Scroll untuk membaca artikel
Bimo Aria Fundrika
Yoursay Daebak 5 “Korean Language Journey: Discover Through K-Drama & K-Pop!

Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan fenomena Korean Wave atau Hallyu yang kini mendunia. Mulai dari K-Pop, drama Korea, kuliner, sampai gaya berbusana, sudah tersebar luas hingga menjadi sebuah gaya hidup.

Pengaruh budaya Korea begitu kuat dan mulai terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, lewat drama Korea, banyak orang mulai meniru gaya berpakaian dan kebiasaan yang mereka lihat di drama tersebut. Restoran makanan khas Korea juga semakin mudah ditemukan di Indonesia.

Bahkan, saat ini sudah banyak brand yang menggandeng idol K-Pop dalam iklannya.

Ketertarikan terhadap budaya Korea ini akhirnya mendorong banyak orang untuk belajar bahasa Korea. Alasannya beragam, seperti ingin mengerti lirik dalam lagu, memahami ucapan idolanya, atau menonton drama tanpa subtitle.

Guru Bahasa Korea di Kkuljaem Korean, Vita, mengungkapkan bahwa langkah pertama dalam mempelajari bahasa Korea adalah mengenal sistem tulisannya, yaitu Hangeul.

“Mau belajar bahasa Korea dari awal tentunya harus hafal Hangeul. Karena kalau Hangeul-nya nggak hafal, agak rumit nanti ke depannya,” ujar Vita dalam Yoursay Daebak 5 “Korean Language Journey: Discover Through K-Drama & K-Pop!” pada Rabu (16/04/2025).

Mengenal Hangeul

Hangeul () adalah alfabet yang digunakan dalam penulisan bahasa Korea. Penulisan unik khas Korea ini diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung pada tahun 1443, yaitu masa Dinasti Joseon. Hangeul dirancang dengan sistem penulisan yang lebih sederhana dibandingkan Hanja, aksara Tiongkok yang sebelumnya digunakan, agar mudah dipelajari oleh masyarakatnya.

Dari 40 huruf dalam rangkaian Hangeul, terdapat 19 huruf konsonan dan 21 huruf vokal. Huruf-huruf ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa kelompok.

“Hangeul ada 40 huruf, nggak terlalu banyak. 40 huruf ini kita bagi jadi huruf konsonan dan huruf vokal. Nanti ada turunannya lagi, konsonan dasar, konsonan kembar, vokal dasar, dan vokal perluasan,” kata Vita.

Belajar Hangeul tidak sesulit yang dibayangkan. Huruf ini cukup mudah dipelajari dibandingkan aksara lainnya seperti huruf Mandarin dan Jepang.

Untuk membiasakannya, kamu bisa mencoba membaca hal-hal yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari, seperti caption dari unggahan idol K-Pop di media sosial, lirik lagu, atau judul drama Korea. Tak hanya melatih kemampuan membaca, tetapi juga membantu agar terbiasa dengan bentuk huruf bahasa Korea.

Memperluas kosakata

Setelah mampu membaca Hangeul, langkah berikutnya adalah menambah kosakata. Mulai belajar dari hal-hal yang sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, agar lebih mudah dipahami dan dapat digunakan dalam percakapan.

“Misalnya kosakata dari kehidupan kita sehari-hari, atau barang-barang yang ada di dekat kita yang kita gunakan setiap hari. Kata kerja, kata sifat, kata benda gitu,” jelas Vita.

Kosakata juga bisa diperoleh dari sumber lainnya, seperti dari cerita pendek berbahasa Korea. Selain itu, drama Korea juga bisa menjadi sarana belajar yang efektif sekaligus menghibur. Untuk pemilihan genre drama bisa bervariasi, namun bagi pemula, disarankan memilih genre yang lebih umum agar lebih relevan dengan aktivitas sehari-hari.

“Kalau mau belajar bahasa Korea lewat drama, biasanya gunain genre yang umum aja. Jadi yang misalnya tentang kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Pahami juga tata bahasa Korea

Selain menguasai kosakata, memahami struktur kalimat atau tata bahasa juga merupakan bagian penting dalam belajar bahasa Korea. Tata bahasa atau grammar dalam bahasa Korea disebut munbeob (), menjadi elemen penting dalam menyusun kalimat yang baik dan benar.

“Pasti kalau mau belajar bahasa kan harus bisa bikin kalimat atau paragraf. Nah, itu harus dipelajari karena penulisannya dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia tuh lumayan berbeda,” ucap Vita.

Struktur kalimat dalam bahasa Korea memiliki perbedaan dari bahasa Indonesia. Jika dalam bahasa Indonesia urutannya adalah Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK), maka dalam bahasa Korea susunannya menjadi Subjek, Keterangan, Objek, dan diakhiri dengan Predikat (SKOP). Pemahaman terhadap struktur ini penting karena memengaruhi makna dan kejelasan dalam kalimat.

Belajar bahasa Korea memang butuh waktu dan kesabaran. Selama dijalani dengan konsisten, menguasai bahasa Korea bukanlah hal yang mustahil, apalagi kalau kamu punya motivasi yang kuat dari kecintaan terhadap budaya Korea.

Penulis: Kayla Riasya Salsabila