Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali bersiap untuk mengabdikan diri di tengah masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Sebagai bagian dari rangkaian persiapan, UMBY mengadakan kegiatan pembekalan KKN yang dilaksanakan di Kampus 3 UMBY pada tanggal 23-24 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting sebelum para mahasiswa diterjunkan langsung ke desa-desa lokasi pengabdian.
Pelaksanaan pembekalan ini berlangsung selama dua hari dengan jadwal yang cukup padat. Pada hari pertama, kegiatan dimulai pukul 07.15 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Sementara pada hari kedua, pembekalan dilanjutkan mulai pukul 07.15 WIB hingga 12.15 WIB.
Seluruh rangkaian acara diikuti oleh mahasiswa peserta KKN periode 2025, dosen pembimbing lapangan, serta beberapa narasumber dari berbagai bidang yang relevan dengan tema KKN.
Lalu, mengapa pembekalan ini dianggap sangat penting? Pembekalan KKN diadakan sebagai bekal pengetahuan, wawasan, dan keterampilan bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan program kerja di lokasi KKN dengan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam pembekalan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi terkait etika berinteraksi dengan warga desa, tetapi juga dibekali pengetahuan mengenai penyusunan program kerja, pengelolaan administrasi kegiatan, serta tips menghadapi tantangan lapangan.
Selain materi teknis, mahasiswa juga diajak untuk memahami peran mereka sebagai jembatan antara kampus dan masyarakat. Universitas Mercu Buana Yogyakarta menekankan bahwa KKN bukan hanya kewajiban akademik, tetapi juga wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah secara nyata, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan desa tempat mereka mengabdi.
Pembekalan KKN di Kampus 3 UMBY diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi yang tergabung dalam kelompok-kelompok KKN. Setiap kelompok didampingi oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL) yang bertugas memantau dan mengarahkan jalannya KKN nantinya.
Selain itu, pihak universitas juga menghadirkan narasumber praktisi, alumni KKN, serta perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMBY.
Kegiatan pembekalan berlangsung dalam suasana yang tertib dan penuh antusiasme. Pada hari pertama, mahasiswa mendapatkan materi pengenalan program KKN, pembekalan terkait etika berinteraksi dengan perangkat desa, serta simulasi penyusunan program kerja.
Beberapa kelompok juga secara aktif bertanya terkait rancangan program kerja yang ingin mereka buat di depan dosen dan narasumber untuk mendapatkan masukan.
Sesi diskusi berjalan interaktif karena mahasiswa sangat bersemangat menanyakan hal-hal teknis yang mungkin akan mereka temui di lapangan.
Pembekalan Hari ke-2 Jadi Sesi Diskusi soal Proses Laporan Mahasiswa
Pada hari kedua, agenda pembekalan difokuskan pada pembahasan administrasi dan laporan kegiatan. Mahasiswa dibimbing untuk memahami alur pelaporan mulai dari tahap pra-KKN, pelaksanaan, hingga pembuatan laporan akhir.
Selain itu, dosen pembimbing juga menekankan pentingnya menjaga nama baik almamater, menjalin komunikasi yang baik dengan warga, dan selalu mengutamakan keselamatan diri selama berada di lokasi KKN.
Melalui adanya pembekalan KKN, mahasiswa diharapkan memiliki gambaran jelas mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana mereka harus bersikap selama berada di tengah masyarakat.
Persiapan yang matang menjadi kunci utama agar tujuan KKN sebagai sarana pengabdian, pembelajaran, dan pemberdayaan masyarakat dapat tercapai dengan optimal.
Pembekalan KKN di Kampus 3 UMBY tahun ini juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial pada diri mahasiswa.
Banyak peserta mengaku lebih percaya diri dan siap menghadapi dinamika di lokasi KKN setelah mengikuti pembekalan ini. Hal ini sejalan dengan harapan universitas agar mahasiswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai situasi sosial di masyarakat.
Dengan selesainya kegiatan pembekalan pada 24 Juni 2025, para mahasiswa kini tinggal menghitung hari menuju keberangkatan ke lokasi KKN masing-masing. Semangat dan harapan baru pun tumbuh di benak mereka.
Dari kampus ke desa, mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta siap membuktikan bahwa ilmu dan kepedulian dapat berjalan beriringan demi kemajuan masyarakat.
Baca Juga
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Mind Hack Mahasiswa: Cara Otak Mengubah Stres Jadi Tenaga Positif
-
Tubuh Tak Pernah Lupa: Bagaimana Trauma Tinggalkan Luka Biologis
-
Generasi Z dan Karier Tanpa Tali: Kenapa Job-Hopping Jadi Strategi?
-
Bukan Sekadar Omon-Omon: Kiprah Menkeu Purbaya di Ekonomi Indonesia
Artikel Terkait
-
Demi Masa Depan, Duta Kampus Perlu Punya Misi Keberlanjutan
-
10 Rekomendasi Laptop HP untuk Mahasiswa, dari yang Terjangkau hingga Spek Dewa
-
Resmi Dibuka! Pendaftaran Beasiswa Pemkab Jember 2025, Cek Syarat dan Tahap Seleksinya
-
3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali
-
Poster Kritik Gibran Berujung Represi: 'Dinasti Tiada Henti' Jadi Pemicu?
News
-
1159 Tahun Merti Ngupit, Warga Klaten Menjawab Krisis Air dengan Tradisi
-
Telur Ayam Bahagia Penuh Gizi, Hasil Ketulusan Perempuan KWT Sumber Rejeki
-
Mangrovolution Tanam 1000 Mangrove di Bantul: Aksi Nyata Jaga Pesisir Yogyakarta
-
Ferry Irwandi Sebut Kebijakan Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau Sudah Tepat
-
Clara Shinta Mendadak Dituntut Harta Gono-gini Oleh Mantan Suami, Mengapa?
Terkini
-
Marceng Berpeluang Dipanggil, Lini Tengah Timnas SEA Games Bakal Ungguli Tim-Tim Rival
-
Adultifikasi di Medsos Bikin Anak Kehilangan Masa Kanak-Kanak
-
Debut di Dunia Film, Ariel Noah Ungkap Alasan Terima Peran Dilan ITB 1997!
-
Bukan Cuma Pisang Goreng, Ini 10 'Jodoh' Makanan Manis yang Bikin Kopimu Makin Nikmat
-
Cinta dan Karier Tetap Jalan, Amanda Manopo Tetap Bersinar Usai Menikah