.
Padahal, sejarah ayam geprek sendiri sudah dikenal luas karena ceritanya yang legendaris. Melansir dari suara.com, ayam geprek dipelopori oleh Bu Ruminah atau Bu Rum yang berjualan makanan di Yogyakarta.
BACA JUGA: Tak Bisa Sembarangan, Ini 6 Tahap Mencuci Baju Crinkle dengan Mesin Cuci
Suatu hari, Bu Rum kedatangan pembeli yang minta dibuatkan sambal bawang. Pembeli tersebut suka dengan sambal bawang tersebut, lantas memintanya dicampurkan dengan ayam goreng tepung.
Bu Rum kemudian mencampurkan ayam goreng tepung dengan sambal bawang dengan cara digeprek atau dipukul hingga ayamnya hancur. Saat itulah tercipta makanan bernama ayam geprek, karena proses pembuatannya memang digeprek.
Sayangnya, saya beberapa kali menemukan warung yang menjual ayam geprek, namun ayamnya masih utuh. Bahkan ada merek ayam geprek terkenal yang juga hanya mengoleskan sambal di atas ayamnya.
Rasanya memang tetap enak, tapi menyebutnya sebagai ayam geprek bisa dikatakan sebagai distorsi sejarah. Lebih baik ganti saja namanya dengan ayam oles.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
5 Cara Merawat Ayam Bangkok bagi Pemula, Cukup Mudah Banget kok
-
Genjot Seni Pertunjukan Asli Indonesia, Mister Potato Luncurkan kampanye bertajuk Cerita Dibalik Rasa
-
Makin Gesit! Viral Maling Ayam Lancarkan Aksinya Hanya dalam Sekian Detik
-
Apa Itu Sindrom Nasi Goreng? Keracunan Makanan yang Dihangatkan Bikin Meninggal
-
Dukung Gaza dengan Borong 5 Produk Makanan Asli Palestina: Ada Minyak Zaitun, Kacang Almond, dan Kurma
Lifestyle
-
6 Ide Gaya Playful dengan Rok Midi ala Araya Hargate, Stylish dan Colorful
-
4 Sunscreen SPF 35, Lindungi Kulit dari Sinar UV dan Cegah Jerawat Meradang
-
4 Serum Lokal Peptide untuk Anti-Aging, Bikin Wajah Awet Muda dan Sehat
-
Laptop Rp6 Jutaan Bisa Sekelas MacBook? Cek Spesifikasi InBook X2 2025!
-
Office Girl Vibes! Intip 4 Outfit Ngantor ala Jeon So Nee yang Bisa Ditiru
Terkini
-
Sinopsis Anime Mechanical Marie, Kisah Gadis yang Menyamar Jadi Robot
-
Review Anime Umamusume: Pretty Derby Season 2, Menghadapi Badai Cedera
-
Ditolak Keras oleh STY, Mengapa Banyak Pihak Ingin Titipkan Pemain ke Timnas Indonesia?
-
Keluar dari Zona Nyaman! Rey Mbayang dan Dinda Hauw Perdana Main Film Horor
-
Generasi Z di Pusaran Globalisasi: Masihkah Cinta Tanah Air?