Bicara tentang Yogyakarta, tentu sangat banyak hal yang dapat dibicarakan. Mulai dari indahnya Jl. Malioboro, Kuliner di Alun alun kidul, serta Keraton Yogyakarta. Namun ada satu tempat wisata yang harus masuk dalam daftar tujuan ketika berkunjung ke Yogyakarta, yaitu Ndalem Kaneman yang berlokasi di Jl. Kadipaten Kidul No.44, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dulunya Ndalem Kaneman adalah tempat untuk pembantu khusus bagi putra mahkota, di masa pemerintahan Sri Sultan HB VI. Sekarang Ndalem Kaneman ditempati oleh dua putra GKR. Anom Adibrata, yaitu RM. Aryo Santigi dan RM. Bramanto Nurdewana. Lalu atas izin dari pihak Keraton Yogyakarta, kedua putra ini memanfaatkan Ndalem Kaneman sebagai restoran dan tempat pelestarian budaya. Yang unik dari restoran Ndalem Kaneman yaitu menu makanan yang disajikan adalah menu-menu kesukaan para raja-raja di Keraton Yogyakarta.
“Seperti bir jawa, pisang keju dan manuk nom itu makanan-makanan kecil yang disukai para sultan,” kata Aris, selaku pengelola Ndalem Kaneman. Kemudian terdapat juga pertunjukan seni budaya khas Kraton Yogyakarta yang ditampilkan disini. Diantaranya Tari Ramayana, Karawitan gaya Yogyakarta, dll. Tak hanya menonton saja, para pengunjung juga bisa sekaligus belajar menari serta memainkan alat musik seperti gamelan, gong, serta gendang yang berada di tengah-tengah pendopo.
Seperti yang kita ketahui bahwa Yogyakarta adalah salah satu kota besar yang memiliki kesenian serta kebudayaan yang tinggi. Maka sangat disayangkan bila kesenian dan kebudayaan yang telah ada ini harus punah. Maka dari itu Aris selaku pengelola mengharapkan setelah para wisatawan berkunjung ke Ndalem Kaneman, mereka dapat memperkenalkan kesenian dan kebudayaan khas Keraton Yogyakarta ini diluar sana.
Disinggung mengenai pandemi, Aris mengatakan bahwa wisatawan yang ingin berkunjung ke Ndalem Kaneman harus menaati protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker serta menjaga jarak. Ndalem Kaneman juga telah melengkapi kesiapannya dalam menerima pengunjung di masa pandemi dengan melakukan cek suhu dengan thermogun serta menyediakan tempat khusus cuci tangan.
Mari lestarikan kesenian dan kebudayaan khas Indonesia!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
13 Warisan Budaya Tanah Air Diakui UNESCO, Fadli Zon: Indonesia Siap Jadi Kiblat Budaya Dunia
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Melihat Perjalanan Perupa Korsel Hyun Nahm di Indonesia Lewat Pameran Kawah Ojol
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Sudah Dapat Juara Dunia Keempat, Max Verstappen Masih Belum Puas?
-
Penasaran! 5 Misteri yang Muncul di Episode Awal Drama When The Phone Rings
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Ulasan Novel 'Beautiful World, Where Are You': Menggali Makna Hidup dan Cinta
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?