Kurangnya pemahaman mengenai risiko penularan Covid-19 membuat jumlah kasus corona di Indonesia selalu meningkat setiap harinya. Untuk mengurangi hal itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan sejumlah perubahan kebijakan yakni merubah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMM. Program PMM tidak hanya berfokus di Jawa Timur saja akan tetapi program ini dijalankan oleh mahasiswa UMM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satunya adalah mahasiswa PMM kelompok 30 yang membuat suatu program yang dinamai "Pahami COVID Hindari Sakit''. Program "Pahami COVID Hindari Sakit" ini diselenggarakan serentak oleh mahasiswa-mahasiswa UMM yang berada di tempat tinggal masing-masing yaitu Balikpapan, Pekanbaru, dan Kediri. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan dimulai dari tanggal 10 Agustus 2020.
Fokus utama dalam program ini adalah memberikan edukasi mengenai dampak dan pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Masa New Normal kerap dipandang sebagai masa yang relatif aman bagi masyarakat padahal di saat masa New Normal inilah angka penularan kasus corona justru semakin meningkat.
Untuk mencegah hal itu, maka diperlukan sebuah edukasi untuk memberi pemahaman mengenai risiko, dampak, dan pencegahan agar masyarakat selalu siap dan waspada. Keenam langkah-langkah edukasi tersebut yakni mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, memakai masker ketika beraktivitas di luar, menerapkan social distancing, menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, olahraga yang teratur serta makan makanan gizi seimbang.
Diharapkan dengan langkah-langkah ini masyarakat bisa menjaga diri dari paparan virus dan mempunyai pemahaman yang baik mengenai Covid-19. Program ini tidak hanya bertujuan untuk melakukan edukasi mengenai virus Covid-19 dan pemahaman bagaimana cara beraktivitas yang aman selama era New Normal tetapi para mahasiswa juga membagikan masker dan faceshield secara gratis kepada masyarakat.
"Kami rasa program ini sangat diperlukan pada era New Normal sebagai bentuk peran mahasiswa dalam menekan penyebaran Covid-19 dengan cara terjun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi dari rumah ke rumah, memberikan masker dan faceshield, serta penempelan poster-poster edukasi di tempat umum.'' ujar koordinator kegiatan PMM kelompok 30 Enrico Kuswahyuliawan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
KPK Geledah Rumah di Menteng, Jubir Pastikan Terkait Kasus Harun Masiku
-
Radja Nainggolan Dapat Klub Baru, Langsung Hadapi Shayne Pattynama!
-
Prabowo Pantau Demo ASN Kemendiktisaintek yang Protes Satryo Brodjonegoro
-
Sosok Wiwoho Basuki, Pengusaha Tajir Ayah Widiyanti Putri Wardhana yang Punya Kekayaan Triliunan
-
Elza Syarief Bela Shella Saukia buat Hadapi Doktif, Nikita Mirzani Bakal Ketemu Musuh Lamanya?
News
-
10 Rekomendasi Menu di The Duck King, Dapatkan Diskon 30 Persen dari BRI!
-
Asyik! Agasthya Veintisia Nikmati Pertunjukan Tari di Obelix Sea View
-
Seru! SMA Negeri 1 Purwakarta Akhiri Studi Kampus di Akademi Angkatan Udara
-
Spektakuler! Puncak Acara Makrab Agasthya Veintisia di Grha Sarina Vidi
-
Wow! SMA Negeri 1 Purwakarta Kunjungi Universitas Brawijaya di Malang
Terkini
-
3 Produk Skincare yang Mengandung Retinol, Solusi Cepat Atasi Kerutan Halus
-
Apa yang Tersembunyi di Balik Kedamaian Film Hanya Namamu dalam Doaku?
-
Erick Thohir akan Larang Klub Gunakan Pelatih Asing di Liga 2, Mengapa?
-
Sebuah Seni LDR: Mitos Jarak Bagi Mereka yang Berkomunikasi dengan Baik
-
Rose BLACKPINK Jadi Model Brand Pakaian Dalam 'SKIMS' Milik Kim Kardashian