Beberapa waktu yang lalu, viral momen Gempi mendapatkan hp baru di usia 10 tahun. Tapi sebenarnya kapankah seorang anak layak memiliki ponsel? Di satu sisi, ponsel mempermudah komunikasi dan dapat menjadi alat edukasi yang berguna.
Namun di sisi lain, memberikan akses ke ponsel terlalu dini juga memiliki dampak negatif, seperti paparan konten yang tidak sesuai dan gangguan pada perkembangan anak. Jadi, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk memberikan ponsel kepada anak?
Menyesuaikan dengan Kebutuhan dan Kematangan Anak
Tidak ada usia yang universal untuk memutuskan apakah seorang anak siap memiliki ponsel. Dikutip dari Child Mind Institute, menurut beberapa ahli keputusan ini harus berdasarkan kesiapan anak, bukan hanya usia mereka. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat kematangan emosional dan kemampuan anak untuk bertanggung jawab.
Anak yang belum cukup usia mungkin lebih sulit mengatur penggunaan ponsel secara bijak. Jika anak belum menunjukkan tanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari, sulit untuk percaya bahwa mereka akan bisa menggunakan ponsel dengan cara yang sehat.
Selain itu, pertimbangkan juga faktor kebutuhan. Apakah anak membutuhkan ponsel untuk berkomunikasi dengan orang tua saat di luar rumah? Atau hanya karena tekanan sosial dari teman-temannya yang sudah memiliki ponsel? Pertanyaan ini penting untuk dijawab sebelum membuat keputusan.
Dampak Positif dan Potensi Risiko
Ponsel memang menawarkan banyak manfaat. Anak bisa lebih mudah dihubungi, terutama ketika mereka mulai memiliki aktivitas di luar rumah tanpa pengawasan langsung dari orang tua. Mengutip dari Washington Post, banyak orang tua memberikan ponsel kepada anak saat mereka memasuki sekolah menengah pertama, saat anak mulai lebih sering mandiri.
Namun mengutip dari studi yang dibahas oleh Harris Poll menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu dini diberi akses ke ponsel cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar, yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Paparan konten yang tidak sesuai usia juga menjadi kekhawatiran, terutama ketika anak belum memahami cara menyaring informasi yang mereka lihat di internet.
Peran Orang Tua dalam Membimbing
Ketika akhirnya memutuskan untuk memberikan ponsel kepada anak, orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mengawasi penggunaannya. Penting untuk menetapkan aturan yang jelas, seperti yang dilakukan juga oleh Gading dan Gisel kepada Gempi. Misalnya, membatasi waktu penggunaan harian, melarang ponsel di meja makan, atau mematikan perangkat sebelum tidur.
Pengawasan ini juga bisa melibatkan penggunaan aplikasi kontrol orang tua untuk memantau aktivitas online anak pada ponselnya. Namun, yang lebih penting adalah membangun komunikasi terbuka tentang apa yang mereka lakukan di ponsel. Dengan begitu, anak akan merasa nyaman berdiskusi jika mereka menghadapi masalah online, seperti cyberbullying atau paparan konten yang tidak sesuai.
Tidak ada jawaban pasti mengenai kapan waktu terbaik memberikan ponsel kepada anak. Setiap anak berbeda, begitu juga dengan kebutuhan dan tingkat kedewasaannya. Yang terpenting adalah keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kematangan anak, kebutuhannya, serta pengawasan yang diberikan orang tua.
Ponsel bisa menjadi alat yang sangat berguna jika digunakan dengan bijak. Sebaliknya, jika diberikan terlalu dini atau tanpa pengawasan, risiko yang muncul juga besar. Jadi, pikirkan dengan matang, karena keputusan ini akan memengaruhi tidak hanya keseharian anak, tetapi juga perkembangan jangka panjangnya.
Baca Juga
-
Masalah Komunikasi, Apa Timnas Sepak Bola Wajib Dilatih oleh Pelatih Lokal?
-
Stop Gaya Hidup YOLO, Sekarang Waktunya YONO: You Only Need One!
-
Viral Istilah Self-Serving Bias Jadi Penyakit Orang Indonesia, Apa Artinya?
-
Welcome Desember, 4 Rekomendasi Tontonan Spesial Natal yang Ada di Netflix!
-
Filosofi Memancing: Jika Hanya karena Ikan Mungkin Aku Sudah Pergi ke Pasar
Artikel Terkait
-
Salah Embrio, Salah Anak: Kisah Ibu Australia yang Melahirkan Bayi Milik Pasien Lain
-
Bikin HP Xiaomi HyperOS Anda Lebih Enteng Bebas Iklan, Caranya Mudah!
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Spesifikasi Vivo V50 Lite 4G dan 5G yang Segera Hadir ke RI
Lifestyle
-
4 Daily Look ala Ryeoun yang Simpel tapi Stylish, Siap Jadi Ide OOTD Kamu!
-
4 Ide OOTD Chic ala Hong Hwa-yeon yang Bikin Kamu Makin Stylish Kapan Saja!
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
3 Inspirasi Clean Outfit Pria ala Hwang Minhyun, Simpel tapi Stylish!
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
Terkini
-
Viral karena Film Pabrik Gula, Ini Sejarah Singkat Tradisi Manten Tebu
-
Bawa Timnas U-17 ke Piala Dunia dan Makin Gemilang, Posisi Nova AriantoBelum Tentu Aman
-
Ranking di Sekolah: Memotivasi atau Justru Memberi Tekanan?
-
Fase Penyisihan Grup Usai, Nova Arianto Semakin Lekat Duplikasi Jejak sang Mentor
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?