Tenang saja, ada banyak destinasi liburan murah meriah di Jogja buat kamu yang bujetnya terbatas. Nggak cuma ramah kantong, tempat-tempat wisata berikut juga punya suasana yang asik. Dijamin, agenda liburan di Jogja yang udah kamu rencanain pasti seru tapi tetap hemat.
1. Taman Sari
Kawasan Jogja kota menawarkan banyak pilihan objek wisata murah yang nggak murahan. Salah satu yang terkenal adalah Taman Sari. Dengan biaya masuk hanya Rp5.000 per orang, kamu sudah bisa menjelajah dan menikmati indahnya arsitektur Kesultanan Yogyakarta di bangunan ini.
Bagi yang belum tahu, Taman Sari dulunya merupakan kompleks taman milik Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Selain umbul (kolam pemandian putri raja), di area seluas 10 hektare ini juga terdapat masjid bawah tanah, jembatan, serta taman bunga warna-warni yang super cantik.
Karena arsitekturnya yang unik, Taman Sari sering dijadikan lokasi foto pre-wedding, lho. Gimana, kamu tertarik juga? Jangan lupa bawa kamera untuk mengabadikan momen kunjunganmu di sini, ya.
2. Candi Ijo
Kira-kira 18 km arah timur Jogja terdapat sebuah candi Hindu yang wajib banget dikunjungi saat liburan di kota ini. Ya, Candi Ijo namanya. Meski nggak sepopuler Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko, candi yang dibangun sekitar abad ke-10 ini punya pemandangan yang nggak kalah menakjubkan, lho.
Konon, Candi Ijo adalah salah satu lokasi terbaik di Jogja untuk melihat sunset dan sunrise. Pantas saja, sebab candi ini berdiri di atas bukit dengan ketinggian mencapai 395 mdpl. Kebayang, kan, secantik apa pemandangannya?
Harga tiket masuk ke tempat liburan murah di Jogja ini cuma Rp5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp10.000 untuk turis asing. Lokasinya sendiri berada di Desa Sambirejo, Sleman, atau sekitar 4 km dari Candi Ratu Boko.
Penasaran gimana cantiknya Jogja kalau dilihat dari ketinggian? Datang aja ke Bukit Bintang di Pathuk, Gunungkidul. Kamu bisa menghabiskan malam dengan duduk di warung-warung tepi bukit sambil menikmati lampu kota Jogja dari kejauhan yang gemerlap bak bintang di langit.
Selain cantik, liburan di tempat ini juga murah banget, lho. Kamu cuma perlu merogoh kocek untuk membayar parkir kendaraan dan menikmati makanan di warung. Jangan lupa coba jagung bakarnya, ya! Bukit Bintang dengan suasana yang sangat romantis ini akan lebih syahdu kalau dikunjungi bersama yang tersayang.
4. Hutan Pinus di Kawasan Imogiri
Kawasan Hutan Pinus di Imogiri adalah salah satu obyek wisata baru di Jogja yang berhasil menarik minta banyak wisatawan.
Anda akan menyukai suasana fotografi yang indah sambil menikmati udara segar dari tempat-tempat ini. Kawasan hutan pinus di Imogiri juga sangat cocok untuk kelompok outing / gathering target banyak tempat untuk foto.
Harga tiket masuknya? Hanya Rp.3.000 saja.
Tebing Breksi adalah salah satu atraksi baru Yogyakarta yang berhasil menarik perhatian banyak wisatawan, lokal dan asing.
Mengunjungi tempat-tempat wisata murah meriah di atas dijamin nggak akan bikin kantong bolong.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Promosi ke Kota Bandung, Dinas Pariwisata Pastikan Jogja Aman Dikunjungi
-
Curhatan NF: Mau Bunuh Bayi hingga Aku Selalu Mencintaimu
-
Berakhir Pekan di Jogja, Ini Sarana Transportasi untuk ke Malioboro
-
Menonton Film Horor Sadis Picu Anak Melakukan Kekerasan? Studi: Belum Tentu
-
Ada Gambar dan Tulisan Mengerikan di Kamar ABG Pembunuh Bocah dalam Lemari
News
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
-
Film Dokumenter Bisikan Terumbu: Kisah Artificial Reef Karya Teguh Ostenrik
-
Lebih dari Sekadar Musik, UMKM Lokal Ramaikan Prambanan Jazz Festival 2025
-
5 Potret Kenangan Ira Wibowo di Lokasi Jatuhnya Juliana Marins di Gunung Rinjani
-
Tanpa Ahmad Dhani, Ketua AKSI dan VISI Akhirnya Bertemu, Bahas Apa?
Terkini
-
Ringkasan Pengumuman di Anime Expo 2025, Banyak Seri Apik Bakal Dirilis!
-
Kamu Lelah, Aku Juga: Beban Mental Seumur Hidup bagi Perempuan dan Laki-Laki
-
Manusia vs Notifikasi: Tradisi Multitasking dan Fokus yang Tak Punya Ruang
-
Cate Blanchett Muncul di Squid Game 3, Spoiler Gabung Versi Amerika?
-
Zero Waste demi Estetika? Saat Aktivisme Lingkungan Kehilangan Akar Sosial