Generasi Z atau Gen Z, dikenal dengan kebiasaan "nongkrong" atau suka berkumpul dengan banyak orang. Namun jangan salah, aktivitas ini tidak hanya sekadar untuk bersosialisasi, tetapi juga memanfaatkan waktu bersama untuk kegiatan produktif yang bisa meningkatkan pengembangan diri dan karir.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni, nongkrong di kafe telah menjadi fenomena sosial yang dipengaruhi oleh media sosial, dimana momen-momen tersebut diabadikan dan dibagikan sebagai bagian dari identitas sosial mereka.
Selain itu, sebuah artikel dari InspirasiNusantara.id menyatakan bahwa budaya nongkrong telah menjadi bagian penting dari kehidupan Generasi Z sebagai ruang untuk bersosialisasi dan berdiskusi.
Aktivitas ini dinilai mampu memberikan dampak positif jika dimanfaatkan secara produktif, meskipun sering dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat.
Tongkrongan Gen Z bukan cuma soal nongkrong santai sambil ngopi, tapi juga bisa jadi ajang produktif! Ini beberapa contoh tongkrongan yang tetap asik tapi punya nilai tambah:
1. Coffee Shop Produktif
Biasanya tempat nongkrong seperti coffee shop, digunakan sebagai tempat mengerjakan tugas, bertukar ide bisnis ataupun bekerja secara remote. Bagi para freelancer, tempat ini sangat cocok untuk mengerjakan poyek mereka karena biasanya banyak ide-ide yang muncul secara spontan disini.
2. Book Club
Akhir-akhir ini banyak sekali mahasiswa yang membentuk komunitas bedah buku sebagai upaya meningkatkan semangat literasi dan melatih berpikir kritis. Kegiatan seperti ini biasa dilakukan di ruang perpustakaan atau taman kota, bisa juga dilakukan secara virtual lewat aplikasi zoom dan google meet.
3. Kelas dan Workshop Bareng
Belajar skill sambil nongkrong memang jadi kegiatan yang asik sekaligus bermanfaat untuk kelangsungan karir di masa depan. Tongkrongan ini bisa bersifat virtual dengan mengikuti komunitas online dan webinar. Banyak sekali skill yang bisa dipelajari, mulai dari public speaking sampai digital marketing.
Dengan demikian, bagi Generasi Z, nongkrong bukan hanya sekadar menghabiskan waktu, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan diri, membangun jaringan, dan meningkatkan produktivitas.
Bagi Gen Z, batas antara waktu bersantai dan waktu bekerja menjadi semakin kabur, menciptakan budaya dimana produktivitas dan hiburan berjalan beriringan.
Baca Juga
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
-
Tutup Usia 78 Tahun: Apa yang Gen Z Pelajari dari Bangkrutnya Tupperware?
-
Strategi Kreatif Para Fans: Tenggelamkan Hate Comment dengan Resep Makanan
-
Tampil Trendy dan Super Stylish dengan 3 Modern Layering ala Baekhyun EXO!
-
Ngabuburit Produktif? Ini 3 Cara Gen Z Ngabuburit sambil Upgrade Skill
Artikel Terkait
-
FOMO tapi Hemat: Rahasia Gen Z Bisa Nonton Coachella Meski Dompet Pas-pasan
-
Jadi Anggota DPD, Komeng Akui Tak Dapat Jatah Mobil Dinas
-
Filosofi Tongkrongan: Saring Pikiran Biar Gak Jadi Ujaran Kebencian
-
Tutup Usia 78 Tahun: Apa yang Gen Z Pelajari dari Bangkrutnya Tupperware?
-
Menterengnya Karier Atalia Praratya: Dipuji High Value, Kekayaannya Ternyata Ungguli Suami
Lifestyle
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
-
Simpel tapi Stunning! 4 Ide Basic OOTD Style ala Yuna ITZY yang Mudah Ditiru
-
Tampil Effortless, Ini 4 Ide Gaya OOTD Chic ala Nagyung FROMIS 9
-
FOMO tapi Hemat: Rahasia Gen Z Bisa Nonton Coachella Meski Dompet Pas-pasan
-
Perbaiki Skin Barrier dengan 4 Ampoule PDRN yang Sedang Hits di Korea
Terkini
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
-
Tak Bisa Capai Semifinal Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Gagal Total?
-
82Major 'Takeover' Upaya Pemberontakan Diri Lewat Melodi yang Intens