Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rion Nofrianda
Ilustrasi narsis (pexels/andrea-piacquadio)

Gangguan kepribadian satu ini memang jarang didengar, namun bagi pembaca yang memiliki minat terhadap bidang psikologi barangkali sudah mengetahuinya. Adalah narcissistic personality disorder (NPD) yang merupakan salah satu gangguan kepribadian narsistik yang dialami oleh individu dengan memiliki tingkat kebutuhan untuk diperhatikan yang begitu tinggi. Selain itu individu yang mengalami narcissistic personality disorder juga memiliki kecenderungan kurangnya empati terhadap orang lain serta hubungan interpersonal yang kurang baik dengan orang lain. 

Pengidap NPD sudah memiliki dunianya sendiri, bahkan pengidapnya dapat melakukan hal yang dianggap tidak masuk di akal demi menunjukan bahwa dia lebih baik dari orang disekitarnya. Oltmanns (2013) menyebutkan bahwa gangguan kepribadian didasarkan pada beberapa sifat pembawaan kepribadian yang berlebihan dan sering mengganggu orang lain.

Lebih lanjut Oltmanns menyebutkan bahwa gangguan kepribadian dibagi menjadi 3 klaster yaitu gangguan kepribadian klaster A meliputi gangguan kepribadian Paranoid, Skizoid, dan, Skizopital. Gangguan kepribadian klaster B, gangguan kepribadian Antisosial, Ambang, Histrionik, dan Narsistik serta gangguan kepribadian klaster C diantaranya gangguan kepribadian Avoidant, Dependen, dan Obesif-Kompulsif. Berdasarkan pembagian tersebut, narsisme atau narsistik merupakan gangguan kepribadian klaster B ditandai dengan perilaku dramatis, emosional, dan eratik atau tidak menentu.

The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM – V, 2013: 669) mengkaji beberapa karakteristik gangguan kepribadian narsistik, diantaranya;

1) Memiliki perasaan hebat bahwa dirinya adalah individu yang penting

2) Asyik dengan fantasi tanpa batas

3) Keyakinan bahwa dirinya merupakan individu yang “Istimewa dan unik”

4) Kebutuhan yang berlebih untuk dikagumi, dipuja, serta diperhatikan;

5) Memiliki perasaan bernama besar

6) Eksploitatif secara interpersonal

7) Kurang memiliki empati

8) Memiliki perasaan iri terhadap orang lain, atau percaya bahwa orang lain iri terhadap dirinya

9) Menunjukkan perilaku atau sikap yang sombong. 

Individu yang mengalami narcissistic personality disorder juga memiliki pandangan bahwa dirinya lebih unggul, merasa paling istimewa dibandingkan orang lain. Bahkan kerap kali membutuhkan pengakuan dan pujian yang diberikan orang lain kepada dirinya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rion Nofrianda