Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3,5 juta orang pada 2017. Hampir 1 juta orang di antaranya bahkan telah menjadi pecandu. Parahnya lagi penyalahgunaan narkoba ini sudah masuk ke kalangan remaja di Indonesia. Sekitar 27,32 persen pelajar dan mahasiswa Indonesia telah menjadi pecandu narkoba Angka tersebut kemungkinan meningkat kembali karena beredarnya sejumlah narkotika jenis baru.
Bahkan saat ini peredaran narkoba sangat mengkhawatirkan, karena obat terlarang ini sampai dimasukan kedalam makanan yang jika kita melihat makanan tersebut kita tidak mengetahui bahwa di dalamnya terdapat obat terlarang tersebut, beberapa makanan yang di dalamnya terdapat obat terlarang ini adalah Rendang, Nanas, Pisang, Durian, dan sampai ke minuman kopi.
Kasus penyulundupan narkoba yang dibungkus oleh daging rendang terjadi di negara Nigeria kasus tersebut terungkap karena seseorang membelah daging tersebut dan ternyata didalamnya terdapat bungkus plastik putih yang isinya narkoba, lalu Pada Mei 2015, pihak berwajib di Spanyol menemukan lebih dari 180 kilo gram nanas isi kokain.
Sedangkan penyelundupan narkoba dengan pisang terjadi di negara Costa Rica pada tahun 2012, eskpor itu disusupi agenda penyelundupan kokain sebanyak 15,5 ton ke Amerika Serikat. Dan belum lama terjadi ini penyelundupan narkoba telah sampai ke negara Malaysia dan Indonesia melalui buah durian.
Penyelundupan narkoba di Indonesia telah sampai pada jajanan anak yang didalamnya terdapat obat terlarang ini, Seorang anak bawah lima tahun (balita) berinsial CS di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dinyatakan urinenya positif mengandung narkotika pada Jumat pekan lalu. Dia diketahui kerap mengkonsumsi permen dengan inisial merek Y.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek mengatakan, mereka curiga permen itu mengandung narkoba setelah CS (3,8) bertingkah laku aneh. Hal itu terjadi beberapa jam setelah ia mengonsumsi permen merek Y yang diberikan kakeknya. Dugaan tersebut kemudian diperkuat dengan hasil tes urine dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meranti, yang menyatakan urine CS posifif mengandung narkotik.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Heru Winarko, meminta orang tua mewaspadai dan memperhatikan jajanan anak-anak mereka baik makanan atau minuman. Karena motif penyelundupan narkoba saat ini sangat memprihatinkan, pengedar nekat memasukan obat terlarang tersebut ke makanan apa saja.
Melihat kondisi tersebut, solusi yang harus dilakukan pemerintah adalah memperketat barang-barang atau makanan yang masuk ke negara Indonesia agar para pengedar narkoba tidak sebebas itu mengedarkan barangnya, karena apabila dibiarkan akan merusak generasi penerus bangsa akibat peredaran narkoba ini yang sampai masuk ke dalam makanan mereka, pemerintah harus berani mengambil keputusan agar obat terlarang ini tidak semakin beredar di Indonesia.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Empat Kali Terjerat Kasus Narkoba, Kali Ini Fariz RM Ditangkap Bersama Eks Sopir Pribadi
-
Fariz RM Kembali Tersandung Kasus Narkoba, Padahal Dulu Divonis Kanker Hati Akibat Kecanduannya
-
Kisah Fariz RM Terjerat Narkoba 4 Kali: Bangkrut, Diceraikan Istri Hingga Tak Dijenguk Keluarga
-
Ringkus Fariz RM di Bandung, Polisi Sita Barbuk Sabu dan Ganja
-
Tertangkap Lagi Kasus Narkoba, Fariz RM Gak Kapok Berkali-kali Masuk Bui!
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?