Berkaitan dengan peningkatan jumlah kasus covid-19, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipantau melemah pada kamis 22 Oktober 2020. Sampai kamis sore bursa perdanganagan ditutup pada zona merah, dimana IHSG berada pada level 5.091,82 atau melemah 4.63 poin (0.09%).
Hingga kamis sore trading volume mencapai 14.371 Miliyar lembar saham dengan nilai transaksi 8.876 Triliun dan transaksi sebanyak 673.809 kali. Tujuh dari sepuluh indeks yang melemah, dengan sektor pertanian dan pertambangan menjadi sektor yang paling lemah dengan besar 1,01 persen.
Menurunnya IHSG sudah diprediksikan dikarenakan dengan adanya pemilihan presiden AS yang akan berlangsung hingga november mendatang atau hingga pemilihan presiden AS. Adanya hal tersebut mempengaruhi sentimen negatif bagi laju harga IHSG. Dibandingkan dengan level pada tanggal 21 Oktober 2020 sebesar 0,07 % meningkat 0,02% dibangdingkan dengan tanggal 22 Oktober 2020. Kepastian yang dinanti dari stimulus AS juga menjadi salah satu faktor melemahnya IHSG pada hari ini.
Tidak hanya dengan IHSG yang melemah, nilai tukar dollar terhadap rupiah melemah sebesar 0,5% ke level Rp. 14.661 per dollar AS. Perkembangan IHSG yang masih dibayangi oleh meningkatnya kasus positif covid-19 menjadi pusat perhatian para investor. Tidak hanya pada tingkat IHSG, hal ini juga mempengaruhi perkembangan perekonomian pada tingkat global.
Karena jika semua warga memiliki kekhawatiran yang sama terhadap kasus virus corona maka kegiatan perekonomian akan semakin melemah dan memburuk, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi global. Pemerintah tentunya harus mengambil tindakan cepat untuk menangani kasus penurunan Indeks Harga Saham Gabungan ini, agar sektor-sektor saham dapat kembali meningkat.
Hal yang telah dilakukan pemerintah untuk meingkatkan Investasi, Pertama, menyediakan fasilitas fiskal. Beragam fasilitas fiskal akan diberikan kepada pelaku usaha yang akan melakukan investasi atau kepada industri yang turut berpartisipasi untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kedua, pemerintah membangun berbagai kawasan industri atau ekonomi. Hal ini dilakukan supaya persoalan yang menyangkut tanah/lahan bisa dipermudah. Dan yang terakhir pemerintah terus memperbaiki ekosistem investasi dengan mereformasi berbagai regulasi terkait perizinan.
Artikel Terkait
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Tarif Impor Naik, Komisi VI Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
Bursa Saham Indonesia Gelap, IHSG Anjlok 9,19 Persen pada Perdagangan Perdana
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
News
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit