Jika kamu berpikir bahwa relaksasi hanya bisa dilakukan di jasa pijat ataupun spa kecantikan, maka cobalah mengenal perihal Shinrin-yoku. Masyarakat Jepang menyebut istilah Shinrin-yoku sebagai aktivitas terapi sederhana yang berlokasi di hutan. Praktik ini dilakukan sebagai cara untuk menghabiskan waktu istirahat atau waktu luang dengan mendengar kicauan burung, menghirup udara alam, dan melihat matahari di sela-sela daun.
Sebelum melakukan praktik Shinrin-yoku, kamu perlu meminimalisasi penggunaan gadget untuk mendukung kegiatan terapi hutan ini. Hal ini dilakukan agar kamu hanya fokus pada alam sekitar dan bukan pada gadget. Dalam hutan, kamu tak harus berlari atau mendaki, bahkan kamu bisa duduk jika itu yang diinginkan. Libatkan indera tubuh kamu untuk merasakan apa yang alam berikan sepenuhnya.
Jangan ragu menyentuh lumut pada cadas batu di area hutan, meraba daun dan pohon, bermain air jika ada sungai atau air terjun. Tapi kamu tidak perlu pergi ke Jepang untuk merasakan terapi hutan, karena hutan-hutan atau kebun raya di Indonesia yang sangat melimpah bia dikunjungi kapanpun.
Sejarah Terapi Hutan ala Orang Jepang
Tahun 1980-an, pemerintah Jepang menyadari efek-efek stress akibat jam kerja yang tinggi, permintaan perumahan meningkat, sehingga berimbas pada padatnya populasi masyarakat dan menghilangnya area hijau di perkotaan. Dari situlah, Dokter Qing Li, MD, Ph.D., seorang dokter di Fakultas Kedokteran Nippon di Tokyo, Ia memperkirakan bahwa kita menghabiskan 93% waktu kita di dalam ruangan.
Ia mengidentifikasi adanya gangguan negatif terhadap hidup yang disebabkan oleh kurangnya interaksi langsung antara manusia dan alam sekitar. Sehingga, terapi hutan dipercaya mampu memperbaiki gangguan tersebut hanya beberapa jam saja.
Manfaat Terapi Hutan
Orang Jepang telah membuktikan bahwa manusia perlu interaksi langsung dengan alam yang berdampak baik pada kesehatan fisik maupun mental. Hasil-hasil penelitian di Jepang menyimpulkan bahwa terapi hutan membantu memperbaiki pola tidur, mereduksi tingkat stress, membuat perasaan lebih rileks dan mencegah penyakit fisiologis.
Hasil penelitian dari International Journal of Geoheritage and Parks, mengatakan bahwa terapi hutan terbimbing memiliki manfaat fisiologis dan psikologis yang positif. Selain itu, perempuan memperoleh lebih banyak manfaat fisiologis positif dibandingkan laki-laki, dan laki-laki memperoleh lebih banyak manfaat psikologis positif dibandingkan perempuan selama menjalani terapi hutan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
-
Gunung Bekel, Jalur Ziarah Peninggalan Majapahit Via Jolotundo
-
Jamu Resmi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Tapi Anak Sekarang Lebih Pilih Boba
-
Gunung Penanggungan: Puncak Suci yang Tidak Cocok untuk Pendaki Pemula
-
Menang 2 AMI Awards & Top Track Spotify 2023, Raim Laode: Innalillahi
Artikel Terkait
-
Ilustrator di Balik Koreo Gundala vs Godzila di Laga Indonesia Lawan Jepang, Karyanya Curi Perhatian Dunia!
-
5 Alasan Film Monster Pabrik Rambut Wajib Masuk Daftar Tontonan Kamu
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
-
Usai Timnas Kalahkan Arab Saudi, Netizen Indonesia Berterima Kasih ke Jepang
-
Stray Kids Rilis Album Jepang Bertajuk GIANT: Balasan Elegan Terhadap Hinaan HYBE?
Lifestyle
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
-
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
-
Tampil Elegan dan Chic, Yuk Sontek 4 Gaya Mid-Formal ala Honey Lee!
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg