Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Nabila Prajna
Jonatan Christie, jadi salah satu pemain yang ditarik oleh PBSI pada dua tournamen Eropa. (Dok. PBSI)

Jum'at (5/2) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengumumkan kabar yang mengejutkan.  PBSI menarik tiga pemainnya dan dua tour Eropa, tiga pemain tersebut dari dua tunggal putra atas nama Jonatan Christie, Chico Aura Wardoyo dan satu tunggal putri atas nama Putri Kusuma Wardani. 

Tunggal putra andalan Indoneisa, Jonatan Christie memiliki catatan buruk selama di Thailand. Di Yonex Thailand Open, langkah Jonatan terhenti dibabak perempat final. Sedangkan di Daihatsu Thailand Open, Jonatan langsung tersingkir dibabak pertama secara dramatis saat melawan Pranoy wakil dari India.

Mengutip dari laman dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky. Jojo ditarik terkait turunnya performa setelah tampil di dua turnamen pada Leg Asia, Januari lalu. 

"Kemarin melihat penampilan Jojo di dua turnamen Thailand Open dia kurang maksimal, performancenya kurang baik. Saya juga sudah konfirmasi dengan ko Hendry, pelatihnya. Lebih baik dia berlatih dulu untuk perbaiki performancenya untuk mengikuti kejuaraan selanjutnya. Setelah dia siap, baru dikirim," tutur Rionny kepada tim Humas dan Media PP PBSI, Jum'at (5/2) di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

Ditambahkan oleh kepala pelatih tunggal putra, Hendry Saputra. Kondisi anak didiknya memang belum siap untuk kembali berkompetisi. Menurutnya, lebih baik waktunya digunakan untuk berlatih. 

"Jojo biarkan dia berlatih dulu, sampai dia siap untuk dikirim ke turnamen selanjutnya," kata Hendry, mengutip dari laman PBSI.

Selain Jonatan Cristie, PBSI pun menarik dua pemain lainnya Chico Aura dan Putri Kusuma Wardani. Bukan terkait performa yang buruk, namun PBSI memiliki alasan yang berbeda saat menarik dua pemainnya. Penarikan itu didasari oleh jauhnya daftar tunggu pemain pada dua tour Eropa tersebut. 

Chico berada pada urutan 17, sedangkan Putri urutan 40-an. Posisi keduanya terlalu jauh untuk mendapatkan kesempatan bertanding. 

Nabila Prajna