Baru-baru ini viral di media sosial, potongan video dari komedian Raditya Dika yang mengatakan "penyakit" yang paling berbahaya di masyarakat Indonesia adalah self-serving bias. Lantas apakah itu?
Self-serving bias adalah kecenderungan manusia untuk mengaitkan kesuksesan dengan faktor internal, seperti kemampuan atau usaha pribadi, sementara kegagalan lebih sering disebabkan oleh faktor eksternal yang di luar kendali.
Fenomena ini berlaku di banyak aspek, termasuk dalam dunia pendidikan, pekerjaan, bahkan dalam interaksi sehari-hari. Ketika seseorang mengalami keberhasilan, mereka cenderung menganggap bahwa itu adalah hasil dari kerja keras atau kecerdasan mereka. Sebaliknya, saat mengalami kegagalan, mereka lebih mudah menyalahkan faktor lain, seperti keadaan yang tidak mendukung atau kekurangan orang lain.
Pola pikir ini cukup banyak ditemui di Indonesia, terutama dalam konteks sosial dan profesional. Misalnya, seorang pekerja yang mendapatkan promosi merasa bahwa itu karena dedikasi dan kemampuannya. Namun, jika tidak mendapatkan promosi, mereka akan menyalahkan manajer yang tidak adil atau persaingan yang terlalu ketat.
Fenomena ini bukan hanya sekadar pembenaran diri, tetapi lebih kepada cara otak kita melindungi harga diri. Dalam psikologi, ini disebut sebagai "self-serving bias" yang merupakan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga citra positif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog bernama Constantine Sedikides, self-serving bias terjadi karena kebutuhan manusia untuk mempertahankan harga diri. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kita cenderung lebih memilih untuk melindungi ego kita daripada menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kecenderungan ini tidak hanya memengaruhi persepsi diri, tetapi juga cara kita berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, dalam olahraga, atlet yang mengalami penurunan performa seringkali mengaitkan kegagalannya dengan faktor eksternal seperti cuaca atau kondisi lapangan, bukan pada kekurangan usaha atau teknik mereka sendiri.
Ini menunjukkan salah satu alasan mengapa self-serving bias begitu kuat yaittu karena sifatnya yang tidak disadari. Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kita lebih mudah mengaitkan kesuksesan dengan diri sendiri dan menyalahkan faktor luar untuk kegagalan.
Penting untuk diketahui jika self-serving bias dapat memperburuk kemampuan kita untuk belajar dari pengalaman, terutama kegagalan. Ketika seseorang terus-menerus mengaitkan kegagalan dengan faktor eksternal dan tidak mengakui kesalahan atau kekurangan diri mereka, mereka menghalangi proses refleksi diri yang sebenarnya baik unttuk kita.
Mulai sekarang, cobalah untuk mengevaluasi kembali bagaimana kita memandang diri kita sendiri dan kegagalan kita. . Dengan mengurangi pengaruh self-serving bias, kita bisa lebih objektif dalam menilai diri sendiri dan mengembangkan kemampuan kita untuk menghadapi tantangan.
Baca Juga
-
Welcome Desember, 4 Rekomendasi Tontonan Spesial Natal yang Ada di Netflix!
-
Filosofi Memancing: Jika Hanya karena Ikan Mungkin Aku Sudah Pergi ke Pasar
-
Alasan Gen Z Trauma pada Pernikahan: Akar dari Didikan Generasi Sebelumnya
-
Alasan Gen Z Sulit Menabung: Lebih dari Sekadar Kebiasaan Beli Kopi
-
Benarkah Gen Z Tak Bisa Kerja dengan Baik?
Artikel Terkait
-
Jual Beli Video Pribadi dari Kamera Tersembunyi di Hotel Merajalela di China
-
Adu Pendidikan Gus Miftah vs Ustaz Maulana, Siapa Si Paling Paham Agama?
-
Adu Sindiran Gus Miftah vs Ustaz Maulana: Dari 'Pecicilan' hingga Parodi Sunhaji
-
Presiden Ukraina Bagikan Video Momen Tentara Rusia Bakar Tubuh Tentara Korea Utara, Ingin ada Perpecahan?
-
Drone Misterius Resahkan Warga AS, Donald Trump Beri Perintah Tembak
Lifestyle
-
5 Setting Spray Non-Comedogenic, Cocok untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat
-
4 Pilihan Sunscreen dari UnitAry untuk Semua Jenis Kulit, Mana Pilihanmu?
-
3 Rekomendasi Pelembab yang Mengandung Propolis, Ampuh Redakan Jerawat
-
4 Varian Serum Eiem Beauty, Ampuh Eksfoliasi Kulit Mati hingga Atasi Penuaan
-
4 Gaya OOTD Hijab ala Gen Z dari Windy Fajriah, Bikin Kamu Auto Hits!
Terkini
-
Malam Pentas Seni: Menjelajahi Cahaya Melalui The Journey of Arcana Lumina
-
Diakui Secara Global, IU Dinobatkan Jadi Artis No.1 Korea oleh Billboard
-
Hadapi Barito Putera di Pekan ke-15 BRI Liga 1, Ciro Alves Siap Raih Poin
-
Sinopsis Film Anak Kunti, Dibintangi Gisellma Firmansyah dan Abun Sunkar
-
Extraction 2020: Aksi Laga Chris Hemsworth sebagai Tentara Bayaran