Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Desyta Rina Marta Guritno
Ilustrasi Stok Makanan (Pixabay/planet_fox)

Menerapkan gaya hidup sehat kayaknya enggak lagi semudah dulu deh, apalagi di zaman sekarang yang eranya makanan instan dan cepat saji, orang lebih milih yang penting makan daripada harus ribet.

Padahal, melansir dari laman Kementerian Kesehatan, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik pada anak, remaja, juga orang dewasa.

Makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan gangguan lemak darah. Ngeri banget, kan?

Sekarang, yuk dilihat dulu di lingkungan sekitar kamu, ada berapa orang yang jual makanan? Dari semua penjual itu, ada berapa yang jual makanan sehat dan berapa yang jual makanan cepat saji?

Kalau di lingkunganku sendiri yang notabene masih wilayah pedesaan, sekarang udah mulai banyak orang yang jual makanan cepat saji. Bergeser ke wilayah kotanya, hampir di setiap sudut aku bisa nemuin kedai junk food.

Mulai dari seblak prasmanan yang pakai topping frozen food, fried chicken, macam-macam gorengan, jajanan aci, dan lain-lain.

Yang jual maupun yang beli enggak ada yang salah sih, tapi sayang banget kan kalau generasi muda yang harusnya menginvestasikan kesehatannya untuk masa depan harus jadi korban.

Apalagi dengan adanya teknologi, ada satu jajanan viral, semua orang langsung pengen beli, kalau udah begini pasti lupa sama kesehatan.

Meskipun makanan itu bisa jadi jalan ninja kalau lagi enggak masak atau solusi buat ibu-ibu yang enggak sempat buat bekal, tapi usahakan buat enggak sering-sering makan.

Coba deh sempatkan waktu buat masak yang paling sederhana di rumah, selain terjamin kebersihan dan kesehatannya, masakan sendiri juga lebih enak, soalnya bisa menyesuaikan sama selera lidah kita.

Hitung-hitung sebagai latihan buat diri sendiri, karena sekarang menjaga pola hidup sehat dan makan makanan bergizi di tengah gempuran fast food itu susah.

Tantangan buat diri sendiri supaya bisa nge-filter apa yang dimakan dan diminum. Tentu ini bukan buat siapa-siapa, melainkan diri kita sendiri di masa depan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Desyta Rina Marta Guritno