Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | khoirun nisak
Sistem Kendali Suhu dan Kelembaban pada Ruangan

Pada kegiatan sehari-hari atau beraktivitas, seseorang memerlukan kenyamanan tempat atau ruangan agar dapat berkonsentrasi dan dapat menemukan ide-ide baru pada suatu bidang yang dikerjakannya. Salah satu dari beberapa faktor dari kenyamanan tersebut ditentukan oleh keadaan ruangan atau lingkungan dimana dia melakukan aktivitas tersebut. Suhu dan kelembaban udara merupakan faktor yang sangat mempengaruhi aktivitas tersebut.

Suhu dan kelembaban udara lingkungan sangat mempengaruhi aktivas dalam melakukan suatu pekerjaan. Bekerja pada lingkungan yang dingin menyebabkan hilangnya fleksibelitas terhadap kinerja motorik tubuh sehingga dapat menyebabkan menurunnya kinerja tubuh dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, sedangkan bekerja pada lingkungan yang panas dapat menurunkan kemampuan fisik tubuh karena tubuh lebih banyak mengeluarkan energi sehingga daya tahan tubuh melemah atau menjadi cepat letih. Maka dari itu suhu dan kelembapan ruanagn harus seimbang.

Berdasarkan hal tersebut, maka dibuatlah suatu alat yang mampu untuk memantau dan juga menjadi sistem kendali terhadap suhu dan kelembaban pada ruangan.  Pada alat tersebut, terdapat sebuah 1 buah terminal atau stop kontak yang dapat mengaktifkan sebuah kipas. Kipas diharapkan dapat digunakan untuk menurunkan suhu atau mendinginkan suatu ruangan dan juga memberikan kenyaman terhadap proses belajar mengajar dan diskusi rutin.

Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk merancang suatu alat yang mampu memantau suhu dan juga kelembaban udara ruangan berbasis Arduino Uno dan dapat menjadi sistem kendali terhadap suhu ruangan. Selain Arduino uno alat ini juga menggunakan sesnsor DHT22, sensor DHT22 merupakan sensor yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Alat ini juga menggunakan sesnsor PIR yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan manusia atau keberadaan manusia.

Cara kerja dari alat ini adalah sensor akan melakukan pembacaan suhu dan kelembaban udara ruangan yang dilakukan oleh sensor DHT22 dan lalu ditampikan pada modul LCD. Lalu jika suhu yang terbaca lebih dari beberapa °C dan sensor PIR mendeteksi pergerakan seseorang maka kipas menyala namun jika suhu yang terukur kurang dari beberapa °C maka kipas tidak menyala. 

Dengan adanya alat ini dapat memudahkan seseorang karena alat ini bersifat otomatis, dan pastinya kegiatan sehari-hari dalam ruangan tidak akan terganggu dan akan terasa nyaman sehingga bisa lebih fokus terhadap pekerjaannya.

Oleh: Khoirun Nisak, Ridwan Siskandar S.Si.,M.Si

khoirun nisak

Baca Juga