Para ibu seringkali tidak tahan dengan barang dapur yang lucu-lucu. Sekali datang ke supermarket atau sekedar scroll platform online shop, mereka tidak luput membeli peralatan dapur yang menarik perhatiannya. Banyak produk yang didesain satu set atau bundle, ditambah iming-iming 'lebih hemat' semakin dicari.
Sebenarnya, apa sih bundle things trap itu? Bundle things trap adalah jebakan yang sering dilakukan oleh pembeli yang terpengaruh iming-iming lebih murah. Faktanya, jika tidak menganalisa sesuai kebutuhan, yang terjadi adalah barang satu set tersebut hanya memenuhi kabinet dapur saja.
Contoh barang bundle set yaitu cooking wares, per-sendok-an, mpasi set, bundle tas anak, sampai makeup set. Sedikit dari kita yang menggunakan semua set itu. "Beli set mpasi. Ya ampun sangat2 menyesal sekali," tulis netizen @pi0wina di akun Instagram lyfewithless.
Bisa dibilang bundle set adalah teknik marketing yang menargetkan ibu-ibu agar melakukan pembelian produk mereka. Padahal, gak semua orang butuh produk satu set, hanya orang-orang dengan kebutuhan tertentu. Ternyata, teknik marketing itu berhasil mengecoh kaum wanita.
Mereka merasa membeli satu set produk panci yang terdiri dari 6 pieces itu seperti "Sekalian deh beli satu set" atau "Kayaknya lebih murah ya" atau "Dibeli aja deh, nanti pasti butuh". Ada hal lain yang mereka lupa perhatikan yaitu kebutuhan dan kegunaannya.
Coba tanyakan hal ini kepada diri sendiri sebelum memutuskan membeli barang bundle.
- Apakah saya benar-benar akan menggunakan semua produknya? Ataukah hanya butuh satu produk?
- Apakah tersedia tempat untuk satu set produk itu?
- Saya butuh satu set produk itu, apa yang harus saya lakukan?
Jika sudah terlanjur punya beberapa set produk, ini yang mesti dilakukan:
- Pilah dan pilih. Memilah barang yang dipakai dan tidak terpakai. Jangan libatkan hati karena akan merasa sayang, sadarilah bahwa kamu sudah tidak memerlukan barang itu lagi.
- Tawarkan atau jual. Jangan langsung dibuang. Coba tawarkan kepada orang terdekat. Jika tidak ada yang mau mengadopsi, boleh dijual.
- Tanamkan mindset one thing in, one thing out. Jika kamu membeli satu barang, maka keluarkan barang lama. Hal ini bertujuan untuk mengontrol barang agar tidak berlebihan.
Yuk merubah kebiasaan demi terciptanya rumah yang lega tanpa barang berlebih. Siap dijadikan resolusi tahun depan?
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
-
Gunung Bekel, Jalur Ziarah Peninggalan Majapahit Via Jolotundo
-
Mengenal 'Shinrin-yoku', Terapi Hutan ala Orang Jepang
-
Jamu Resmi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Tapi Anak Sekarang Lebih Pilih Boba
-
Gunung Penanggungan: Puncak Suci yang Tidak Cocok untuk Pendaki Pemula
Artikel Terkait
-
Pegadaian Gelar Media Awards 2024: Terima Kasih Insan Media Atas Kontribusinya Untuk Meng-EMAS-kan Indonesia
-
5 Tips Belanja ke Pasar Tradisional: Nikita Willy dan Winona Harus Tahu!
-
PPN Naik 12%, Ekonom Core: It's Not a Good Timing
-
Riset: 90% Konsumen Indonesia Rela Keluarkan Banyak Duit demi Diskon Terbaik di Harbolnas Tanggal Kembar
-
Memahami Perbedaan Cashback dan Loyalty Points, Mana yang Lebih Disukai oleh Pelanggan?
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua