Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Septiani Dyta Utari
Ilustrasi login Facebook

Media sosial menjadi wadah ekspresi bagi penggunanya, entah saat senang atau pun berduka. Kita sering menemukan kiriman seperti saat seorang teman menyiarkan kabar tentang kelahiran anak pertamanya, kebijakan pemerintah yang membuat dompetnya tebal, atau pamer rumah atau mobil baru.

Begitupun untuk urusan luka. Kita juga disuguhkan status-status galau, share lagu yang menyayat hati, dan kata mutiara bergambar yang disebar untuk mewakili kegamangan hati.

Namun bagaimana bila keadaan yang dihadapi adalah untuk urusan hidup mati seseorang? Apa yang akan anda lakukan bila salah seorang teman di media sosial membuat kiriman yang mengindikasikan bahwa ia akan mengakhiri hidupnya? Simak poin-poin berikut untuk menghadapi situasi tersebut.

1. Jaga Reaksi Anda

Sebagian dari kita tentu panik bila mengetahui seseorang bahkan orang terdekat kita hendak mengakhiri hidup mereka sendiri. Begitu pun sebaliknya. Ada saja orang yang meremehkan status bernada galau, seakan itu hal yang dibesar-besarkan. Anda harus tetap tenang dan jangan terbawa suasana.

Pikiran jernih dibutuhkan di sini. Sangat penting untuk menanggapi hal ini dengan serius. Ingatkan orang sekitar anda untuk tidak terjebak dalam mindset yang salah. Bila memungkinkan, ajak mereka untuk membantu anda menghadapi proses selanjutnya.

2. Laporkan Kiriman Pada Perusahaan Aplikasi Bersangkutan

 Anda bisa membuat laporan kepada Facebook apabila merasakan kiriman sahabat anda mengindikasikan adanya keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Facebook akan menandai kiriman tersebut dan mengirimkan beberapa informasi bantuan kepada pengguna sebagai peringatan dini.

Beberapa platform serupa juga memudahkan penggunanya untuk membuat tanggapan apabila ditemukan kejadian serupa. Anda bisa melakukan hal ini dan mengajak orang sekitar untuk cepat tanggap. Bantuan kecil seperti ini bisa sangat membantu untuk menjaga nyawa orang lain.

3. Ajak Bicara

Bila memungkinkan ajak mereka untuk berbicara secara pribadi. Tanyakan kabarnya dan apa yang sedang ia pikirkan hari ini. Tawarkan bantuan sebagai pendengar atau sodorkan bantuan untuk menghubungi seseorang yang ingin atau bisa ia ajak bicara.

Usahakan untuk tidak menghakimi, menggurui, apalagi berceramah tentangnya hidup dan mati. Jangan. Lebih baik anda tanyakan dimana posisinya terkini dan nomor ponsel yang bisa dihubungi. 

4. Validasi Pertanyaan

Melalui perbincangan, tanyakan kebenaran yang lebih dalam mengenai status di media sosial yang telah ia publikasikan.  Benarkah ia ingin melakukan itu? Dengan apa ia akan melakukannya? Kapan ia mulai berpikir seperti itu? Sebagian orang mungkin tak akan mempertanyakan hal-hal itu. Namun ini layak dicoba sebagai langkah, untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.

Dengan mengetahui informasi tentang rencana bunuh dirinya justru bisa mempermudah proses pencegahan bunuh diri itu sendiri. Selain itu bertanya tentang keinginan bunuh diri belum tentu membuat pemilik status meneguhkan niatnya untuk mengakhiri hidup. Sebaliknya ia akan merasa diperhatikan dengan baik. Buat mereka nyaman dengan kehadiran anda, meski hanya melalui teks atau suara saja.

5. Hubungi Kerabat atau Pihak Berwenang Setempat 

Setelah mengetahui keberadaannya, segera hubungi pihak kepolisian setempat untuk membantu Anda mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Anda juga bisa menghubungi keluarga dari pengguna media sosial bersangkutan agar mereka bisa turun tangan menghadapi situasi.

Bila kota pengguna itu ternyata dekat dengan posisi terkini anda, maka jangan ragu untuk menghampirinya. Jangan lupa untuk mengajak orang yang bisa diandalkan bila anda menghadapi kesulitan ketika sampai di tujuan. 

6. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Apabila percakapan tidak bisa dicapai sesuai dengan keinginan anda, lalu terjadi hal yang tidak diharapkan, maka tenangkan diri anda. Anda telah berusaha semaksimal mungkin. Ini bukan salah Anda. Keputusan, pada akhirnya, kembali pada masing-masing individu. Bila hal ini masih mengganggu anda, maka anda bisa mengajak bicara seseorang atau tenaga profesional. Jangan memendamnya sendirian. 

Demikian poin penting yang harus dilakukan bila anda berada dalam situasi genting. Bila anda memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, jangan sungkan untuk meminta bantuan profesional dan konseling.

Apabila ada kejadian yang tak diharapkan, segera hubungi layanan darurat seperti 119 atau bantuan medis lainnya. Lakukan peran Anda dengan benar. Sedikit kepedulian bisa membantu nyawa orang yang anda sayangi.

Septiani Dyta Utari