Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Latifah
ilustrasi keluarga/pexels/@maryia-plashchynskaya-1786654

Jangankan dengan mama mertua yang baru kita kenal karena menikah dengan anaknya. Dengan mama sendiri saja sering berselisih paham. Jadi wajar, kalau misal di awal-awal hubunganmu dengan mertua agak kaku.

Nah, supaya kamu nantinya nggak kaget ketika hidup berdampingan dengan mama mertua, ada baiknya dari sekarang mengenali konflik apa saja yang biasanya terjadi antara menantu dengan mama mertua. Ini beberapa contohnya!

1. Perbedaan urusan prosesi pernikahan

Ada kalanya konflik dengan mama mertua sudah terjadi bahkan sebelum kamu melakukan ijab kabul. Alias di masa-masa persiapan pernikahan.

Gak hanya berselisih dengan mertua saja, terkadang dengan orang tua sendiri. Karena mereka lebih senior, dan sudah jauh lebih berpengalaman dengan urusan pernikahan, mereka merasa tahu prosesi pernikahan seperti apa yang terbaik bagimu.

Namun di saat yang sama, karena itu adalah acara sakral dan sekali seumur hidup bagi kamu dan pasangan, pastinya pengin dong bisa menikah dengan prosesi sesuai yang kalian inginkan.

Supaya sama-sama enak, sebaiknya rundingkan dengan baik hal ini pada orang tua masing-masing. Berusahalah yakinkan mereka, bahwa yang kalian pilih ini adalah pernikahan impian kalian berdua.

2. Kebiasaan sehari-hari

Ketika berumah tangga, apalagi seatap dengan mertua, memang harus banyak-banyak sabar dan belajar untuk adaptasi. Kalau ingin hubunganmu dengan mertua adem dan harmonis, sebaiknya evaluasi lagi kebiasaanmu sehari-hari.

Jangan terus memelihara kebiasaan bangun siang atau kebiasaan lain seolah-olah kamu masih sendiri. Karena biasanya ketika sudah menjadi istri, sudah jadi tanggung jawabmu untuk mengurus rumah tangga juga suami. Melihatmu masih molor, padahal matahari sudah terik dan waktu sarapan sudah lewat, adalah resep ampuh untuk tak disukai mertua. Jadi, hindari ya!

3. Selera masakan

Hal lainnya yang kerap jadi sumber percekcokan antara menantu dan mama mertua adalah soal masakan. Namanya masak, terkadang caranya berbeda satu sama lain, walaupun judul masakannya sama.

Cobalah berbesar hati untuk mau belajar masak dengan mertua. Pastinya dia lebih tahu kan, selera kesukaan anaknya sendiri. Nah, siapa tahu dengan belajar langsung sama mamanya, suamimu bakal senang bukan kepalang bisa merasakan makanan kesukaannya dibuatkan oleh istri tercinta.

4. Cara mendidik anak

Maksudnya memang baik, ingin membantu kalian yang baru memiliki anak pertama kali. Tapi terkadang pola pengasuhan orang tua dulu tidaklah tepat.

Supaya kamu tak menyakiti hati mertua dan membuatnya tersinggung, pastikan bahwa sebelum pernikahan, kamu dan pasangan sudah membekali ilmu parenting yang cukup, sehingga tahu mana pola asuh yang benar, dan mana yang sebaiknya dihindari.

Kalau kalian sudah kompak, pengasuhan seperti apa yang kalian akan terapkan, bisa dibicarakan dengan mertua secara baik-baik. Jelaskan padanya, bahwa cara asuh yang kalian lakukan adalah yang paling bikin kalian nyaman dan menurut kalian paling sesuai.

5. Terlalu turut campur urusan rumah tangga

Persoalan ini juga sering memicu konflik antara kamu dengan mertua. Untuk menghindarinya, dari awal menikah, cobalah buat kesepakatan dengan pasangan untuk tidak mengumbar masalah rumah tangga kalian ke luar, termasuk dengan orang tua masing-masing.

Usahakan untuk diatasi sendiri. Selain meminimalkan campur tangan mertua, sikap tersebut juga bisa membuat orang tua jadi lebih tenang, karena tidak dipusingkan dengan keributan yang pasangan mana pun biasa mengalami.

Semoga uraian di atas bisa jadi bekal saat nanti kamu berumah tangga. Karena sudah tahu hal apa saja yang bisa memicu konflik, di kemudian hari kamu pun bisa mengambil langkah yang lebih bijaksana supaya hubunganmu dengan mertua bisa terjalin dengan baik.

Latifah