Impian para penulis, terutama penulis naskah seperti novel adalah karyanya bisa diterbitkan oleh penerbit besar dan bisa dibaca oleh banyak orang. Bahkan, hampir semua penulis menjadikan hal ini sebagai motivasi dan tujuan saat menulis naskah novel.
Namun, sebelum melangkah ke tahap tersebut, penting bagi para penulis untuk mengetahui perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit indie. Saat ini, ada banyak penerbit indie yang menawarkan jasa menerbitkan naskah dengan syarat yang tidak ribet dan seleksi yang longgar.
Agar naskah kita bisa menemukan penerbit yang tepat, kamu harus tahu apa saja kekurangan serta kelebihan dari masing-masing jenis penerbit tersebut. Dilansir dari unggahan akun Instagram @metastatepublishing, berikut ini adalah beberapa perbedaan penerbit mayor dan penerbit indie yang harus kamu ketahui.
1. Sistem seleksi naskah
Penerbit mayor biasanya memiliki sistem seleksi naskah yang cukup rumit dan lebih ketat dibanding penerbit indie. Naskah yang dikirim ke penerbit mayor akan melalui berbagai tahap sebelum akhirnya dinyatakan lolos dan layak terbit.
Sedangkan, penerbit indie memiliki sistem seleksi naskah yang lebih sederhana, lebih longgar, atau bahkan tanpa seleksi sama sekali. Sebagian besar penerbit jenis ini akan menerima naskah tanpa proses seleksi yang rumit.
2. Proses penulisan naskah
Pada umumnya, penerbit mayor akan memperhatikan naskah yang masuk ke meja editor mereka. Editor akan memberikan batas waktu, memeriksa naskah, hingga memberikan masukan dan saran untuk perbaikan naskah sebelum naik untuk dicetak.
Penerbit indie biasanya tidak terlalu memperhatikan isi dan detail naskah karena hal ini termasuk dalam tanggung jawab penuh penulis terhadap karyanya sendiri. Editor penerbit indie hanya akan memeriksa apakah naskah sudah cocok dengan standar percetakan secara teknis atau tidak.
3. Biaya percetakan naskah
Penerbit mayor biasanya akan menanggung biaya penerbitan, mulai dari pengeditan naskah, biaya percetakan naskah, desain cover buku, dan lain sebagainya.
Penerbit indie pada umumnya akan membebankan biaya penerbitan pada penulis, jika penulis ingin karyanya diedarkan dan didistribusikan ke toko-toko buku, akan ada biaya distribusi yang ditambahkan pada penulis.
Itulah tiga perbedaan mendasar antara penerbit mayor dan penerbit indie. Kamu bisa memilih penerbit mana yang kamu rasa paling cocok untuk menerbitkan naskahmu. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
5 Channel YouTube untuk Bantu Kembangkan Skill Menulis, Yuk Dicatat!
-
3 Hambatan Sederhana tapi Bisa Bikin Tulisan Tertunda, yuk Segera Atasi!
-
3 Langkah Swasunting Naskah Sendiri, Perbaiki dan Kualitas Tulisanmu
-
Mulai dari Nol, Fitri Suciati Sukses Jadi Freelance Writer Setelah Resign dari Pekerjaan Lama
-
Cara Membuat Tulisan Miring di WA, Gampang Banget!
Lifestyle
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
4 Serum Mandelic Acid Eksfoliasi Kulit Kasar dengan Lembut Tanpa Iritasi
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Politisi, Komedian, Kepala Keluarga: Tiga Peran Eko Patrio di Tengah Krisis
-
Lapangan Kecil, Jangkauan Besar: Futsal di Dunia Digital