
Tidak hanya masalah pandemi COVID-19 yang sedang kita hadapi saat ini, namun terdapat masalah pencemaran lingkungan yang sudah ada sejak beberapa tahun terakhir dan terus berlanjut sampai saat ini. Kerusakan lingkungan salah satunya diakibatkan oleh limbah sampah plastik yang dapat merusak tanah, air, makhluk hidup dan lain-lain.
Dalam hal ini Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang memanfaatkan sampah botol bekas plastik menjadi tempat handsanitaizer, hal ini dilakukan untuk mencegah COVID-19 dan mengurangi masalah pencemaran lingkungan yang di akibatkan oleh sampah plastik.
“kita menghadapi dua situasi yang sama pentingnya untuk di cegah yaitu masalah COVID-19 dan pencemaran lingkungan” tutur Muhammad Chalid Rasyidy
Muhammad Chalid selaku pelaksana program daur ulang ini menuturkan bahwasanya hal ini perlu dilakukan karena masalah yang dihadapi saat ini bukan hanya masalah kesehatan diri dan orang sekitar tetapi juga masalah pencemaran lingkungan yang berdampak pada kesahatan bumi.
Kelompok PMM ini melakukan daur ulang dengan mencari botol di bank sampah milik Kecamtan Sungai Pinang lalu mencucinya dan mengubahnya menjadi tempat Handsanitizer
“bahannya sendiri hanya sampah botol plastik, lem, dan pump botol. untuk prosesnya sederhana, mecari sampah botol plastik, mencuci sampah botol plastik lalu bagian atas botol di taruh pump botol dan di lem agar lebih kuat.” Katanya.
Dengan adanya tempat handsanitaizer yang terbuat dari sampah platik botol ini kelompok PMM ini mengharapkan masyarakat dapat selalu menjaga kebersihan diri dan dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan.
“mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat menginspirasi orang lain untuk dapat mendaur ulang sampahnya menjadi barang yang bermanfaat." Terang Chalid
“Insyaallah kegiatan ini dapat mencegah penyebaran COVID-19 dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.” sambungnya.
Pembagian tempat Handsanitaizer beserta isinya ini dilakukan di Kelurahan Temindung Permai dan Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. hal ini dilakukan karena kedua kantor tersebut merupakan kantor pelayanan masyarakat sehingga banyak interaksi yang dilakukan oleh masyarakat dan pegawai pelayanan disana.
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini merupakan kegiatan pengganti KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
7 Ciri-Ciri Orang Haus Validasi, Waspada Jika Selalu Merasa Ingin Dipuji
-
Respons Maarten Paes Soal Posisinya yang Bakal Digantikan Emil Audero di Timnas Indonesia vs China
-
SK Panglima Diubah, Letjen Kunto dan 6 Pati TNI Batal Dimutasi: Ini Profil Mereka
-
Terobosan Medis di Sorong: Dokter Spesialis THT Lakukan Operasi dengan Teknologi Canggih
-
Merayakan Imajinasi Lewat Pameran Karya Visual dan Eksplorasi Kreatif
News
-
Cara Pindah Haji Reguler ke Haji Plus atau Furoda Secara Resmi dan Aman
-
Dies Natalis UAJY ke-60: Lomba Dongeng Bahasa Indonesia Jadi Jembatan Budaya Mahasiswa Internasional
-
Christopher Kevin Yuwono, Duta GenRe Kota Mojokerto 2025 Terpilih Siap Hadapi Tantangan Digital
-
Khitanan Massal di Legok, Aksi Nyata Mahasiswa FKIK UNJA untuk Masyarakat
-
Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi, Pelajar Ini Jadi Wakil Indonesia dalam Asia Girls Campaign
Terkini
-
Jika Pindah ke AC Milan, Jay Idzes Harus Bersaing dengan 3 Bek Tangguh Ini
-
Review Film Bullet Train Explosion: Teror Bom yang Mengancam Kereta Shinkansen
-
Meski Berbeda Seeding Pots, Timnas Indonesia U-23 Dipastikan Tak Akan Berjumpa Thailand dan Vietnam
-
Tayang Bulan Juni, Intip 4 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk 'Love Phobia'
-
5 Drama China yang Dibintangi Xu Hao, Genre Fantasi hingga Romcom