Dalam dunia balap, hampir semua pembalap pernah menghadapi kendala teknis dengan motor mereka. Namun, kasus Fabio Quartararo terasa berbeda.
Rider asal Prancis itu tampak semakin kehilangan kesabaran menghadapi motor M1-nya yang tak kunjung membaik. Alih-alih menunjukkan perkembangan, kondisi motornya justru kian merosot dari hari ke hari, membuat frustrasinya semakin jelas terlihat.
Padahal, jika menengok ke awal musim, Quartararo sempat memberi secercah harapan besar. Ia berhasil merebut empat pole position secara impresif dan bahkan nyaris mencatatkan kemenangan penting di Grand Prix Inggris.
Saat itu, banyak orang mulai yakin bahwa juara dunia tahun 2021 ini bisa kembali bersaing di papan atas, meski motor Yamaha miliknya kerap diragukan.
Namun, kenyataan berkata lain. Seiring berjalannya seri demi seri, grafik performanya justru menurun. Kecepatan yang semula membuat lawan ketar-ketir kini seolah menguap, digantikan dengan masalah teknis yang terus berulang.
Puncak kekecewaan terbaru datang di GP Austria. Pada sprint race (16/08/25), Quartararo hanya mampu finis di urutan ke-11. Ironisnya, ia berada tepat di belakang Jorge Martin, pembalap yang belakangan baru mulai balapan lagi setelah absen lama karena cedera. Hasil tersebut tentu jauh dari ekspektasi, Quartararo sendiri tidak menutup-nutupi rasa kecewanya.
"Sayangnya, kami tidak menemukan apa pun akhir pekan ini. Antara lain, kami bahkan tidak bisa menjalankan perangkat baru itu karena kami tidak mengerti caranya. Saya memperkirakan akhir pekan yang sulit, tapi tidak seperti hari ini. Sayangnya, kami tidak bisa memanfaatkan ban baru. Mesin saya tidak bertenaga, motornya selip, dan bannya rumit digunakan, baik belakang maupun depan," ujar Quartararo, dilansir dari laman GPOne.
Dalam wawancara setelah balapan, ia mengungkapkan bahwa masalah dengan motornya bukanlah hal baru, tapi tetap saja membuat penampilannya jauh di bawah harapan.
"Semua masalah yang kami alami akhir pekan ini, biasanya kami hadapi selama kejuaraan. Faktanya, saya kesulitan hari ini, bahkan di flying lap. Tapi sekarang kondisi saya lebih buruk dari sebelumnya dan kami tidak mengerti mengapa," tambahnya.
Bagi seorang pembalap seperti Quartararo, situasi ini jelas melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Ia sudah terbiasa menghadapi motor yang sulit ditangani, tetapi setiap kali masalah itu muncul, ia tetap berharap ada titik terang.
Sayangnya, bukannya membaik, yang terjadi justru sebaliknya, performa semakin merosot dan hasil yang didapat semakin mengecewakan.
Meski begitu, Quartararo masih berusaha menahan emosi dan menatap balapan utama dengan sedikit optimisme. Ia menyampaikan harapannya agar cuaca tidak turun hujan pada sesi balap utama.
Menurutnya, kondisi kering akan memberi peluang lebih besar untuk tampil stabil dan meminimalisir risiko tambahan. Dengan motor yang sudah penuh tanda tanya, Quartararo tahu bahwa satu-satunya jalan adalah tetap fokus dan memaksimalkan apa yang ada di tangannya.
"Semoga tidak hujan karena cengkeramannya buruk dan dengan air, semuanya jadi lebih rumit bagi kami. Kalaupun tidak hujan, kami tentu akan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan kecepatan yang baik. Ini tidak akan mudah, karena saya tidak punya potensi hari ini. Malahan, saya tertinggal satu detik per putaran," katanya.
Musim ini mungkin belum berpihak padanya, tetapi Quartararo sadar bahwa menyerah bukan pilihan. Setiap kali turun ke lintasan, ia membawa tekad untuk membuktikan bahwa dirinya masih punya kemampuan untuk bersaing.
Kini, tantangannya adalah bagaimana menjaga mental tetap kuat di tengah keterpurukan performa Yamaha. Bagi Sang Pembalap, balapan-balapan berikutnya bukan sekadar tentang poin, melainkan juga tentang mempertahankan keyakinan bahwa ia masih bisa kembali ke performa terbaik.
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
Kapan Kita Harus Mengganti Oli Motor Meski Kendaraan Jarang Digunakan?
-
Berapa Harga Yamaha Nmax Terbaru 2025? Ini Update Setiap Modelnya
-
Mau Cari Motor Murah? Ini 5 Rekomendasi Skutik Terbaik yang Sudah Keyless
-
Lupakan Sepakbola Sejenak, Bek Naturalisasi Timnas Indonesia Jadi 'King Ngabers' di Thailand?
-
DP Ringan Cicilan Terjangkau, Skema Kredit Motor Listrik Jadi Jalan Ninja Ojol
Hobi
-
AXIS Nation Cup 2025 Tak Hanya Pertandingan, Tapi Juga Karnaval Suporter!
-
AXIS Bawa Energi Baru di ANC 2025, Evan Movic Sulut Api Suporter Bekasi!
-
Beda dengan Malaysia, Diam-Diam Filipina Punya Pemain yang Debut Bersama Barcelona
-
Teka-Teki Ivar Jenner, Betul Cedera atau Memang Sengaja untuk Disingkirkan?
-
Dua Gol dalam Dua Menit! SMAN 10 Bekasi Guncang Babak Preliminary ANC 2025
Terkini
-
El Putra dan Leya Princy Temukan Sisi Diri dalam Peran Cinta & Rangga
-
Pidato Kahiyang Ayu Viral, Netizen Layangkan Kritikan Pedas
-
Lewat Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Sampaikan Maaf kepada Publik
-
Dari Sertifikasi K3 Jadi Mobil Mewah: Daftar Aset Haram Eks Wamenaker Noel yang Disita KPK
-
Waspada Kecanduan Paylater: Digital Debt Trap yang Mengincar Generasi Muda