Pada hari Minggu (11/10) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mulai melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan memberikan edukasi New Normal pada Ibu-ibu PKK di daerah wilayah kelurahan Tulusrejo. Sosialisasi ini dilakukan di salah satu rumah warga, bekerja sama dengan ketua ibu-ibu PKK dan Ketua RT setempat dan dihadiri oleh belasan Ibu-Ibu PKK tanpa melewatkan protokol kesehatan.
Anggota PMM kelompok 59 yang terdiri dari Rizqi, Sonya, Nabela, Jihan dan Ayubi bersama dosen pembimbing Dra. Sri Wahjuni Latifah, MM. Ak,CA ini mengedukasi Ibu-ibu PKK mengenai pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan edukasi pemberian dukungan moral pada tetangga penderita Covid-19.
Menurut Muh. Rizqi Fachriansyah selaku koordinator kelompok, materi pemberian dukungan moral pada penderita Covid-19 dirasa penting untuk disampaikan melihat dari beberapa kasus pengucilan sosial pada penderita dan keluarga penderita Covid-19 yang kerap terjadi di tengah lingkungan masyarakat akibat kurangnya pengetahuan.
“Beberapa kasus pengucilan sosial pada penderita Covid-19 dapat berdampak buruk pada psikologis penderita Covid-19 dan keluarganya. Pengucilan ini juga dapat menjadi penghambat seseorang dalam melakukan pemeriksaan kesehatan karena takut dikucilkan. Penyampaian materi ini diharapkan dapat merubah stigma masyarakat menjadi lebih peduli dan menguatkan para penderita keluarga penderita Covid-19 kedepannya,” tutur Muh. Rizqi Fachriansyah.
Tak hanya edukasi mengenai Covid-19, PMM 59 Tulusrejo ini juga mengadakan pelatihan pembuatan Face Shield pada Ibu-ibu PKK dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan seperti mika, busa ati dan karet elastis. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan kreatifitas dan menjadi ide bisnis di tengah pandemi Covid-19.
Program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan kelompok 59, telah mendapat perizinan dari Perangkat Desa setempat dan memperoleh tanggapan positif dari warga. Program ini telah berjalan semenjak 1 Oktober 2020 lalu, dan telah mengadakan kerja bakti serta pensterilan wilayah dengan melakukan penyemprotan desinfektan.
Selanjutnya, PMM Tulusrejo direncanakan akan dilakukan selama 1 bulan dengan memberikan beberapa program kerja lainnya seperti pembagian starter pack gratis pada warga Tulusrejo, mengadakan sosialisasi Covid-19 pada anak dan program belajar bersama dengan anak SD dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Vietnam Ubah Hukum Demi Pemain Naturalisasi: Ancaman untuk Timnas Indonesia?
-
Gubernur Bobby Nasution Imbau Kantor Pemerintah dan Swasta Putar Lagu Indonesia Raya Setiap Hari
-
Inovasi PNM Guncang Pasar: Orange Bonds Perdana untuk Kemajuan Perempuan Bangsa
-
Final Kahf IA-ITB Cup 2025 Dramatis, Kemenangan IAFI ITB Juara, Mini VAR Diimplementasikan
-
FORNAS VIII Digelar, Hidupkan Industri Olahraga Potensi Perputaran Uang Miliaran Rupiah
News
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Angkat Kisah Desa Wunut Klaten Lewat Dokumenter
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
Terkini
-
Targetkan Semifinal, Ternyata Malaysia adalah Tim Besar Paling Tak Beruntung di Piala AFF U-23
-
BabyMonster Usung Energi yang Pedas dan Berapi-api di Lagu Baru 'Hot Sauce'
-
Book Buying Ban: Ujian Terbesar Bagi Pecinta Buku di Era Banjir Diskon
-
Sontek 4 Daily Outfit Minimalis ala IU, Biar Gaya Makin Modis Setiap Hari
-
Super Junior Siap Tunjukkan Sisi Keseksian Dewasa di Lagu Terbaru Say Less