Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Rifki Adam
ilustrasi kuliah [shutterstock]

Bagi kamu yang masih duduk di bangku sekolah maupun kuliah, pasti kamu pernah membaca ulang, memberi highlight pada buku atau membuat rangkuman dalam belajar. Namun tahukah kamu, berdasarkan paper yang telah ditulis oleh Professor Dunlosky J. dkk (2013) berdasarkan penelitian terhadap ratusan paper dan analisis atas berbagai riset, cara-cara-cara yang umum digunakan dalam belajar diatas bukanlah merupakan metode yang efektif.

Padahal tentunya kamu pengen bisa belajar lebih efektif dan dapet nilai yang bagus kan? Nah tenang aja, di sini penulis bakal ngasih beberapa strategi belajar efektif biar kamu bisa meningkatkan prestasi di sekolah.

  1. Pomodoro Technique

Pomodoro Technique pertama kali dikembangkan oleh Francesco Cirillo di akhir tahun 1980-an. Teori dibalik teknik ini adalah bahwa manusia mempunyai konsentrasi yang sangat terbatas. Jadi, bapak Corillo ini membagi waktu belajar dalam beberapa sesi pendek. Teknik ini cukup simple, yang diperlukan cuma timer. Kamu dapat menggunakan jam ataupun aplikasi di smartphone kamu.

Pertama-tama tentukan hal yang ingin dipelajari, lalu set timer 25 menit dan mulailah belajar. Pada saat kamu menggunakan Pomodoro Technique ini kamu harus benar-benar fokus pada hal yang sedang kamu pelajari, tidak boleh bermain smartphone, ngemil ataupun melakukan hal-hal lain, pokoknya kamu harus 100 persen fokus.

Setelah 25 menit kamu bisa beristirahat untuk 5 menit, lalu lanjutkan belajar lagi. Nah cukup simple kan? Jika kamu telah melakukannya 4 kali maka kamu dapat mengambil waktu istirahat yang lebih lama yaitu 20 menit untuk mengistirahatkan otak dan mengembalikan fokus. Cukup sederhana kan?

  1. Memory Palace

Strategi belajar efektif yang berikutnya adalah memory palace. Strategi belajar ini bukan hanya efektif tetapi juga menyenangkan. Dasar dari metode ini bahwa kita telah memiliki banyak memori tentang tempat disekitar kita, sehingga teknik belajar ini berusaha memasukkan informasi baru dengan mengaitkannya kepada hal yang kamu telah familiar.

Cara dalam menggunakan metode memory palace adalah pertama-tama bayangkan suatu tempat, mungkin rumah, sekolah, tempat nongkrong, jalan yang biasa kamu lalui, maupun tempat lain yang kamu telah familiar. Misalnya kamu menggunakan memori tentang rumah. Lalu kamu padukan memori rumah dengan hal yang ingin kamu hafalkan, misalnya mengenai sistem pencernaan pada tubuh manusia dan item pertama yang ingin kamu hafalkan adalah “rongga mulut”.

Nah sekarang kamu posisikan dirimu ada di dalam rumah. Hal yang pertama kali kamu lihat adalah pintu, sekarang coba asosiasikan pintu rumah kamu dengan rongga mulut. Bagaimana dengan pintu rumah yang berbentuk seperti rongga mulut? tentunya kamu tidak akan melupakannya. Lalu kamu masuk ke dalam rumah dan kaitkan kembali dengan hal yang kamu ingin hafalkan, kita misalkan kerongkongan.

Kamu dapat bayangkan kabel-kabel dirumah kamu berjuntaian dan berbentuk seperti kerongkongan. Begitu seterusnya hingga kamu berhasil untuk menghapalkan semua sistem pencernaan pada tubuh manusia. Mudah kan? 

  1. The Feynman Technique

“Jika kamu tidak mampu mejelaskannya secara sederhana untuk dipahami maka kamu tidak memahaminya,” merupakan kalimat yang cukup terkenal dari Albert Einstein. Hal itu menggambarkan bagaimana teori ini bekerja. Bahwa untuk menjelaskan sesuatu kepada orang lain, kamu harus dapat benar-benar memahaminya terlebih dahulu.

Metode belajar ini dilakukan dengan cara berpura-pura seakan-akan kamu menjelaskan hal yang telah kamu pelajari kepada orang lain. Feynman Technique dilakukan dengan cara:

  1. Tulis mengenai hal yang telah kamu pelajari, misalnya “Sistem Pencernaan Pada Tubuh Manusia”;
  2. Tulis semua hal yang kamu ketahui mengenai “Sistem Pencernaan Pada Tubuh Manusia” seakan-akan kamu sedang mengajarkannya pada seseorang;
  3. Periksa kembali konsep yang telah kamu tulis, apa yang masih kurang atau salah dan pelajarinya kembali, sampai kamu bisa menjelaskannya dengan baik.

5. Active Recall

Active Recall adalah salah satu metode belajar dengan cara mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajari. Kegiatan mengingat kembali atau menggali kembali informasi di dalam otak kamu akan membantu otak untuk memperkuat hubungan antar informasi-informasi di dalam otak kita. Lalu bagaimana cara belajar menggunakan strategi active recall?

Pada dasarnya strategi active recall dilakukan dengan mengerjakan latihan soal setelah mempelajari suatu materi. Dengan mengerjakan soal maka otak kamu akan otomatis berusaha mengingat-ingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengerjakan latihan soal pada buku, membuat rangkuman tanpa melihat buku, atau membuat soal sendiri dan mmengerjakannya kemudian.

6. Space Repetition

Pernakah kamu belajar menggunakan metode cramming atau yang lebih sering dikenal metode SKS (Sistem Kebut Semalam)? Mungkin dengan metode itu kamu bisa mengingat banyak hal, tapi materi-materi yang sudah kamu pelajari itu hanya akan bertahan dalam short-term memory di otak kamu, sehingga esok harinya atau lusa kamu sudah lupa semua materi yang dipelajari

Nah, jadi Space Repetition ini metode yang membuat informasi masuk ke dalam long-term memory di otak kamu bukan hanya sekedar di short-term memory. Cara belajar menggunakan Space Repetition adalah dengan melakukan pembelajaran ulang berkali-kali dengan memberikan jeda waktu.

Contohnya, pada hari ini kamu mempelajari mengenai sistem pencernaan pada tubuh manusia, maka kamu memberikan jeda waktu 1 minggu untuk mempelajarinya lagi menggunakan metode active recall, kemudian meberikan jeda lagi satu minggu untuk mempelajarinya kembali, hal ini akan meningkatkan pemahaman kamu dan memasukan informasi kedalam long-term memory, dibandingkan jika kamu menghafalnya dalam satu waktu.

Jeda waktu antara pengulangan belajar tidak harus sama, kamu dapat memberi jeda dalam beberapa hari kemudian, ataupun dalam hari yang sama namun dengan memberikan jeda beberapa jam.

Nah, itu dia 5 strategi belajar yang efektif untuk meningkatkan prestasi kamu di sekolah. Kamu tertarik menggunakan metode yang mana, nih? Selamat belajar!

Oleh: Rifki Rahmazaki Adam / Mahasiswa PKN STAN

Rifki Adam

Baca Juga