Striker legendaris Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, juga dikenal sebagai Bepe, resmi berpisah dengan kariernya sebagai pemain sepak bola pada Selasa (17/12/2019) di Stadion Utama Gelora Bung Karno lalu. Pertandingan Persija vs Persebaya pada Liga 1 2019 menjadi laga terakhirnya.
Sepanjang kariernya di Persija, Bepe tercatat sudah mencetak total 200 gol di semua kompetisi serta meraih dua gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2001 dan 2018. Pemain bernomor punggung 20 tersebut tak mampu membawa Persija meraih kemenangan pada laga kandang terakhir Liga 1 2019. Tim Ibu Kota dipaksa menyerah 1-2 dari Persebaya.
Menurutnya, tahun ini adalah tahun yang tepat untuk ia pensiun karena tubuhnya sudah tidak merespons lagi untuk lebih lama meniti karier di lapangan hijau. Pada tahun ini juga Bepe mengalami cedera paling banyak dibandingkan 10 tahun terakhir. Persija juga sudah memiliki Makro Simic dan tidak ada keraguan atas kemampuannya.
Setelah resmi pensiun, Bepe belum menyebut langkah yang bakal diambil ke depan. Ia mengatakan bahwa tidak akan terlalu jauh, tapi juga tidak terlalu dekat dengan sepak bola.
"Kita lihat nanti [mau apa ke depannya]. Sampai saat ini saya belum tertarik untuk menggeluti jadi pelatih. Ada sih tertarik ketika melihat teman. Tapi untuk saat ini minimal beberapa bulan ini saya mau menikmati dulu [masa pensiun]," ujar Bepe.
Selain memiliki bakat menjadi pesepak bola, pria 39 tahun ini juga memiliki bakat memasak, terlampir dalam Instagram @thenekatchef. Seorang writer dengan terbitnya 2 buku yang berjudul Bepe20: ketika jemariku menari (2011) dan Bepe dua puluh, pride (2014). Bepe juga melirik bisnis digital dengan mendirikan sebuah portal olahraga online yang bekerja sama dengan Darius Sinathrya memberikan berita-berita yang akurat langsung dari narasumbernya.
Pria kelahiran Semarang ini mengajarkan bahwa kita sebagai manusia harus menggali bakat dan memanfaatkannya dengan apa yang kita punya. Tidak hanya berfokus pada satu pekerjaan yang kita miliki ia juga mengajarkan kita untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati. Dan setiap orang memiliki hak untuk menggapai cita – citanya dan memilih jalan hidup yang mereka inginkan.
Pengirim: Dimas Chandra Ramadhan / Mahasiswa Jurusan Hubungan Masyarakat Program Vokasi, Universitas Indonesia
E-mail: dimascr96@gmail.com
Baca Juga
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi
-
Rekomendasi 4 Film dan Series yang Dibintangi Indra Birowo di Tahun 2024
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Bukan Adegan Ranjang, Gong Yoo Ungkap Peran Tersulit di Serial The Trunk
Artikel Terkait
-
Persija Tergusur Lagi, Jamu Persik di Luar Jakarta: 41,5 Km dari GBK
-
2 Fakta Menarik Klasemen BRI Liga 1 saat ini: Persebaya Rebut Posisi Teratas
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
Pantas Semakin Matang! Yuk Mengenal Dua Mentor Kelas Dunia Rizky Ridho
-
BRI Liga 1 Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Kena Comeback Bajul Ijo
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi
-
Rekomendasi 4 Film dan Series yang Dibintangi Indra Birowo di Tahun 2024
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Bukan Adegan Ranjang, Gong Yoo Ungkap Peran Tersulit di Serial The Trunk