Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Dimas WPS
Foto Gempi dengan HP baru (Instagram/gisel_la)

Beberapa waktu yang lalu, viral momen Gempi mendapatkan hp baru di usia 10 tahun. Tapi sebenarnya kapankah seorang anak layak memiliki ponsel? Di satu sisi, ponsel mempermudah komunikasi dan dapat menjadi alat edukasi yang berguna.

Namun di sisi lain, memberikan akses ke ponsel terlalu dini juga memiliki dampak negatif, seperti paparan konten yang tidak sesuai dan gangguan pada perkembangan anak. Jadi, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk memberikan ponsel kepada anak?

Menyesuaikan dengan Kebutuhan dan Kematangan Anak

Tidak ada usia yang universal untuk memutuskan apakah seorang anak siap memiliki ponsel. Dikutip dari Child Mind Institute, menurut beberapa ahli keputusan ini harus berdasarkan kesiapan anak, bukan hanya usia mereka. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat kematangan emosional dan kemampuan anak untuk bertanggung jawab.

Anak yang belum cukup usia mungkin lebih sulit mengatur penggunaan ponsel secara bijak. Jika anak belum menunjukkan tanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari, sulit untuk percaya bahwa mereka akan bisa menggunakan ponsel dengan cara yang sehat.

Selain itu, pertimbangkan juga faktor kebutuhan. Apakah anak membutuhkan ponsel untuk berkomunikasi dengan orang tua saat di luar rumah? Atau hanya karena tekanan sosial dari teman-temannya yang sudah memiliki ponsel? Pertanyaan ini penting untuk dijawab sebelum membuat keputusan.

Dampak Positif dan Potensi Risiko

Ponsel memang menawarkan banyak manfaat. Anak bisa lebih mudah dihubungi, terutama ketika mereka mulai memiliki aktivitas di luar rumah tanpa pengawasan langsung dari orang tua. Mengutip dari Washington Post, banyak orang tua memberikan ponsel kepada anak saat mereka memasuki sekolah menengah pertama, saat anak mulai lebih sering mandiri.

Namun mengutip dari studi yang dibahas oleh Harris Poll menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu dini diberi akses ke ponsel cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar, yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Paparan konten yang tidak sesuai usia juga menjadi kekhawatiran, terutama ketika anak belum memahami cara menyaring informasi yang mereka lihat di internet.

Peran Orang Tua dalam Membimbing

Ketika akhirnya memutuskan untuk memberikan ponsel kepada anak, orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mengawasi penggunaannya. Penting untuk menetapkan aturan yang jelas, seperti yang dilakukan juga oleh Gading dan Gisel kepada Gempi. Misalnya, membatasi waktu penggunaan harian, melarang ponsel di meja makan, atau mematikan perangkat sebelum tidur.

Pengawasan ini juga bisa melibatkan penggunaan aplikasi kontrol orang tua untuk memantau aktivitas online anak pada ponselnya. Namun, yang lebih penting adalah membangun komunikasi terbuka tentang apa yang mereka lakukan di ponsel. Dengan begitu, anak akan merasa nyaman berdiskusi jika mereka menghadapi masalah online, seperti cyberbullying atau paparan konten yang tidak sesuai.

Tidak ada jawaban pasti mengenai kapan waktu terbaik memberikan ponsel kepada anak. Setiap anak berbeda, begitu juga dengan kebutuhan dan tingkat kedewasaannya. Yang terpenting adalah keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kematangan anak, kebutuhannya, serta pengawasan yang diberikan orang tua.

Ponsel bisa menjadi alat yang sangat berguna jika digunakan dengan bijak. Sebaliknya, jika diberikan terlalu dini atau tanpa pengawasan, risiko yang muncul juga besar. Jadi, pikirkan dengan matang, karena keputusan ini akan memengaruhi tidak hanya keseharian anak, tetapi juga perkembangan jangka panjangnya.

Dimas WPS