Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi penulis (pexels.com)

Hambatan terbesar yang sering dihadapi para penulis adalah writer’s block. Kondisi ini terjadi ketika seorang penulis merasa kesulitan untuk meneruskan tulisannya dan merasa stuck atau di situ-situ saja tanpa ada kemajuan yang berarti. Selain hambatan tersebut, sebenarnya ada hambatan-hambatan lain yang mungkin dianggap sepele dan sederhana, tapi juga bisa memicu writer’s block.

Dikutip dari unggahan akun Instagram @metastatepublishing, berikut ini adalah tiga hambatan sederhana yang sering disepelekan tetapi bisa membuat tulisan kita jadi tidak lekas selesai.

1. Rasa tidak percaya diri

Rasa tidak percaya diri yang muncul ketika kita sedang menulis sebuah naskah bisa menjadi hambatan kita untuk menyelesaikan naskah tersebut. Rasa tidak percaya diri ini biasanya akan berujung pada overthinking dan kita terus memikirkan apakah tulisan kita layak untuk diteruskan atau tidak.

Rasa tidak percaya diri ini juga akan membuat kita bertanya-tanya tentang respon editor, para pembaca, sampai overthinking tentang apakah tata bahasanya sudah benar, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini bisa menghambat tulisan yang kita buat atau bahkan menghentikan kegiatan menulis kita dalam jangka waktu yang cukup lama.

2. Tidak bisa melawan rasa malas

Musuh terbesar lainnya yang sering dianggap sepele dan dituruti adalah rasa malas. Tidak hanya dalam hal menulis, rasa malas bisa membinasakan jika terus kita turuti. Menunda-nunda kesempatan untuk menulis, atau selalu ingin menulis tetapi di waktu luang saja ternyata juga bisa menghambat progress naskah kita.

Jika hal ini diteruskan dan jadi kebiasaan, tentu akan berdampak pada naskah kita. Kita perlu melawan rasa malas atau ide menarik yang kita miliki akan melayang dan pergi begitu saja. 

3. Kesulitan menuangkan ide-ide

Hal yang satu ini ternyata juga bisa memengaruhi progress tulisan menjadi tidak cepat selesai. Biasanya, ada kondisi ketika ide-ide muncul secara keroyokan dan saling mendominasi satu sama lain, ada juga kondisi ketika kita justru tidak mendapatkan ide sama sekali. 

Semua hal tersebut dapat diatasi tergantung dari cara kita menuangkan ide-ide yang datang. Ketika ide-ide itu terlintas di pikiran, segera catat semuanya di selembar kertas. Dengan demikian, kita bisa memilih ide mana yang paling bagus dan sesuai dengan naskah kita, ide mana yang tidak perlu diambil.

Itulah tiga hambatan sederhana yang sering disepelekan tetapi bisa membuat tulisan kita jadi tidak lekas selesai. Yuk segera atasi!

Rizky Melinda Sari