Gangguan kepribadian satu ini memang jarang didengar, namun bagi pembaca yang memiliki minat terhadap bidang psikologi barangkali sudah mengetahuinya. Adalah narcissistic personality disorder (NPD) yang merupakan salah satu gangguan kepribadian narsistik yang dialami oleh individu dengan memiliki tingkat kebutuhan untuk diperhatikan yang begitu tinggi. Selain itu individu yang mengalami narcissistic personality disorder juga memiliki kecenderungan kurangnya empati terhadap orang lain serta hubungan interpersonal yang kurang baik dengan orang lain.
Pengidap NPD sudah memiliki dunianya sendiri, bahkan pengidapnya dapat melakukan hal yang dianggap tidak masuk di akal demi menunjukan bahwa dia lebih baik dari orang disekitarnya. Oltmanns (2013) menyebutkan bahwa gangguan kepribadian didasarkan pada beberapa sifat pembawaan kepribadian yang berlebihan dan sering mengganggu orang lain.
Lebih lanjut Oltmanns menyebutkan bahwa gangguan kepribadian dibagi menjadi 3 klaster yaitu gangguan kepribadian klaster A meliputi gangguan kepribadian Paranoid, Skizoid, dan, Skizopital. Gangguan kepribadian klaster B, gangguan kepribadian Antisosial, Ambang, Histrionik, dan Narsistik serta gangguan kepribadian klaster C diantaranya gangguan kepribadian Avoidant, Dependen, dan Obesif-Kompulsif. Berdasarkan pembagian tersebut, narsisme atau narsistik merupakan gangguan kepribadian klaster B ditandai dengan perilaku dramatis, emosional, dan eratik atau tidak menentu.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM – V, 2013: 669) mengkaji beberapa karakteristik gangguan kepribadian narsistik, diantaranya;
1) Memiliki perasaan hebat bahwa dirinya adalah individu yang penting
2) Asyik dengan fantasi tanpa batas
3) Keyakinan bahwa dirinya merupakan individu yang “Istimewa dan unik”
4) Kebutuhan yang berlebih untuk dikagumi, dipuja, serta diperhatikan;
5) Memiliki perasaan bernama besar
6) Eksploitatif secara interpersonal
7) Kurang memiliki empati
8) Memiliki perasaan iri terhadap orang lain, atau percaya bahwa orang lain iri terhadap dirinya
9) Menunjukkan perilaku atau sikap yang sombong.
Individu yang mengalami narcissistic personality disorder juga memiliki pandangan bahwa dirinya lebih unggul, merasa paling istimewa dibandingkan orang lain. Bahkan kerap kali membutuhkan pengakuan dan pujian yang diberikan orang lain kepada dirinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tergulung Doomscrolling, Ketika Layar Jadi Sumber Cemas
-
Tersesat di Usia Muda, Mengurai Krisis Makna di Tengah Quarter Life Crisis
-
Fame Cafe Jambi: Suasana Santai, Rasa Juara, Bikin Tak Mau Pulang
-
Terjebak dalam Kritik Diri, Saat Pikiran Jadi Lawan Terberat
-
Takut Dinilai Buruk, Penjara Tak Terlihat di Era Media Sosial
Artikel Terkait
-
Caleg Gagal Saat Pemilu Rentan Berisiko Alami Masalah Kesehatan Mental, Bisa Sampai Depresi Berat?
-
Takut Kena Stigma, Dokter Sebut Remaja Masih Suka Cari Info Kesehatan Mental di Ponsel Dibandingkan Konsultasi
-
Istilah Erotomania Jadi Perbincangan, Ini Gejala dan Orang-Orang yang Berisiko Mengalaminya
-
Ramai di Medsos Soal Gangguan Kesehatan Mental Erotomania, Ternyata Banyak Orang Mengaku Pernah Mengalaminya
-
Tak Hanya Cerdas Akademik, Calon ASN Juga Wajib Lulus Kesehatan Mental
Lifestyle
-
Cerah Maksimal! 4 Skincare Daily Mask Niacinamide untuk Glowing Setiap Hari
-
Ria Ricis Bongkar Kisah Pilu Bencana Sumatra: Rumah Hanyut, Keluarga Hilang, Semua Berantakan
-
Prilly Latuconsina Angkat Suara Soal Banjir Sumatra: Bukan Sekadar Musibah Alam
-
4 Rekomendasi Cushion Waterproof yang Anti Badai di Segala Cuaca
-
Bye-bye Kemerahan! 5 Moisturizer Gel Lokal Terbaik untuk Kulit Sensitif
Terkini
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Kisah Akbar, Disabilitas Netra yang Berkelana di Ruang Sastra Tukar Akar
-
Ari Lasso Beri Kejutan Romantis untuk Dearly Djoshua, Bantah Rumor Putus?
-
Rentetan Bullying Hingga Kekerasan di Sekolah, Bagaimana Peran Pendidik?
-
EXO Hidupkan Lagi Konsep Superpower di Trailer Album Penuh ke-8, REVERXE