Posisi Maarten Paes terhitung unik dibandingkan para pemain naturalisasi Indonesia yang lain. Di saat para pemain lain sudah bisa mengenakan jersey timnas Indonesia, termasuk Jens Raven, Maarten Paes belum.
Sumpah yang telah diambil Maarten Paes sebagai WNI pada bulan April 2024, ternyata belum bisa membuat dirinya berdiri di bawah mistar gawang timnas Indonesia. Satu masalah masih menghadang terkait regulasi FIFA.
Kiper yang saat ini membela FC Dallas ditengarai melanggar regulasi FIFA. Sang kiper pernah membela timnas Belanda di saat usianya melebihi 21 tahun. Aturan inilah yang membuat Maarten Paes tidak diizinkan membela timnas Indonesia.
“15 Agustus sidang (Maarten Paes). Tanggal 18 pengumuman. Insya Allah kita akan berusaha memenangkan itu,” ungkap Yunus Nusi dilansir dari suara.com, Kamis (15/8/2024).
Kabar ini disampaikan Yunus Nusi terkait nasib Maarten Paes. PSSI tengah berusaha untuk menarik Maarten Paes agar segera bisa membela timnas Indonesia.
Keyakinan Yunus Nusi bukannya tanpa alasan. Sebab terdapat satu celah yang dapat dipergunakan. Berdasarkan data yang ada, diturunkannya Maarten Paes saat itu yang melebihi batas usia 21 bukanlah sebuah kesengajaan.
Laga dengan seragam timnas Belanda saat itu merupakan laga tunda dikarenakan sedang terjadinya pandemi Covid-19. Penundaan jadwal tersebutlah yang membuat kiprah Maarten Paes dengan timnas Belanda melewati umur yang disyaratkan untuk pindah federasi.
Celah ini yang diyakini akan mampu memenangkan PSSI. Kejadian yang bolah dibilang force majeure ini menjadi alasan bahwa secara regulasi Maarten Paes tetap bolah pindah federasi dan memperkuat timnas Indonesia.
Usaha ngotot PSSI ini jelas sangat diperlukan. Pertama, status menggantung ini sangat merugikan bagi sang pemain sendiri. Sebab, dia sudah terlanjur menjalani proses naturalisasi.
Kedua, timnas Indonesia sendiri tengah memerlukan kiper yang dapat mendampingi Ernando Ari. Keberadaan Maarten Paes diyakini akan menambah kokoh lini belakang timnas Indonesia yang kini mulai merambah ke level yang lebih tinggi.
Sidang penentuan status Maarten Paes sendiri akan digelar oleh FIFA, bukan CAS. Sebab jika kasus ini sudah mampu diatasi di FIFA, maka jalur CAS tidak perlu ditempuh PSSI. Dan terlebih penting, sebenarnya FIFA lah yang lebih tahu duduk perkara masalah ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Sandy Walsh Bongkar Alasan Timnas Indonesia Jago Kandang di Stadion GBK
-
Timnas Indonesia vs China: Kevin Diks Bakal Duel Lawan Mantan Rekan Setim
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beruntun di 2 Edisi Piala Dunia, PSSI Ingin Lebih
Hobi
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Pesan Stefano Cugurra untuk Wasit Persib vs Bali United, Semoga Bisa Adil!
Terkini
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Kalahkan Woodz, Mark NCT Raih Trofi Kedua Lagu 1999 di Program 'Music Bank'
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
-
4 Padu Padan Kasual Anti Mainstream ala J-Hope BTS, Cocok Buat Daily Style