Genderang persaingan untuk memperebutkan mahkota tertinggi dalam sistem kompetisi sepak bola Indonesia telah ditabuh. Sepertimana rilisan laman ileague.id, kompetisi kasta tertinggi dalam persepakbolaan tanah air tersebut secara resmi dibuka pada Jumat (8/8/2025) lalu.
Tim-tim yang menjadi kontestan gelaran liga musim ini pun langsung mengokang senjata masing-masing demi terus bisa melaju dalam lintasan perburuan gelar juara di akhir musim nanti. Persiapan-pesiapan yang mereka lakukan di pramusim beberapa waktu lalu, kini menemukan ajang yang sesungguhnya.
Gelaran Indonesia Super League 2025/2026 ini tak ubahnya sebuah ajang pembuktian bagi persiapan-persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya.
Segala persiapan yang telah mereka lakukan, kini telah menyentuh masa-masa penghakiman, apakah yang mereka lakukan sebelumnya itu berlaku efektif ataukah tidak dalam selaman persaingan dengan para kontestan lainnya.
Bukan hanya kesiapan dalam hal kedalaman pemain, kejeniusan para pelatih yang berada di pinggir arena pertarungan pun menjadi sebuah hal penting yang tak bisa dikesampingkan. Terlebih lagi, sebuah fakta yang cukup membuat optimisme pendukung masing-masing kini mulai menyeruak.
Pasalnya, dari 18 kontestan Indonesia Super League di musim ini, 17 tim di antaranya menggunakan jasa pelatih dari luar negeri, dan hanya satu klu, yakni Malut United yang mempekerjakan juru taktik dari dalam negeri.
Hal ini tentunya mengundang dua hal yang berbeda. Di satu sisi, penggunaan mayoritas pelatih asal luar negeri itu menunjukkan bahwa Liga Indonesia saat ini merupakan kompetisi yang sangat ramah terhadap para pekerja asing di dunia sepak bola, namun di satu sisi juga menunjukkan bahwa klub-klub tanah air mulai hilang kepercayaan terhadap kualitas dari para pelatih lokal.
Maka ketika pada akhirnya daftar pelatih klub kontestan Indonesia Super League dirilis oleh akun instagram @sports.indosiar, dua hal yang saling bertolak belakang tersebut langsung menjadi salah satu topik bahasan yang cukup hangat di kalangan para penggemar sepak bola dalam negeri.
Namun yang membuat agak lega adalah, dalam deretan 17 pemain asing tersebut, masih terselip nama-nama pelatih yang kualitasnya sudah tak bisa diragukan lagi.
Bagaimana tidak, dalam daftar pelatih asing yang kini menukangi klub-klub kasta tertinggi di persepakbolaan Indonesia tersebut, terdapat nama beken sekelas Bojan Hodak di Persib Bandung, Paul Munster di Bhayangkara Presisi, Jan Olde di Dewa United, hingga pelatih asal negeri jiran yang sempat menjadi mimpi buruk Timnas Indonesia di ajang SEA Games, Ong Kim Swee di Persik Kediri.
Maka, dengan polesan tangan dingin para pelatih asing yang berpengalaman seperti mereka, pertarungan-pertarungan yang tersaji dalam setiap pekan di kompetisi musim ini bisa mempertontonkan kualitas yang next level, karena taktik dan strategi yang dikembangkan oleh masing-masing pelatih.
Pun demikian halnya dengan Hendri Susilo yang menjadi satu-satunya pelatih lokal di gelaran Liga Indonesia musim ini. Sebagai satu-satunya pelatih dari dalam negeri, tentu pelatih Malut United tersebut tak ingin hanya menjadi pelengkap.
Keinginan untuk membuktikan bahwa pelatih lokal memiliki kualitas yang tak kalah dengan deretan para pelatih asing, sedikit-banyak tentunya ada dalam dirinya.
Maka, mau tak mau setiap pertarungan yang dijalani oleh anak asuhnya di Malut United, tak ubahnya sebuah ajang pembuktian kualitas, yang mana hal tersebut juga menjadi penjaga marwah dari para pelatih dalam negeri yang kini tersemat di pundaknya.
Daftar Lengkap 18 Pelatih Klub Kontestan Indonesia Super League 2025/2026
- Marcos Santos (Brazil, Arema Malang)
- Bojan Hodak (Kroasia, Persib Bandung)
- Fabio Lefundes (Brazil, Borneo FC)
- Paul Munster (Irlandia Utara, Bhayangkara Presisi)
- Jan Olde Riekerink (Belanda, Dewa United)
- Mario Lemos (Portugal, Persijap Jepara)
- Johnny Jansen (Belanda, Bali United)
- Bernardo Tavares (Portugal, PSM Makassar)
- Hendri Susilo (Indonesia, Malut United)
- Mauricio Souza (Brazil, Persija Jakarta)
- Eduardo Peres (Spanyol, Persebaya Surabaya)
- Peter De Roo (Belanda, Persis Solo)
- Alvredo Vera (Argentina, Madura United)
- Jean-Paul Van Gastel (Belanda, PSIM Jogjakarta)
- Ong Kim-Swee (Malaysia, Persik Kediri)
- Eduardo Almeida (Portugal, Semen Padang)
- Divaldo Alves (Portugal, PSBS Biak)
- Carlos Pena (Spanyol, Persita Tangerang)
Baca Juga
-
Diberondong 4 Gol Tanpa Balas, Indonesia Catatkan Rekor Kekalahan Terburuk di Piala Dunia U-17?
-
Piala Dunia U-17: 3 Hal yang Bikin Indonesia Tak Perlu Malu Meski Dihajar Brasil 4 Gol
-
Dihantam Brasil 4 Gol Tanpa Balas, Timnas Indonesia U-17 Terhindar dari Malu Berat!
-
Banyak Tim Comeback di ACL 2 Musim Ini, Mengapa Persib yang Paling Sukses? Ini Alasannya!
-
Remontada! 3 Fakta Unik di Balik Comeback Persib Bandung di Kandang Selangor FC, Apa Saja?
Artikel Terkait
-
Akui Gugup, Jordi Amat Tak Sabar Debut bersama Persija Jakarta
-
Apa yang Salah Dengan Rafael Struick? Debut Mengecewakan di Dewa United
-
Dibantai Persib di GBLA, Pelatih Semen Padang Justru Puji Pemainnya
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Hasil Dewa United vs Malut United, Gol Eks Persib Bikin Malu Rafael Struick di Laga Perdana
Hobi
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Nova Arianto Sebut Honduras Punya Transisi yang Baik, Garuda Muda Waspada!
-
Timnas U-17 Merana, Alberto Hengga Akui Pressing Brasil Jadi Ujian Berat
-
PSSI Anak Tirikan Timnas Indonesia Senior, Media Asing Berikan Sorotan!
-
Piala Dunia U-17: Nova Arianto Ungkap Pelajaran Positif usai Dihajar Brasil
Terkini
-
Belajar Hidup Sederhana Lewat Film Keluarga Super Irit
-
Anti-Monoton! 4 Padu Padan Outfit Layering ala Kim Se Jeong yang Effortless
-
Hitung Mundur 12 November, Tasya Farasya Tunggu Babak Akhir Pernikahan
-
4 Cleansing Balm Mengandung Green Tea untuk Angkat Makeup dan Detoks Kulit
-
Nessie Judge Minta Maaf soal Junko Furuta, Netizen Jepang Ingatkan Hal Ini