Tren cek khodam belakangan ini memang sedang gencar dibicarakan di berbagai platform media sosial. Cara bermain dalam tren tersebut cukup mudah. Pengguna cukup mengetik nama di sebuah kolom pencarian yang telah disediakan. Dalam sekejap, mesin pencarian itu akan memperlihatkan nama khodam yang konon dimiliki orang tersebut.
Berbagai benda hidup dan mati bisa menjadi bentuk khodam masing-masing orang yang mengikuti tren tersebut.
Walau sekadar untuk iseng-iseng belaka, namun tidak menutup kemungkinan ada sebagian orang yang kemudian percaya mengenai tren cek khodam tersebut. Kalau sudah begini, apakah cek khodam masih aman untuk dijadikan sebuah tren yang tengah viral?
Menurut Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya, M. Febriyanto Firman Wijaya menjelaskan istilah khodam lebih dikenal dalam konteks mistis dan spiritual, yang digambarkan sebagai jin pembantu manusia.
Menurut dosen tersebut, adanya entitas jin yang menjadi pembantu manusia memang telah dijelaskan dalam kisah Nabi Sulaiman AS yang ada dalam surat Al-Anbiya ayat 82:
"Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu".
Nabi Sulaiman memiliki mukjizat dapat berbicara dengan hewan dan jin. Ia meminta bantuan hewan dan jin dalam membantu tugas kenabian.
Sayangnya, banyak yang menjadikan kisah Nabi Sulaimaan sebagai patokan jika meminta bantuan makhluk selain Allah bukan merupakan perbuatan syirik.
Riyan juga menjelaskan, mempercayai tren cek khodam sama saja bertentangan dengan akidah tauhid dalam Islam yang melarang percaya pada kekuatan selain Allah SWT.
Lebih lanjut lagi Riyan menegaskan jika Islam mengajarkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu. Karena itu ramalan melalui cek khodam yang tengah viral seolah-olah mengetahui masa depan itu merupakan bentuk kesyirikan.
Allah SWT juga menegaskan bahwa Ia sangat membenci perbuatan syirik hingga disebutkan secara jelas dalam QS. An-Nisa ayat 48.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang dibawahnya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.
Semoga dengan adanya penjelasan di atas, kita menjadi lebih aware terhadap tren-tren yang sedang berkembang di masyarakat maupun di media sosial. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Cek Khodam Viral, Begini Hukum Memiliki Khodam Menurut Buya Yahya dan UAS
-
Viral Tren Cek Khodam, Bukti Masyarakat Indonesia Masih Gemar Hal Mistis
-
Ternyata Begini Hukum Mencari Tahu Khodam dalam Islam, Bolehkah Menurut Ulama?
-
Permainannya Lagi Viral, Ini Pengertian Khodam yang Sebenarnya
-
Film Ipar Adalah Maut Viral, Bagaimana Hukum Menikah dengan Ipar dalam Islam?
Lifestyle
-
4 Potret 'Merakyat' Purbaya Yudhi Sadewa: Sisi Lain Menkeu Baru, dari Naik Bajaj hingga Pecel Lele
-
4 Rekomendasi Toner Ekstrak Pepaya, Rahasia Kulit Glowing dan Cerah Alami
-
Podcast Visual Kok Bisa Bikin Gen Z Ketagihan? Yuk Kita Ulik Penyebabnya
-
Roblox Bukan Sekadar Game: Tempat Gen Z dan Alpha Nongkrong, Sampai Bikin Dunia Sendiri!
-
4 Inspo OOTD Chaeryeong ITZY yang Wearable Banget untuk Daily Look!
Terkini
-
Lahir Selasa Wage, Ini Arti Nama Putri Kedua Onad dan Beby Prisillia
-
Kronologi Jay Idzes Ngamuk di Laga Timnas Indonesia vs Lebanon, Mengapa?
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Nama Puteri Anetta Komarudin Mencuat Jadi Pengganti
-
Racun di Atas Awan: Mengenang Kembali Tragedi Pembunuhan Munir di September Hitam
-
Sinopsis Those Flowers, Drama China Terbaru Wu Jin Yan dan Jiang Shu Ying