Pada awal Tahun 2020 ini, kita baru saja dihadapi dengan kejadian besar yang dilakukan oleh Amerika Serikat yang menyebabkan keadaan ekonomi dunia tidak stabil. Salah satunya adalah perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan China.
Perang dagang sebenarnya sudah dimulai sejak bulan Maret tahun 2018, di mana pada saat itu Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump mengumumkan kebijakan pengenaan tarif sebesar 25 persen terhadap impor baja dan 10 persen terhadap impor alumunium dari sejumlah negara.
Namun 2 minggu setelah penetapan tarif ini, Trump langsung merevisi pengenaan tarif tersebut untuk beberapa negara kecuali China. Hal ini lah yang memancing kemarahan negara China untuk melakukan hal serupa terhadap barang-barang impor dari Amerika Serikat yang masuk ke China. Peristiwa ini berlangsung terus menerus sampai saat ini.
Selain perang Dagang, pada tanggal 3 Januari 2020, Amerika Serikat di bawah pimpinan Donald Trump juga melakukan penyerangan terhadap Iran. Penyerangan ini menyebabkan Jenderal Top Iran Qasem Soleimani dikabarkan tewas. Kejadian tersebut memancing kemarahan Iran yang akhirnya Iran juga melakukan serangan terhadap beberapa basis pertahanan Amerika Serikat. Banyak diantara kalangan pejabat-pejabat dunia mewaspadai peperangan antara Amerika Serikat dan Iran ini akan menjadi awal mula terjadinya Perang Dunia ke 3.
Nah melihat kedua hal tersebut, dunia investasi terancam akan mengalami kenaikan dan penurunan nilai investasi dengan tingkat fluktuatif yang tinggi. Tapi tenang saja, ada beberapa alternatif strategi yang bisa kita lakukan dalam memilih investasi agar tetap menguntungkan yaitu:
1. Emas
Emas adalah sebuah pilihan investasi yang paling menarik dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut. Berdasarkan data yang didapat dari harga-emas.org, harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp.37.000 (4,855 persen) sejak tanggal 2 Januari 2020 sampai dengan 8 Januari 2020.
Selain itu, Emas juga merupakan investasi yang paling aman karena nilai emas tidak akan turun secara drastis. Bagi masyarakat yang memiliki modal sedikit, dapat memulai investasi emas dengan menggunakan beberapa platform online yang dapat menabung emas mulai dari Rp10.000 rupiah seperti Pegadaian, Tokopedia dan Bukalapak.
2. Saham
Saham yang dimaksud disini hanyalah saham perusahaan yang bergerak pada sektor emas. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Aneka Tambang Tbk mengalami kenaikan dari 840 menjadi 905 atau sebesar 60 poin (7,14 persen) sejak dibuka tanggal 2 Januari 2020 sampai dengan ditutup tanggal 8 Januari 2020.
Apabila Anda memiliki keberanian atas risiko yang lebih tinggi, Anda juga bisa melakukan trading saham pada sektor pertambangan dan perminyakan. Karena sektor pertambangan maupun perminyakan adalah sektor yang paling terdampak akibat ancaman peperangan Amerika Serikat dengan Iran.
3. Reksa Dana
Walaupun reksa dana memberikan imbalan yang tidak semenarik saham dan emas, namun pemilihan reksa dana sebagai investasi bukanlah suatu hal yang tidak menarik. Selain karena tingkat fluktuatif reksa dana yang tidak seekstrem saham, reksa dana juga dapat langsung dijual tanpa harus melihat harga buyback seperti pada emas.
4. Surat Berharga Ritel (SBR) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Pemilihan SBR maupun ORI dalam keadaan seperti saat ini merupakan salah satu pilihan investasi yang menarik. SBR maupun ORI adalah sebuah investasi dalam waktu tertentu kepada pemerintah Republik Indonesia dengan skema floating with floor.
Pengertian dari skema ini adalah Investasi tersebut memiliki batas minimal kupon (bunga) dan bunga tersebut masih bisa naik namun tidak bisa turun dari batas minimal. Keunggulan dari investasi ini adalah investor tidak akan mengalami kerugian bagaimanapun keadaannya. SBR dan ORI memiliki perbedaan yaitu ORI dapat dijual di pasar sekunder sedangkan SBR tidak bisa.
Bagaimana? Sudah tahukah investasi mana yang menarik untuk Anda pilih saat ini? Yang harus Anda ingat, setiap investasi pasti menggunakan asas High Risk, High Return (semakin besar risiko maka semakin besar bunga yang akan Anda terima). Jadi, perhitungkan dulu pilihan Anda sebelum Anda menginvestasikannya.
Oleh: Alfin Alifi/ Mahasiswa Diploma IV PKN STAN
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Surga Investasi Terancam? Analisis Mendalam Potensi Guncangan Ekonomi Irlandia Timbul Setelah Donald Trump Terpilih
-
MR DIY Siap Lepas 2,5 Juta Saham dengan Rentang Harga Rp 1.650 Hingga Rp 1.870
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
SI-UK Indonesia Terus Gaungkan Informasi Investasi Masa Depan untuk Generasi Muda
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Media Vietnam Soroti Kualitas Skuad Indonesia Jelang AFF Cup 2024, Ada Apa?
-
Ulasan Buku The Alpha Girl's Guide: Menjadi Perempuan Smart dan Independen
-
Keluar Zona Nyaman, Park Bo Young akan Bintangi Drama Kriminal 'Goldland'
-
TWS 'Last Festival': Nostalgia Perpisahan Sekolah Penuh Emosi