DI Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan sarat unsur kebudayaan yang masih kental. Unsur kebudayaan di Yogyakarta bisa memberikan nuansa magis setiap kita mengunjunginya
Liburan ke Jogja pasti akan terasa kurang lengkap bila belum pernah mengunjungi deretan obyek-obyek wisata budaya yang ada di provinsi ini.
Sebagai pusat kebudayaan Jawa pada masa lalu, provinsi DI Yogyakarta memiliki beragam pilhan obyek wisata budaya yang populer dan sangat layak untuk dikunjungi.
Berikut ini adalah 5 obyek wisata budaya di Jogja dan populer di kalangan wisatawan serta wajib untuk dikunjungi:
1. Keraton Yogyakarta
Urutan pertama dari deretan obyek wisata budaya yang wajib dikunjungi di Jogja pastinya adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kraton Yogyakarta adalah ikon dari pariwisata Yogyakarta. Meski masih berfungsi sebagai rumah tempat tinggal sultan beserta seluruh keluarganya, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kini juga menjadi obyek wisata di Yogyakarta yang sangat populer di kalangan wisatawan.
Sebagian kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah museum yang menyimpan berbagai koleksi milik sultan-sultan Keraton Yogya sejak jaman dulu. Koleksi-koleksi ini meliputi berbagai pemberian dari raja-raja Eropa pada masa lalu, replika pusaka Kraton, dan gamelan-gamelan beserta alat-alat musik lainnya.
2. Tamansari
Nama Tamansari berasal dari bahasa Jawa yang berarti 'taman yang indah'. Pada masa lampau, Tamansari adalah tempat rekreasi bagi Raja (Sultan) Ngayogyakarta Hadiningrat beserta seluruh keluarga dan kerabat istana. Kompleks pemandian Tamansari ini adalah peninggalan dari Sultan Hamengku Buwono I.
Selain sebagai tempat beristirahat dan rekreasi, Tamansari dulunya juga sering digunakan sebagai lokasi persembunyian bagi kerabat dan keluarga kerajaan ketika mendapatkan serangan dari musuh karena memiliki banyak ruang-ruang tersembunyi di area bawah tanahnya.
Bagian bawah Sumur Gemuling memang memiliki lorong-lorong dan ruangan-ruangan tersembunyi yang hingga kini masih dianggap sakral.
3. Museum Sonobudoyo
Seperti Tamansari, Museum Sonobudoyo juga terletak di dalam kompleks area Kraton Yogya. Tepatnya di seberang barat Alun-alun Utara Kraton. Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi tentang budaya dan sejarah Jawa yang (dianggap) paling lengkap setelah Museum Nasional di Jakarta.
Selain patung perunggu dari abad ke-8 dan keramik dari jaman Neolitik, Museum Sonobudoyo juga memiliki koleksi berbagai macam bentuk wayang kulit dan berbagai senjata tradisional Jawa (termasuk keris dan topeng Jawa).
Museum yang terletak di bagian utara alun-alun utara dari Keraton Jogja ini di malam hari (setiap pukul 20.00–22.00 WIB) selalu menampilkan pertunjukan wayang kulit dalam bentuk aslinya (menggunakan bahasa Jawa dan diiringi dengan gamelan musik tradisional Jawa) setiap malam dengan durasi yang dipersingkat untuk wisatawan.
4. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu adalah museum swasta yang berlabel "Museum Seni dan Budaya Jawa".
Walau sudah didirikan sejak tahun 1994, Museum Ullen Sentalu baru diresmikan secara resmi pada tanggal 1 Maret 1997, bertepatan dengan tanggal yang diperingati setiap tahun sebagai hari bersejarah bagi Kota Yogyakarta.
Museum Ullen Sentalu terletak di kaki Gunung Merapi Kaliurang. Tepatnya di kawasan hutan yang terkenal dengan nama Taman Kaswargan. Museum Ullen Sentalu yang cantik ini memiliki banyak cerita tentang 4 keraton di Solo (Surakarta) dan Yogyakarta pada masa lalu.
5. Candi Prambanan.
Berada dalam daftar Situs Warisan Dunia versi UNESCO, Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Menurut berbagai prasasti yang ditemukan, Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9.
Lokasi Candi Prambanan terletak persis di perbatasan antara Propinsi Yogyakarta dan Klaten (Jawa Tengah). Candi ini sama populernya dengan Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang.
Sama seperti Candi Borobudur, keberadaan Candi Prambanan merupakan magnet besar bagi para turis untuk berlibur di Jogja, baik itu turis lokal ataupun turis mancanegara.
Waktu yang paling pas untuk berkunjung ke Candi Prambanan adalah pada saat sore har. Selain bisa sekalian menikmati indahnya matahari terbenam di dalam area Kompleks Candi Prambanan, kita juga bisa sekalian menonton pertunjukan Ramayana Ballet di malam harinya.
6. Candi Ratu Boko.
Candi Ratu Boko terletak tidak jauh dari Candi Prambanan. Candi Ratu Boko ini adalah kompleks istana yang megah, itu mengapa candi ini juga sering disebut dengan Istana Ratu Boko atau Keraton Ratu Boko.
Terletak di ketinggian sekitar 196 meter di atas permukaan air laut, Candi Ratu Boko memiliki luas lahan sebesar 250.000 meter persegi. Benar-benar sebuah monumen budaya (dan sejarah) yang megah dengan pemandangan alam yang mempesona.
Candi Ratu Boko, menurut prasasti sejarah yang ada, dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang menganut aliran agama Buddha.
Namun, pada suatu masa, istana ini diambil alih oleh raja-raja Mataram yang menganut aliran agama Hindu. Sehingga di Candi Ratu Boko ini, kita bisa melihat paduan kombinasi arsitektur bangunan antara bangunan Hinduisme dan Buddhisme.
Seperti Candi Prambanan, waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Ratu Boko ini adalah saat matahari mulai terbenam.
7. Candi Borobudur
Borobudur adalah Candi Buddha berbentuk Stupa yang terletak di Kabupaten Magelang. Sebagai salah satu Candi Budha terbesar di dunia, Candi Borobudur, walau tidak terletak di provinsi DIY memiliki magnet yang luar biasa besar bagi wisatawan untuk berkunjung ke Jogja. Tidak hanya wisatawan asing, tapi juga lokal.
Mengunjungi Candi Borobudur yang dibangun sekitar tahun 750 – 800 Masehi oleh para penganut agama Buddha Mahayana ini, kita tentu akan takjub dengan kemegahan candi yang memliki relief sepanjang 6 kilometer ini.
Jadi di antara 6 obyek wisata wajib berbasis budaya dan heritage yang ada di atas, mana yang belum sempat kamu kunjungi? Bila mau, semua obyek wisata di atas bisa dikunjungi dalam 1 hari kok.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Penikmat Manis Merapat! Ini 4 Cafe Dessert di Jogja yang Enak dan Aesthetic
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Arjuna Apartment Dukung Ngayogjazz, Sinergikan Budaya Lokal dan Modernitas
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
4 Tisu Penghapus Makeup yang Praktis dan Travel Friendly, Dijamin Bersih!
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Belajar Pentingnya Memahami Perbedaan dan Keragaman Melalui Film Elemental
-
Lezatnya Olahan Menu di Skuydieat, Cabe Ijonya Menggugah Selera
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal