Budaya minum kopi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang sejak zaman penjajahan Belanda, dan semakin populer sebagai kegiatan menikmati kopi dengan berbagai cara. Pohon kopi yang masuk ke Indonesia diimpor sebagai hasil perkebunan. Menurut silsilahnya, varietas yang dibawa Belanda ke Indonesia merupakan keturunan varietas pohon kopi yang tumbuh di benua Afrika.
Silsilah varietas kopi yang dipublikasikan Royalcoffee.com menunjukkan bahwa pohon kopi yang terdapat di india merupakan keturunan dari varietas kopi yang juga terdapat di India, Yaman, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Kenya. Dapat disimpulkan bahwa sejarah varietas tanaman kopi sebelum diimpor ke Indonesia mungkin merupakan hasil seleksi mutasi, hibrida, atau translokasi yang ditanam di beberapa negara maju.
Pohon kopi yang masuk ke Indonesia adalah jenis kopi Arabika, Robusta, dan Liberika. Penjajah Belanda memperkenalkan kopi ke Indonesia, dan masyarakat Indonesia secara alami mulai minum kopi, sehingga memunculkan budaya kopi. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan minum kopi lambat laun menjadi aktivitas yang sangat digemari di berbagai kalangan masyarakat.
Budaya minum kopi bermula dari hobi dan menjadi kebiasaan. Kebiasaan minum kopi yang berawal dari minuman untuk menemani waktu santai, di mana masyarakat menikmati minum kopi sembari memakan pisang goreng. Sore hari, di teras rumah, di pinggir sawah atau di sekitar kebun kopi.
Petani kopi tradisional biasanya membeli ampas kopi dari warung untuk minum kopi dan menjual biji kopi hasil panennya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Situasi ini masih dialami oleh para produsen kopi Indonesia, bahkan di beberapa daerah. Pasalnya, produsen kopi Indonesia tidak sekadar mengelola pengolahan kopinya sendiri, melainkan mengandalkan pabrik untuk mengumpulkan biji kopi.
Budaya kopi bertujuan untuk menemani masyarakat Indonesia di waktu santai, mulai dari petani kopi hingga penggemar kopi itu sendiri. Minum kopi hitam kental, membaca koran, dan menikmati camilan pisang goreng menjadi budaya yang digemari.
Bisnis Kopi Di Indonesia
Usaha kopi dan ndustrinya telah membentuk budaya kopi yang erat kaitannya dengan sejarahnya dan lazim dikenal dengan sebutan kopi gelombang di kalangan pecinta kopi. Kopi gelombang pertama pada abad ke-18 adalah era kopi bubuk kemasan, kopi gelombang kedua pada tahun 1960-an adalah era kafe-kafe kopi yang dipenuhi resep kopi nikmat, dan kopi gelombang ketiga pada abad ke-20 adalah era kopi.
Para pecinta kopi menyukai asal usul kopi yang jelas. Budaya ngopi yang awalnya dimaksudkan untuk dinikmati sembari bersantai, kini hadir sebagai ruang di mana Anda bisa menikmati kopi dengan berbagai hal lainnya. Bisnis Kopi didirikan tidak hanya fokus pada minuman kopi itu sendiri, namun juga untuk menciptakan ruang nyaman bagi aktivitas minum kopi bagi banyak orang. Hal ini mengakibatkan banyaknya bermunculan kedai kopi yang menjual minuman kopi sederhana, kafe kopi yang menawarkan berbagai jenis minuman kopi, bahkan kedai kopi yang menawarkan kopi spesial sebagai menu kopi utamanya.
Kegiatan ngopi sebagai wadah diskusi sudah menjadi rahasia umum bahwa kedai kopi di negara manapun adalah saksi bisu segala pergerakan nasional. Aksi minum kopi menjadi wadah diskusi untuk bertukar pikiran dan merencanakan latihan bersama.
Selama Perang Dunia I, kedai kopi menjadi tempat perbincangan intelektual sembari minum kopi. Saat ini, kebiasaan minum kopi masih menjadi perbincangan dan berlanjut di beberapa cafe di sudut kota. Misalnya saja pertemuan diskusi bisnis atau diskusi mahasiswa. Banyak pertemuan diadakan di kafe.
Melalui kafe-kafe yang menyajikan secangkir kopi dan menyediakan ruang yang nyaman, aktivitas minum kopi menjadi wadah diskusi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Kopi adalah cara menikmati suasana. Orang menikmati kopi karena berbagai alasan, namun banyak orang yang mengartikan kopi sebagai eksplorasi.
Oleh karena itu, setiap detail proses pembuatan kopi merupakan langkah bijak, mulai dari menggiling biji kopi hingga menyiapkannya dengan peralatan kopi favorit dan menikmati setiap tegukannya. Mesin kopi tertentu dapat digunakan untuk menyeduh kopi dalam berbagai kesempatan, seperti minum kopi di alam, minum kopi di kantor, dan minum kopi di rumah.
Budaya ngopi Indonesia tertanam dalam berbagai aktivitas para penggemarnya, dimana minum kopi tidak hanya sekedar mengisi waktu luang dan bersantai, namun juga merupakan aktivitas yang memberikan kesenangan pada diri sendiri.
Itulah tadi pembahasan mengenai budaya kopi di Indonesia beserta bisnis dibaliknya yang disadur dari laman Otten Coffee dan sumber lainnya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan informasi yang bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Terkait Status Maarten Paes, Nasib Timnas Indonesia Ditentukan FIFA Hari Ini
-
Sudah Dihubungi PSSI, Eks Rekan Setim Dion Markx Jadi Striker Timnas Indonesia?
-
Penentuan Timnas Indonesia Ketambahan Satu Amunisi untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Elkan Baggott vs Mees Hilgers: Siapa Layak Jadi Bek Andalan Timnas Indonesia?
-
Rugikan Negara Rp8 Miliar, Ketua STKIP Al Maksum M Sardi Ditahan Kasus Tilap Duit Program Indonesia Pintar
Lifestyle
-
Tampil Menawan Lewat 4 Ide OOTD Elegan ala Shin Se Kyung Ini
-
4 Padu Padan OOTD Street Style Anak Muda ala Narin MEOVV, Siap Tiru?
-
4 Inspirasi OOTD Feminin dari Shuhua i-dle, Cocok untuk Gaya Harianmu!
-
Tampil Stand Out di Kantor dengan 5 Gaya Smart Casual ala Putri Marino
-
Xiaomi 16 Diprediksi Meluncur pada September 2025, Berikut Bocoran Spesifikasinya
Terkini
-
Bertabur Bintang, Drama Korea Law and The City Bocorkan Momen Seru Script Reading
-
Malaysia Masters 2025: Hasil Minor Wakil Tunggal Putra Indonesia
-
Sharing Karier, Psikologi UNJA Tempa Wisudawan Siap Kerja
-
Review Film Birthday, Cerita Luka Mendalam Pasca Tragedi Kapal Sewol
-
Sudah Tayang di Bioskop, Intip Sinopsis Film Lilo & Stitch (2025)